Array
(
    [article_data] => Array
        (
            [artikel_id] => 213784
            [slug] => https://panditfootball.com/cerita/213784/PFB/201031/solskjaer-buru-kemenangan-di-laga-ke-100-arteta-di-ambang-rekor-herbert-chapman
            [judul] => Solskjaer Buru Kemenangan di Laga ke-100, Arteta di Ambang Rekor Herbert Chapman
            [isi] => 

Ole Gunnar Solskjaer akan menghadapi tantangan berat di laga keseratusnya sebagai kepala pelatih Manchester United. Ambisi meraup tiga poin di laga spesial ini dihadapkan dengan rekor hanya mampu 1 kali menang di 4 pertemuan melawan Arsenal — 55,56% adalah angka persentase kemenangannya sejak menangani United pada Desember 2018.

Satu-satunya kemenangan Solskjaer atas Arsenal terjadi di babak keempat Piala FA tahun lalu. Tetapi, Arsenal mampu menang 2 kali di 3 duel terakhir melawan skuat arahan Solskjaer di ajang Premier League. Lebih-lebih, United-nya Solskjaer belum pernah menang di laga kandang Premier League musim ini (2 kalah, 1 seri).

Namun, Old Trafford tidak ramah bagi Arsenal. Dari 13 lawatan ke Theatre of Dreams di ajang Premier League, The Gunners tanpa memetik satu pun kemenangan. Dalam konteks yang lebih luas, United tidak pernah kalah dalam 28 laga kandang di ajang liga, ketika mereka mampu membobol gawang Arsenal.

Wajar apabila United diunggulkan di duel kali ini. Terlepas dari rekor buruk Ole melawan Arsenal, pelatih asal Norwegia tersebut hanya menelan 2 kekalahan di 19 pertandingan terakhir Premier League (11 menang, 6 seri); Arsenal menelan 3 kekalahan dari 4 pertandingan liga termutakhir.

Link streaming Manchester United vs Arsenal

Tidak hanya Solskjaer, Mikel Arteta juga dapat mencatatkan rekor pribadi apabila mampu menang. Eks pemain Celtic dan Everton di ambang rekor menjadi pelatih kedua sepanjang sejarah Arsenal yang mampu menang di dua duel awal kontra United. Manajer legendaris Herbert Chapman adalah satu-satunya yang mampu melakukannya (1925/26).

Sejak Arteta mengambil alih kemudi dari Unai Emery, Arsenal berkembang dengan baik, khususnya di lini pertahanan. Meski sudah kalah 3 kali di 6 pekan perdana, gawang Bernd Leno baru kebobolan 7 gol, paling sedikit di Premier League musim ini. 

Fokus pertahanan yang diusung Arteta sepertinya menjadi ironi lantaran Arsenal terbilang minim menciptakan peluang. Rata-rata per laga, Arsenal hanya mampu membuat 8,8 tembakan, catatan yang hanya lebih baik dari tiga tim: West Bromwich Albion, Newcastle United, dan Crystal Palace.

Korban taktik Arteta tentu sang top skor klub dua musim terakhir, Pierre-Emerick Aubameyang. Untuk pertama kalinya sejak 2014 — kala masih di Dortmund — Aubameyang gagal menyarangkan gol di 5 pertandingan liga. Bahkan, Auba gagal mencatatkan shots on target di tiga laga terakhir (melawan Sheffield United, Manchester City, dan Leicester City). 

“Saat dia tidak mencetak gol dalam tiga atau empat pertandingan, orang akan berkata, `Dia perlu bermain lebih sentral`. Sangat menyenangkan baginya untuk bermain di kiri karena dia tidak dijemput oleh bek tengah. Ada lebih banyak kebebasan baginya untuk melakukan itu. [Kritik] adalah bagian dari industri ini,” bela Arteta terhadap performa Auba.

Cederanya David Luiz membuat lini pertahanan Arsenal bakal benar-benar diuji. Luiz bergabung dengan pemain belakang lain yang belum sembuh: Rob Holding, Calum Chambers, serta Pablo Mari.

Ditinjau dari hitung-hitungan Whoscored, United merupakan tim paling rajin ketiga dalam hal melepaskan tendangan (14,2). Mereka hanya kalah dari Liverpool (19) dan Manchester City (16). Dari angka rata-rata tersebut, sayangnya United hanya mampu mengonversi 12% saja menjadi gol; bahkan Arsenal (15%) memiliki conversion rate yang lebih baik. 

Marcus Rashford, yang baru saja mencetak trigol kontra RB Leipzig, bakal menjadi tumpuan Ole untuk mencetak gol. Sebanyak 7 gol dan 2 asis sudah dibuat pemuda 23 tahun dari 9 penampilannya musim ini di seluruh kompetisi. Walaupun demikian, semenjak mencetak 2 gol di laga debutnya kontra Arsenal, Rashford belum mengulanginya lagi di 9 kesempatan terakhir.

