Masa depan Kalidou Koulibaly bersama Napoli masih diragukan mengingat belum ada kabar perpanjangan kontrak dari Napoli yang akan habis 2019 mendatang. Kendati kontrak sebetulnya masih terhitung lama, namun hal itu masih belum membuat Koulibaly dan agennya tenang.
Atas penampilannya pada musim ini, beberapa tawaran dari klub lain terus berdatangan. Norwich City melayangkan proposal senilai 15 juta euro yang ditolaknya. Nasib yang sama juga dialami Newcastle United yang menawar Koulibaly seharga 25 juta euro pada bursa transfer musim dingin kemarin. Selain itu, Everton dan Southampton juga diisukan sempat tertarik untuk mendatangkannya.
Penolakan-penolakan itu karena Koulibaly merasa berterima kasih kepada pelatihnya saat ini, Maurizio Sarri, yang sudah mengandalkannya sejauh ini. Koulibaly pun bermain apik ketika mengalahkan Lazio di Stadion Olimpico, Kamis (4/2) dini hari waktu Indonesia.
Koulibaly melakukan tiga tekel bersih, tiga sapuan bersih, dua intersepsi dan satu memenangkan duel udara. Aksi-aksinya itu membantu Napoli tidak kebobolan pada laga yang berakhir 2-0 tersebut.
Namun kegemilangan Napoli dan pemain 24 tahun itu melahirkan kedengkian bagi para suporter Lazio. Mereka mulai menyanyikan lagu-lagu berbau rasisme setelah Lazio tertinggal dua gol pada pertengahan babak pertama. Mereka juga melakukan aksi rasial kepada Koulibaly dengan meneriakinya monyet setiap ia menguasai bola. Selain itu, para suporter Lazio pun menyanyikan lagu anti-neapolitan untuk menyindir Napoli.
Sementara itu para suporter Napoli yang hadir di Stadion Olimpico membalas cemoohan para suporter Lazio. Mereka melalukannya dengan cara menyanyikan lagu Neapolitano dengan lantang dan memberikan semangat kepada Koulibaly.
Alhasil, wasit pertandingan, Massimiliano Irrati, menghentikan laga pada menit ke-68. Kemudian para pemain dan staff Lazio mencoba menenangkan suporternya yang bertindak rasialis itu. Pertandingan sendiri baru dilanjutkan lima menit kemudian.
Keputusan Irrati itu pun mendapat pujian dari Sarri, "Kami perlu memberi selamat kepada Irrati, karena situasi sudah menjadi memalukan. Kami merasa sedikit kasihan kepada Koulibaly, tapi saya pikir dia tak masalah. Dia adalah orang yang cerdas dan dengan bantuan rekan-rekan setimnya, saya pikir ia akan baik-baik saja," ujarnya seperti dikutip dari Gazzetta World.
Di sisi lain, Stefano Pioli, Pelatih Lazio, justru menyindir pengadil pertandingan yang menghentikan laga. Menurutnya, nyayian para suporter Lazio masih terbilang wajar dalam situasi sedang kalah pada suatu pertandingan, "Saya tidak akan menghentikan pertandingan. Itu nyanyian dari minoritas, tapi saya tidak berpikir mereka rasis. Kami juga memiliki pemain yang bewarna dan mereka diperlakukan dengan baik," imbuhnya kepada Premium Sport.
Kini Lazio sedang menantikan hukuman yang akan diberikan Federasi Sepakbola Italia (FIGC) atas aksi memalukan tersebut. Perlu diingat juga bahwa Kevin-Prince Boateng dan Kevin Constant pernah meninggalkan Italia karena sudah gerah dengan aksi rasisme di Negeri Pizza tersebut.
Sumber lain : Daily Mail, Football Italia, Talk Sports, The Guardian.
Komentar