Oleh: Afif Muhammad (Akun X : @apipram24)
Editor: Bayu Pramono (Akun X : @bayuprmno)
Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan yang paling istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia. Di bulan suci ini, setan menjadi tidak berdaya, dikurung dan dibelenggu. Bisa jadi ini adalah tanda untuk segala hal (termasuk logo) yang identik dengan setan terus terkurung di dasar dan terhindar dari tanda-tanda kebangkitan.
Seluruh umat muslim berburu keutamaan, manfaat serta berkah yang diberikan di bulan suci ini. Tak terkecuali, pemain-pemain muslim kesayangan kita semua yang berlaga di kompetisi sepakbola tertinggi khususnya Premier League yang masih memberikan kemampuan terbaiknya meskipun menjalani latihan bahkan bertanding sambil berpuasa. Tak hanya pemainnya, para manajer FPL pun merasakan hal yang sama, mereka tetap menjalani aktivitas dan rutinitasnya masing-masing di bulan puasa sambil memikirkan ketakutan akan panah merah lagi, lupa atur skuad, mengkhianati kapten Salah, dan lain-lain.
Musim ini Pandit FPL berkolaborasi dengan Battle Royal FPL Indonesia (BRFI) menjadi liga FPL paling prestisius. Liga ini sangat unik sebab mengakomodasi pemain untuk bermain sebagai tim, bukan individu. BRFI musim ini hadir dengan empat liga (Liga 1, Liga 2, Liga 3, dan Liga 4). Di akhir musim pemenang Liga 1 akan mendapatkan piala yang ditargetkan menjadi piala bergilir dan medali untuk setiap pemain. Sementara Liga 2 hingga Liga 4 akan mendapatkan plakat.
Manfaat yang kita raih selama berpuasa dapat membuka pemikiran atau memberikan pandangan baru bagi para manajer dalam memperlakukan skuad FPL nya. Tanpa bermaksud membenturkan dua hal yang secara konsep dasarnya berbeda jauh, tapi saya percaya ilmu yang sakti adalah ilmu dari suatu bidang yang dapat memberikan manfaat yang sama terhadap bidang lainnya. Beberapa nilai keutamaan dan manfaat dari berpuasa terhadap FPL yaitu:
Melatih dan Menahan Kesabaran
Tidak hanya menahan lapar dan haus, kunci penting dari manfaat berpuasa adalah melatih kesabaran. Kemampuan ini adalah kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh semua manajer FPL di seluruh dunia. Sekali panah merah bukan berarti mereka harus tantrum, berteriak toxic atau bersedih. Sebab panah hijau akan datang bagi mereka yang sabar. *benerin peci
Melatih Kemampuan Decision Making
Berpuasa mampu meningkatkan kerja otak, sehingga kemampuan seseorang dalam menjatuhkan pilihan jauh lebih meningkat dan penuh pertimbangan. Anda sebagai manajer FPL setiap GW perlu menimbang dan berhati-hati untuk segala keputusan yang ingin diambil terkait skuadnya. Misal, transfer pemain sesuai dengan data yang dimiliki dan keinginan hati, bukan hasil dari provokasi dari bagian menu “most transferred in” belaka. Menahan jatah transfer pun tidak masalah karena suatu hari akan memberikan buah hasil yang manis.
Menguji Konsistensi
Pada awal dan pertengahan bulan Ramadhan, masjid pada umumnya ramai jamaah tarawih. Namun, terjadi penurunan drastis ketika mulai memasuki 10 hari terakhir sebab terlalu fokus mencari pakaian baru atau persiapan mudik. Inkonsistensi seperti ini persis terjadi di FPL. Para manajer FPL yang aktif semakin berkurang seiring berjalanya Gameweek demi Gameweek. Mereka terlalu cepat menggunakan chip sehingga seringkali kehabisan amunisi di akhir musim. Konsistensi semakin menurun ketika harus menghadapi kenyataan bahwa poin mereka semakin tertinggal dengan mereka yang menabung chip. Akhirnya? tentu saja menyerah. Astagfirullah.
Meningkatkan Ukhuwah Komunitas FPL
Selain antrian beribadah, antrian silaturahmi dalam balutan acara buka puasa bersama menjadi hal yang tidak terhindarkan. Mulai dari kerabat terdekaat hingga teman yang puluhan tahun tidak bersua tiba-tiba bisa duduk menikmati santapan yang sama. Tidak lupa bertanya kabar dan update kehidupan lainnya. Kehangatan seperti ini juga terjadi di Komunitas FPL Indonesia. Komunitas regional yang menjamur dengan anggota-anggotanya yang tidak pelit ilmu jadi tanda bahwa komunitas ini bisa jadi sarana melebarkan silaturahmi. Meskipun jarang bertemu langsung, namun komunikasi daring yang rutin dilakukan terutama menjelang deadline menguatkan ikatan silaturahmi. Masyaallah Tabarakallah.
Sebagai pengingat, seringkali deadline di FPL jatuh berada pada jam dimana umat muslim melaksanakan ibadah tarawih atau sebelum sholat subuh. Semoga umat muslim yang merangkap menjadi manajer FPL ketika tidak melewatkan deadline gameweek juga tetap fokus ibadah dengan lebih rajin di bulan yang penuh berkah ini.
Selamat berpuasa
Salam panah hijau!