Tayangan langsung semua pertandingan Premier League 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

[gambar] => https://panditfootball.com/images/large/Fimage/FEATURE-IMAGE-SOLSART.jpg [tanggal] => 31 Oct 2020 [counter] => 1.668 [penulis] => Gilang Ramadhan [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/large/2022/Agustus%202022/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/GilangR [penulis_desc] => [penulis_initial] => [kategori_id] => 392 [kategori_name] => Cerita [kategori_slug] => cerita [kategori_url] => https://panditfootball.com/kategori/cerita [user_url] => [user_fburl] => [user_twitterurl] => [user_googleurl] => [user_instagramurl] => ) [tags] => Array ( [0] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 20 [tag_name] => EPL [tag_slug] => epl [status_tag] => 0 [hitung] => 1279 ) [1] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 42 [tag_name] => Arsenal [tag_slug] => arsenal [status_tag] => [hitung] => 474 ) [2] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 58 [tag_name] => Inggris [tag_slug] => inggris [status_tag] => [hitung] => 425 ) [3] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 1316 [tag_name] => David Luiz [tag_slug] => david-luiz [status_tag] => [hitung] => 11 ) [4] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 7654 [tag_name] => Liga Inggris [tag_slug] => liga-inggris [status_tag] => 1 [hitung] => ) [5] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 2002 [tag_name] => Mikel Arteta [tag_slug] => mikel-arteta [status_tag] => [hitung] => 4 ) [6] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 3919 [tag_name] => Pierre-Emerick Aubameyang [tag_slug] => pierre-emerick-aubameyang [status_tag] => [hitung] => 10 ) [7] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 6029 [tag_name] => Marcus Rashford [tag_slug] => marcus-rashford [status_tag] => [hitung] => 11 ) [8] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 6143 [tag_name] => Manchester United [tag_slug] => manchester-united [status_tag] => 0 [hitung] => 639 ) [9] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 7617 [tag_name] => Premier League [tag_slug] => premier-league [status_tag] => 1 [hitung] => ) [10] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 12369 [tag_name] => Ole Gunnar Solskjaer [tag_slug] => ole-gunnar-solskjaer [status_tag] => 1 [hitung] => ) [11] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 13235 [tag_name] => Alex Telles [tag_slug] => alex-telles [status_tag] => 1 [hitung] => ) [12] => stdClass Object ( [artikel_id] => 213784 [tag_id] => 13266 [tag_name] => MU Vs Arsenal [tag_slug] => mu-vs-arsenal [status_tag] => 1 [hitung] => ) ) [related_post] => Array ( [0] => Array ( [artikel_id] => 4236 [slug] => https://panditfootball.com/cerita/4236/PFB/140411/bocah-kolombia-ini-menangis-terharu-saat-bertemu-falcao [judul] => Bocah Kolombia Ini Menangis Terharu Saat Bertemu Falcao [isi] => Falcao memang masih diragukan untuk tampil di Piala Dunia nanti, terkait cedera ligamen yang dideritanya. Striker tim nasional Kolombia tersebut cedera saat membela Monaco di Liga Prancis. Meski masih menjalani terapi agar mempercepat penyembuhan lututnya di kota Madrid, Falcao masih menyempatkan diri bertemu penggermarnya. Bocah asal Bogota Kolombia yang akhirnya berhasil bertemu dengannya memang bukan sembarangan, melainkan penggemar berat yang memiliki lebih dari 130 foto dan kliping koran terpajang di dinding kamarnya. Berkat bantuan Revel Foundation, bocah 13 tahun bernama Michael Steven akhirnya meledak tangisnya saat bertemu langsung dengan sang idola. Kerasnya tangis seru sempat membuat heran anak - anak lain yang memang juga berkesempatan bertemu dengan El Tigre. Pada akhir pertemuan tersebut Steven juga sempat memegang lutut Falcao sambil mendoakan agar dirinya dapat sembuh dengan cepat. Steven berharap agar di Piala Dunia nanti negaranya Kolombia dapat diperkuat mantan striker Atletico Madrid tersebut. Falcao memang belum dapat dipastikan pulih total saat Piala Dunia nanti. Namun dokter yang menanganinya, Jose Carlos Noronha optimis kesembuhan Falcao dapat terjadi lebih cepat. Get well soon El Tigre!   [video id="SHYpZoNLV9o" site="youtube"][/video]   (amp) [gambar] => http://www.panditfootball.com/wp-content/uploads/2014/04/falcao.jpg [tanggal] => 11 Apr 2014 [counter] => 2.619 [penulis] => PanditFootball [penulis_foto] => https://panditfootball.com/assets/images/logo/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/PanditFootball [penulis_desc] => Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis sepakbola, baik Indonesia maupun dunia. Analisis yang dilakukan meliputi analisis pertandingan, taktik dan strategi, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya. Keragaman latar belakang dan disiplin ilmu para analis memungkinkan PFI untuk juga mengamati aspek kultur, sosial, ekonomi dan politik dari sepakbola. Akun twitter: @panditfootball contact: redaksi@panditfootball.com [penulis_initial] => PND [kategori_id] => 392 [kategori_name] => Cerita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/cerita ) [1] => Array ( [artikel_id] => 1930 [slug] => https://panditfootball.com/cerita/1930/PFB/140201/kisah-bir-dan-sepakbola-ala-papua [judul] => Kisah Bir dan Sepakbola ala Papua [isi] =>

Oleh: Paul Cumming

"Pak Paul! Pak Paul!" Terdengar teriakan keras dari lantai atas sebuah hotel di Bekasi. Mulanya saya masih mengabaikan teriakan itu. Tapi intonasi teriakan itu membuat saya sedikit panik. Lalu terdengar lagi teriakan yang lebih jelas: "Pak Paul! Adolof, Pak Paul!" "Hah Adolof?" Saya baru sadar. Di depan seluruh pemain Perseman Manokwari yang sedang bersiap-siap berangkat ke stadion, ternyata ada satu pemain yang belum muncul. Pemain itu adalah Adolof Kabo. Saya refleks memijit-mijit kening sembari bergumam: "Aduh Adolof!" Adolof Kabo adalah pemain kunci Perseman Manokwari saat saya melatih di sana pada 1984-1986. Sebagai seorang striker, dia penyerang yang gol-golnya amat dibutuhkan. Tapi Kabo bukan sekadar goal-getter, dia juga nyawa tim. Dengan skill individunya, yang kadang kala membuatnya terlihat egois, Kabo sering meneror pertahanan lawan seorang diri. Bersama partnernya di lini depan, Elly Rumaropen, dan pemain tengah Yonas Sawor, Kabo bisa sangat percaya diri mengobrak-abrik pertahanan lawan. Nama-nama inilah yang berhasil membawa Perseman sampai ke grand-final Divisi Utama Perserikatan 1986 menghadapi Persib Bandung. Maka ketika saya sadar Adolof tak terlihat bersama rekan-rekannya, ditambah teriakan panik dari lantai atas, saya merasa gelisah bukan main. Padahal sebentar lagi kami harus berangat ke stadion Bekasi untuk berjuang mati-matian melawan Perseden Denpasar. Pertandingan itu amat menentukan bagi kami untuk lolos ke Empat Besar Divisi Satu 1984 yang akan digelar Bandung. "Aduh, Adolof ini kemana, yah?" "Mungkin dia masih di warung?" salah seorang pembantu umum (kitman) mencoba menenangkan saya. Setelah ditunggu beberapa menit, Adolf tak kunjung datang. Imbasnya saya pun berkeringat dingin. "Cari dia! Cepat! Cepat! Cepat! Tidak ada waktu lagi!," teriakan saya menyentak seluruh ruangan. Dua orang pembantu umum yang terlihat kebingungan langsung berlari keluar mencari Adolof ke warung-warung terdekat. Beberapa menit kemudian mereka berhasil menemukan Adolof. Degup jantung saya pun sedikit mereda. Syukurlah! Tapi kegugupan saya belum hilang karena Adolof tiba dengan dipapah dua pembantu umum. Adolof berjalan sempoyongan. "Duh ternyata dia mabuk!" keluh saya dalam hati. Lantas tiba-tiba dia langsung memeluk saya. "Saya minta maaf Paul, saya baru habis sepuluh botol besar," ucap Adolof sambil meringis dengan air mata berlinang. Tampaknya dia merasa sangat bersalah. "Adolof masih bisa main?" saya tanya dia baik-baik. "Bisa, Paul. Walaupun saya mabuk saya janji cetak gol dan kita akan menang dan saya janji saya tidak akan minum lagi sampai kita juara di Bandung!" "Okay Adolof. Saya percaya sama Adolof. Sekarang cepat pakai kostum karena kami menunggu Adolof untuk ikut doa sebelum ke lapangan," Sampai ke stadion Adolof masih loyo, langkahnya masih gontai. Dia masih belum memisahkan dunia nyata dengan alam bawah sadarnya. Waktu pemanasan dia malah sempat dua kali jatuh terpeleset membuat orang terheran-heran melihatnya. Saya sedikit ragu kepada dia, tapi saya percaya janji Adolof pada saya. Karena itulah saya pasang dia sebagai starter. Intinya dia harus berjuang dari awal. Degup jantung saya mengencang sepanjang pertandingan, terutama saat melihat Adolof Kabo di lapangan. Duh! Masalahnya selama pertandingan dia berlari agak miring dan oleng sempoyongan. Tanpa di-tekel atau di-body charge lawan pun Adolof beberapa kali jatuh karena keseimbangannya yang setengah sadar. Tetapi siapa sangka tiba-tiba dia mencetak gol yang sangat spektakuler lewat shooting jarak jauh dari jarak 30 meter. Kami pun menang 1-0 hingga bisa lolos ke 4 Besar di Bandung. Kejadian ini tak pernah saya lupakan, karena baru pertama kalinya saya lihat orang setengah sadar bisa cetak gol. Cerita kemudian berlanjut di Bandung. Sampai ke Bandung saya sangat kecewa karena oleh panitia kami dan tiga tim lainnya ditempatkan dalam satu barak militer yang sama. Saya langsung melarang pemain turun dari bus. PS Bengkulu juga menolak tinggal di komplek militer itu dan memilih sebuah hotel yg sangat mewah. Panitia marah-marah kepada saya, tetapi saya jelaskan kalau tim saya dari PSAD (Persatuan Sepakbola Angkatan darat) saya pasti setuju di situ, tapi kami tim bola sipil bukan militer. Mendengar alasan itu mereka panggil saya "Cowboy Cumming" . Saya tak peduli omelan itu karena sesuai dengan prinsip saya kalau sebuah tim mau berhasil harus dalam keadaan gembira. Tinggal di barak militer, kami tentu tak akan gembira. Beruntung akhirnya kami dapat tempat di Balai Latihan Departemen Tenaga Kerja, di mana situasi sangat kondusif apalagi masyarakat disitu sangat-sangat ramah. Bagi saya, bermain bola dengan kegembiraan, dengan hati yang senang, adalah kunci untuk memunculkan permainan maksimal anak-anak Perseman. Sepakbola adalah kebahagiaan, kesenangan, dan suka cita. Jika bermain dengan tertekan, sukar akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Ternyata kegembiraan suasana selama di situ membuat hasil yang positif dan Perseman keluar sebagai juara. Asal tahu saja, sebelum babak empat besar, semua pemain termasuk Adolof berjanji untuk tidak minum alkohol sampai kami menerima trofi juara Divisi Satu. Saya sudah bilang sama mereka, "Kalau kalian janji tidak minum sampai kita juara, malam setelah juara kalian bebas dan boleh minum sepuas-puasnya." Dan ternyata janji itu mereka penuhi. Maka sesudah mengalakan PS Bengkulu 3-1 di final. Mereka langsung menagih janji itu. Saya menepati janji saya untuk membiarkan mereka larut dalam pesta pora.

Lanjut ke halaman berikutnya

Lanjutan dari halaman sebelumnya

Besoknya pagi-pagi saya sudah gelisah di hotel. Beberapa jam sebelum ke stasiun untuk pulang, para pemain masih banyak yang hilang entah ke mana. Untungnya beberapa mahasiswa asal Papua membantu kami mencari pemain di tempat-tempat hiburan. Beruntung sebelum kereta berangkat ke Jakarta semua pemain sudah ada di atas kereta walaupun sebagian dari mereka masih kurang sadar! Melihat mereka saya tak pernah marah, saya tahu bahwa bir dan sepakbola di Papua memang sulit dipisahkan. Saran saya kepada pelatih yang hendak melatih klub-klub Papua harus mengerti masalah itu. Jika mau berhasil turuti saran saya itu. Soalnya amat jarang pemain Papua yang tidak suka minum, karena itu sudah bagian dari tradisi di sana. Saya masih ingat ketika Adolof dikirim ke Brasil oleh PSSI. Sesudah agak lama di Brasil dia kembali ke Manokwari. Setelah sampai di Manokwari dia langsung mendatangi saya yang waktu itu sedang memimpin latihan Perseman di lapangan Borassi. Ketika saya sedang asyik-asyik di tepi lapangan tiba-tiba saja Adolof berlari dan memeluk saya. Langsung saya tanya dia tentang pengalaman dia selama di Brasil. Maksud saya bertanya soal ilmu sepakbola yang dia dapat disana. Tapi jawabannya ternyata berbeda. Adolof malah menjawab dengan senyum khasnya "Aduh Paul! Bir di Brasil tidak enak!" "Aduh Adolof!" Ada juga cerita lucu lainnya. Saat itu Perseman sedang berlaga di Divisi Utama Perserikatan tahun 1985. Waktu itu tiba-tiba saja Solichin GP (Ketua umum Persib Bandung) membuat acara makan bersama antara pemain Persib dan Perseman Manokwari di restoran Lembur Kuring Senayan. Saya pikir acara itu adalah acara permintaan maaf Solihin kepada saya, mengingat sebelumnya dia pernah meminta PSSI untuk mendeportasi saya hanya gara-gara Jonas Sawor mendorong Adjat Sudrajat ketika Persib jumpa Perseman di putaran 12 besar Dalam acara makan-makan tersebut, pihak Persib amat sangat ramah. Entah itu taktik atau apa, yang jelas para pemain Perseman diberikan masing-masing 5 botol bir besar. Para pemain Persib tak lama-lama di sana mereka pulang duluan. Tapi Pemain Perseman tetap di tempat karena botol-botol yang ada belum habis. "Alamak!" mereka lupa bahwa para pemain Persib cepat-cepat pulang karena keesokan harinya akan melawan Persija Jakarta. Dan yang lebih parahnya lagi, sebelum Persib bertanding di Stadion Senayan malam hari, sorenya Perseman harus melawan PSP Padang. Kalau tidak salah, gara-gara pesta itu, banyak pemain yang mabuk berat dan begadang sampai pagi. Ada berapa pemain inti tidak bisa turun, termasuk Adolof karena cedera. Mau tak mau saya menurunkan pemain pas-pasan, apalagi banyak di antara mereka masih di bawah pengaruh alkohol. Beruntung Sem Aupe mampu menggantikan posisi Adolof sebagai striker dengan baik. Pertandingan berjalan lancar dengan semangat tinggi. Hanya waktu istirahat di ruang ganti saya tidak memberikan intruksi kepada mereka. Sebagian pemain memilih tidur dan harus dibangunkan lagi untuk babak kedua. Meski terlelap sebentar, Perseman di luar dugaan menang 2-1. --------------------------------------------------- Catatan editor: Dalam naskah buku yang akan terbit [Persib Undercover: Kisah-kisah yang Terlupakan] yang disusun oleh Aqwam Fiazmi Hanifan, ada kisah tambahan yang menarik mengenai Perseman dan bir yang tak sempat dikisahkan Paul di tulisannya ini. Wawancara Aqwam dengan Achwani, Sekretaris Umum Persib di saat Persib bertemu Perseman di Grand Final Divisi Utama 1986, menjelaskan bagaimana Persib dengan cerdik menggunakan kebiasaan minum pemain Perseman ini. Menurut Achwani, salah seorang pengurus diberi tugas untuk memancing para pemain Perseman keluar dari kamar hotel untuk ditraktir minum sepuasnya di salah satu bar. "Saya diberi tugas untuk kasih mereka berkrat-krat bir supaya mereka mabuk berat dan tak tidur, ternyata benar saja, ternyata di malam itu misi saya sukses, mereka mabuk dan sama sekali tak istirahat, padahal besoknya mau bertanding lawan Persib," ucap Achwani. Hal ini diakui oleh Paul Cumming. Ia mengakui kelemahannya anak asuhnya selalu dimanfaatkan oleh lawan, hampir semua lawan Perseman, bukan hanya Persib. Dalam laporan Pikiran Rakyat edisi 19 Januari 1985, Adolf Kabo mengakui bahwa minum-minum adalah tradisi yang biasa mereka lakukan bersama rekan-rekannya. Saat itu Perseman baru saja bertanding melawan PSMS dengan skor akhir 1-1. Saat berbicara pada wartawan ketika itu, Adolf sempat memperlihatkan tumpukan kaleng bir. [@zenrs]   Penulis adalah mantan pelatih sepakbola di berbagai klub Indonesia. Kini bergabung dengan Pandit Football Indonesia sebagai penulis tamu. Akun twitter @papuansoccer       image by: travelpapua.blogspot.com perseman-manokwari.jimdo.com

[gambar] => https://panditfootball.com/images/attach/perseman-1986-adolf-kabo-cs.jpg [tanggal] => 01 Feb 2014 [counter] => 115.704 [penulis] => PanditFootball [penulis_foto] => https://panditfootball.com/assets/images/logo/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/PanditFootball [penulis_desc] => Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis sepakbola, baik Indonesia maupun dunia. Analisis yang dilakukan meliputi analisis pertandingan, taktik dan strategi, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya. Keragaman latar belakang dan disiplin ilmu para analis memungkinkan PFI untuk juga mengamati aspek kultur, sosial, ekonomi dan politik dari sepakbola. Akun twitter: @panditfootball contact: redaksi@panditfootball.com [penulis_initial] => PND [kategori_id] => 392 [kategori_name] => Cerita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/cerita ) ) [prev_post] => Array ( [artikel_id] => 213783 [slug] => https://panditfootball.com/article/show/cerita/213783/PFB/201031/marcus-thuram-di-antara-sang-ayah-dan-pembuktian [judul] => Marcus Thuram: di Antara sang Ayah dan Pembuktian [isi] =>

Memiliki ayah pesepakbola dengan sederet prestasi bergengsi tak membuat Marcus Thuram terbebani. Ia seolah mempunyai jalan lain untuk membuktikan bahwa kemampuan yang dia punya tak sepenuhnya dipengaruhi oleh Lilian Thuram.

Bermain sebagai penyerang, alih-alih sebagai bek seperti sang ayah, menjadi salah satu bukti bahwa Marcus punya jalannya sendiri. Bersama Borussia Moenchengladbach musim ini, ia ingin merawat mimpi: menjadi yang terbaik di posisinya, memberikan kontribusi, dan berkembang untuk memperoleh gelar demi gelar.

Dengan postur tinggi besar sebagai juru gedor, keunggulan dari segi fisik tidak menghalanginya untuk memiliki atribut lain sebagai pembobol gawang lawan: kecepatan dan penyelesaian akhir mumpuni. Dua gol ke gawang Real Madrid di fase grup Liga Champions 2020/21 baru-baru ini menjadi bukti.

Gol pertamanya dibikin dengan satu sentuhan usai menerima umpan Alassane Plea; gol kedua diciptakan lewat penempatan posisi yang tepat, memanfaatkan bola liar di kotak penalti.

“Saya percaya Marcus Thuram masih jauh dari akhir perkembangan dirinya,” ucap pelatih Moenchengladbach, Marco Rose. “Masih banyak lagi yang bisa didapat darinya. Marcus adalah pesepakbola yang memperoleh banyak manfaat dari fisik dan perawakannya,” tambahnya.

Musim ini bersama Die Fohlen, Thuram telah menorehkan 3 gol dan 4 asis dalam 8 pertandingan yang telah dilakoni di lintas kompetisi. Tak hanya itu, dengan tinggi mencapai 1,92 meter, Thuram menjadi pemain kedua Monchengladbach yang memenangi duel udara terbanyak (2,8 per laga).

Setidaknya, saat ini Marcus Thuram telah membuktikan bahwa nama besar sang ayah tidak menjadi beban baginya. Beberapa pandangan orang-orang yang sangsi akan kemampuannya, mulai termentahkan.

“Anda tahu, akan selalu ada orang yang meragukan kemampuan saya. Saya pikir, jika Anda adalah manusia, orang akan meragukan Anda dan itu bagus, Anda terus bekerja keras dan membuktikan bahwa mereka salah,” papar Marcus Thuram seperti dikutip Deutsche Welle.

“Saya tidak akan berselisih dengan itu, saya hanya berkonsentrasi pada apa yang saya lakukan; bermain sepak bola. Dan, hanya itu,” jelasnya.

Link streaming Bayer Leverkusen vs Borussia Moenchengladbach, Senin (9/11/2020) dinihari 00.00 WIB

Perjalanan Karier Marcus Thuram

Marcus Thuram lahir pada 6 Agustus 1997 atau ketika sang ayah, Lilian Thuram, menapaki karier menuju masa keemasan sebagai pesepakbola. Nama Marcus dipilih Lilian Thuram lantaran kekagumannya kepada Marcus Garvey, seorang pendiri Universal Negro Improvement Association (UNIA) sekaligus aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Jamaika.

Kendati lahir di Italia, Thuram kecil banyak menghabiskan waktu di negara orang tuanya, Perancis. Darah sepakbola dari sang ayah mengalir deras di tubuhnya. Di awal perjalanannya, Thuram sempat mengemban ilmu sepakbola di akademi Olympique de Neuilly; ia kemudian pindah ke AC Boulogne.

Pada 2012/13, ketika usianya menginjak remaja, Thuram kembali hengkang. Kali ini ia memilih Sochaux. Debutnya sebagai pesepakbola profesional pun dimulai di sini. Beberapa bulan kemudian setelah bergabung dengan Sochaux, Marcus sukses mempersembahkan gelar Coupe Gamberdella — kompetisi Piala Nasional U-19 Perancis — usai mengalahkan Olympique Lyonnais 2-0 di partai puncak.

Setelah menjalani tiga musim di Ligue 2 bersama Sochaux, Marcus bergabung dengan klub Ligue 1, Guingamp, dengan transfer senilai 600 ribu euro. Secara individu, perkembangannya kian pesat dan namanya di sepakbola Perancis mulai banyak diperbincangkan. Namun, pada 2018/19, Guingamp terdegradasi ke Ligue 2. Dalam kurun waktu 2 musim bersama Guingamp, Marcus menorehkan 72 penampilan dengan catatan 17 gol dan 4 asis.

Seiring performanya yang kian menanjak, Marcus Thuram memilih petualangan baru dan bergabung bersama klub Bundesliga 1, Moenchengladbach, pada 2019/20. Nilai jualnya naik berkali lipat. Pada musim pertama, ia membawa Moenchengladbach ke urutan 4, dan berhak lolos ke babak play off Liga Champions 2020/21. Dari 39 kali tampil, ia mencetak 14 gol dan 9 asis.

Dengan kemampuannya saat ini, Thuram mendapatkan pujian dari beberapa pihak, selain Marco Rose dan Didier Deschamps, Direktur Olahraga Moenchengladbach, Max Eberl, turut serta memberikan sanjungan yang menunjukkan betapa Marcus Thuram dibutuhkan Moenchengladbach.

“Dia [Marcus Thuram] adalah penyerang yang cepat, kuat, dan berbahaya yang sangat cocok berada di skuad kami. Dan kami yakin dia akan berhasil di Bundesliga,” katanya.

Seluruh pertandingan Bundesliga 2020/21, beserta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

[gambar] => https://panditfootball.com/images/large/Fimage/FEATURE-IMAGE-pembuktian-marcus.jpg [tanggal] => 31 Oct 2020 [counter] => 8.774 [penulis] => Hendi Abdurahman [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/large/2022/Agustus%202022/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/Hendi [penulis_desc] => [penulis_initial] => [kategori_id] => 392 [kategori_name] => Cerita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/cerita ) [next_post] => Array ( [artikel_id] => 213785 [slug] => https://panditfootball.com/article/show/berita/213785/PFB/201031/link-live-streaming-liga-primer-inggris-2020-21-tottenham-hotspur-vs-brighton [judul] => Link Live Streaming Liga Primer Inggris 2020/21 Tottenham Hotspur vs Brighton [isi] =>

Hari terakhir di Liga Primer Inggris pekan ketujuh menyajikan pertandingan antara Tottenham Hotspur menghadapi Brighton, Senin (2/11/2020) dinihari pukul 02.15 WIB. Spurs berupaya menebus kekalahan di Antwerp dengan mengamankan tiga poin atas Brighton yang tak pernah menang dalam empat laga terakhir Liga Inggris.

Meski begitu, lini pertahanan Spurs wajib mewaspadai tim lawan yang selalu mencetak minimal satu gol di setiap pertandingan liga. Manajer Jose Mourinho bakal menurunkan Harry Kane dan Son Heung-min sejak awal, setelah kedua pemain tak bermain penuh di ajang Europa beberapa hari lalu.

Duel antara Spurs menghadapi Brighton akan disiarkan secara langsung di Mola TV. Silakan klik tautan berikut ini untuk menonton The Lilywhites melawan The Seagulls. (Link Streaming)

[gambar] => https://panditfootball.com/images/large/Fimage/epl2021.jpg [tanggal] => 31 Oct 2020 [counter] => 1.178 [penulis] => redaksi [penulis_foto] => https://panditfootball.com/assets/images/logo/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/redaksi [penulis_desc] => contact: redaksi[at]panditfootball.com [penulis_initial] => RDK [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita ) [categories] => Array ( [0] => Array ( [kategori_id] => 18 [kategori_name] => Editorial [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/editorial [status] => 1 [counter] => 203 ) [1] => Array ( [kategori_id] => 4969 [kategori_name] => Advetorial [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/advetorial [status] => 1 [counter] => 46 ) [2] => Array ( [kategori_id] => 6729 [kategori_name] => tentang [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/tentang [status] => 1 [counter] => 0 ) [3] => Array ( [kategori_id] => 334 [kategori_name] => Sains [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/sains-bola [status] => 1 [counter] => 183 ) [4] => Array ( [kategori_id] => 454 [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing [status] => 1 [counter] => 613 ) [5] => Array ( [kategori_id] => 6719 [kategori_name] => Terbaru [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/terbaru [status] => 1 [counter] => 0 ) [6] => Array ( [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita [status] => 1 [counter] => 3271 ) [7] => Array ( [kategori_id] => 151 [kategori_name] => Fantasy Premier League [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/fpl-football-culture [status] => 1 [counter] => 930 ) [8] => Array ( [kategori_id] => 1385 [kategori_name] => Jadwal Siaran Televisi [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/jadwal-siaran-televisi [status] => 1 [counter] => 2 ) [9] => Array ( [kategori_id] => 3 [kategori_name] => Analisis [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/analisa-pertandingan [status] => 1 [counter] => 1270 ) [10] => Array ( [kategori_id] => 5 [kategori_name] => Football Culture [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/football-culture [status] => 1 [counter] => 31 ) [11] => Array ( [kategori_id] => 2049 [kategori_name] => Nasional [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/nasional [status] => 1 [counter] => 87 ) [12] => Array ( [kategori_id] => 392 [kategori_name] => Cerita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/cerita [status] => 1 [counter] => 3163 ) ) [populer_tag] => Array ( [0] => stdClass Object ( [tag_id] => 20 [tag_name] => EPL [tag_slug] => epl [status_tag] => 0 [hitung] => 1279 ) [1] => stdClass Object ( [tag_id] => 7021 [tag_name] => Indonesia [tag_slug] => indonesia [status_tag] => 2 [hitung] => 867 ) [2] => stdClass Object ( [tag_id] => 6143 [tag_name] => Manchester United [tag_slug] => manchester-united [status_tag] => 0 [hitung] => 639 ) [3] => stdClass Object ( [tag_id] => 6502 [tag_name] => Liga Champions Eropa [tag_slug] => liga-champions-eropa [status_tag] => 0 [hitung] => 495 ) [4] => stdClass Object ( [tag_id] => 63 [tag_name] => Chelsea [tag_slug] => chelsea [status_tag] => [hitung] => 479 ) [5] => stdClass Object ( [tag_id] => 42 [tag_name] => Arsenal [tag_slug] => arsenal [status_tag] => [hitung] => 474 ) ) [populer_sidebar] => Array ( [0] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/taktik/215443/PFB/240317/sekarang-thiago-motta-tidak-akan-diejek-lagi [judul] => Sekarang, Thiago Motta Tidak Akan Diejek Lagi [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/2022/FI%20BOLOGNSA.jpeg [tanggal] => 17 Mar 2024 [counter] => 7.470 ) [1] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/analisa-pertandingan/215427/PFB/240117/indonesia-vs-irak-mengapa-wasit-tidak-menganulir-gol-kedua-irak [judul] => Indonesia vs Irak : Mengapa Wasit Tidak Menganulir Gol Kedua Irak [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FPL%202023-2024/WhatsApp%20Image%202024-01-16%20at%2010.26.01%20PM.jpeg [tanggal] => 17 Jan 2024 [counter] => 5.399 ) [2] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/analisa-pertandingan/215442/PFB/240302/siapa-bisa-hentikan-inter-di-serie-a [judul] => Siapa Bisa Hentikan Inter di Serie A? [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/2022/Italia/FI%20-%20Dominasi%20Inter.jpeg [tanggal] => 02 Mar 2024 [counter] => 4.889 ) [3] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/cerita/215428/PFB/240117/eritrea-dan-kisah-pemain-yang-kabur-dari-negaranya [judul] => Eritrea dan Kisah Pemain yang Kabur dari Negaranya  [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/Afrika/FI%20ERITREA.jpeg [tanggal] => 17 Jan 2024 [counter] => 1.911 ) ) [terbaru_sidebar] => Array ( [0] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/pandit-sharing/215481/PFB/240923/ [judul] => Penunjuk Jalan Menuju Panah Hijau di FPL [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FI%20-%20PANDIT%20SHARING%20FPL/PS%20-%20PENUNJUK%20JALAN.png [tanggal] => 23 Sep 2024 [counter] => 277 [penulis] => panditsharing [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/attach/panditsharingsmall.jpg [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/panditsharing [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing ) [1] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/pandit-sharing/215487/PFB/240918/ [judul] => Simulasi Pemain Timnas Jadi Aset FPL [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FI%20-%20PANDIT%20SHARING%20FPL/PS%20-%20SIMULASI%20PEMAIN%20TIMNAS%20JADI%20ASET%20FPL.png [tanggal] => 18 Sep 2024 [counter] => 208 [penulis] => panditsharing [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/attach/panditsharingsmall.jpg [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/panditsharing [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing ) [2] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/pandit-sharing/215482/PFB/240912/ [judul] => Kupas Misteri Naik Turun Harga Aset di FPL [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FI%20-%20PANDIT%20SHARING%20FPL/PS%20-%20HARGA%20ASET.png [tanggal] => 12 Sep 2024 [counter] => 389 [penulis] => panditsharing [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/attach/panditsharingsmall.jpg [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/panditsharing [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing ) [3] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/pandit-sharing/215480/PFB/240912/ [judul] => Dilema Kepemilikan Erling Haaland: Madu atau Racun? [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FI%20-%20PANDIT%20SHARING%20FPL/PS%20-%20HAALAND%20MADU%20ATAU%20RACUN.png [tanggal] => 12 Sep 2024 [counter] => 618 [penulis] => panditsharing [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/attach/panditsharingsmall.jpg [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/panditsharing [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing ) ) [categories_with_count] => Array ( [0] => Array ( [kategori_id] => 18 [kategori_name] => Editorial [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/editorial [status] => 1 [counter] => 203 ) [1] => Array ( [kategori_id] => 4969 [kategori_name] => Advetorial [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/advetorial [status] => 1 [counter] => 46 ) [2] => Array ( [kategori_id] => 6729 [kategori_name] => tentang [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/tentang [status] => 1 [counter] => 0 ) [3] => Array ( [kategori_id] => 334 [kategori_name] => Sains [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/sains-bola [status] => 1 [counter] => 183 ) [4] => Array ( [kategori_id] => 454 [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing [status] => 1 [counter] => 613 ) [5] => Array ( [kategori_id] => 6719 [kategori_name] => Terbaru [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/terbaru [status] => 1 [counter] => 0 ) [6] => Array ( [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita [status] => 1 [counter] => 3271 ) [7] => Array ( [kategori_id] => 151 [kategori_name] => Fantasy Premier League [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/fpl-football-culture [status] => 1 [counter] => 930 ) [8] => Array ( [kategori_id] => 1385 [kategori_name] => Jadwal Siaran Televisi [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/jadwal-siaran-televisi [status] => 1 [counter] => 2 ) [9] => Array ( [kategori_id] => 3 [kategori_name] => Analisis [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/analisa-pertandingan [status] => 1 [counter] => 1270 ) [10] => Array ( [kategori_id] => 5 [kategori_name] => Football Culture [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/football-culture [status] => 1 [counter] => 31 ) [11] => Array ( [kategori_id] => 2049 [kategori_name] => Nasional [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/nasional [status] => 1 [counter] => 87 ) [12] => Array ( [kategori_id] => 392 [kategori_name] => Cerita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/cerita [status] => 1 [counter] => 3163 ) ) [meta_title] => Solskjaer Buru Kemenangan di Laga ke-100, Arteta di Ambang Rekor Herbert Chapman [meta_desc] => Ole Gunnar Solskjaer akan menghadapi tantangan berat di laga keseratusnya sebagai kepala pelatih Manchester United. Ambisi meraup tiga poin di laga spesial ini dihadapkan dengan rekor hanya mampu 1... [meta_keyword] => EPL,Arsenal,Inggris,David Luiz,Liga Inggris,Mikel Arteta,Pierre-Emerick Aubameyang,Marcus Rashford,Manchester United,Premier League,Ole Gunnar Solskjaer,Alex Telles,MU Vs Arsenal [meta_image] => https://panditfootball.com/images/large/Fimage/FEATURE-IMAGE-SOLSART.jpg [meta_url] => https://panditfootball.com/article/show/cerita/213784/PFB/201031/assets/images/logo/arsenal [js_custom_page] => [socmed_facebook] => [socmed_instagram] => Array ( [id_option] => 26 [name_option] => socmed_instagram [value_option] => https://www.instagram.com/panditfootball/ [desc_option] => @panditfootball ) [socmed_youtube] => Array ( [id_option] => 25 [name_option] => socmed_youtube [value_option] => https://www.youtube.com/@pandit.football [desc_option] => @pandit.football ) [socmed_twitter] => Array ( [id_option] => 24 [name_option] => socmed_twitter [value_option] => https://x.com/panditfootball [desc_option] => @panditfootball ) ) 1
PANDIT FOOTBALL INDONESIA

Solskjaer Buru Kemenangan di Laga ke-100, Arteta di Ambang Rekor Herbert Chapman

Solskjaer Buru Kemenangan di Laga ke-100, Arteta di Ambang Rekor Herbert Chapman
Font size:

Ole Gunnar Solskjaer akan menghadapi tantangan berat di laga keseratusnya sebagai kepala pelatih Manchester United. Ambisi meraup tiga poin di laga spesial ini dihadapkan dengan rekor hanya mampu 1 kali menang di 4 pertemuan melawan Arsenal — 55,56% adalah angka persentase kemenangannya sejak menangani United pada Desember 2018.

Satu-satunya kemenangan Solskjaer atas Arsenal terjadi di babak keempat Piala FA tahun lalu. Tetapi, Arsenal mampu menang 2 kali di 3 duel terakhir melawan skuat arahan Solskjaer di ajang Premier League. Lebih-lebih, United-nya Solskjaer belum pernah menang di laga kandang Premier League musim ini (2 kalah, 1 seri).

Namun, Old Trafford tidak ramah bagi Arsenal. Dari 13 lawatan ke Theatre of Dreams di ajang Premier League, The Gunners tanpa memetik satu pun kemenangan. Dalam konteks yang lebih luas, United tidak pernah kalah dalam 28 laga kandang di ajang liga, ketika mereka mampu membobol gawang Arsenal.

Wajar apabila United diunggulkan di duel kali ini. Terlepas dari rekor buruk Ole melawan Arsenal, pelatih asal Norwegia tersebut hanya menelan 2 kekalahan di 19 pertandingan terakhir Premier League (11 menang, 6 seri); Arsenal menelan 3 kekalahan dari 4 pertandingan liga termutakhir.

Link streaming Manchester United vs Arsenal

Tidak hanya Solskjaer, Mikel Arteta juga dapat mencatatkan rekor pribadi apabila mampu menang. Eks pemain Celtic dan Everton di ambang rekor menjadi pelatih kedua sepanjang sejarah Arsenal yang mampu menang di dua duel awal kontra United. Manajer legendaris Herbert Chapman adalah satu-satunya yang mampu melakukannya (1925/26).

Sejak Arteta mengambil alih kemudi dari Unai Emery, Arsenal berkembang dengan baik, khususnya di lini pertahanan. Meski sudah kalah 3 kali di 6 pekan perdana, gawang Bernd Leno baru kebobolan 7 gol, paling sedikit di Premier League musim ini. 

Fokus pertahanan yang diusung Arteta sepertinya menjadi ironi lantaran Arsenal terbilang minim menciptakan peluang. Rata-rata per laga, Arsenal hanya mampu membuat 8,8 tembakan, catatan yang hanya lebih baik dari tiga tim: West Bromwich Albion, Newcastle United, dan Crystal Palace.

Korban taktik Arteta tentu sang top skor klub dua musim terakhir, Pierre-Emerick Aubameyang. Untuk pertama kalinya sejak 2014 — kala masih di Dortmund — Aubameyang gagal menyarangkan gol di 5 pertandingan liga. Bahkan, Auba gagal mencatatkan shots on target di tiga laga terakhir (melawan Sheffield United, Manchester City, dan Leicester City). 

“Saat dia tidak mencetak gol dalam tiga atau empat pertandingan, orang akan berkata, `Dia perlu bermain lebih sentral`. Sangat menyenangkan baginya untuk bermain di kiri karena dia tidak dijemput oleh bek tengah. Ada lebih banyak kebebasan baginya untuk melakukan itu. [Kritik] adalah bagian dari industri ini,” bela Arteta terhadap performa Auba.

Cederanya David Luiz membuat lini pertahanan Arsenal bakal benar-benar diuji. Luiz bergabung dengan pemain belakang lain yang belum sembuh: Rob Holding, Calum Chambers, serta Pablo Mari.

Ditinjau dari hitung-hitungan Whoscored, United merupakan tim paling rajin ketiga dalam hal melepaskan tendangan (14,2). Mereka hanya kalah dari Liverpool (19) dan Manchester City (16). Dari angka rata-rata tersebut, sayangnya United hanya mampu mengonversi 12% saja menjadi gol; bahkan Arsenal (15%) memiliki conversion rate yang lebih baik. 

Marcus Rashford, yang baru saja mencetak trigol kontra RB Leipzig, bakal menjadi tumpuan Ole untuk mencetak gol. Sebanyak 7 gol dan 2 asis sudah dibuat pemuda 23 tahun dari 9 penampilannya musim ini di seluruh kompetisi. Walaupun demikian, semenjak mencetak 2 gol di laga debutnya kontra Arsenal, Rashford belum mengulanginya lagi di 9 kesempatan terakhir.

Tayangan langsung semua pertandingan Premier League 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

Marcus Thuram: di Antara sang Ayah dan Pembuktian
Artikel sebelumnya Marcus Thuram: di Antara sang Ayah dan Pembuktian
Link Live Streaming Liga Primer Inggris 2020/21 Tottenham Hotspur vs Brighton
Artikel selanjutnya Link Live Streaming Liga Primer Inggris 2020/21 Tottenham Hotspur vs Brighton
Artikel Terkait