Menjelang laga Liverpool menghadapi Manchester United yang akan digelar Senin, 17 Oktober 2016, sebuah keputusan mengejutkan diambil Premier League. Premier League selaku operator Liga Primer Inggris menunjuk Anthony Taylor sebagai wasit laga tersebut. Loh, ada apa dengan Taylor?
Penunjukan Taylor sebagai wasit yang memimpin laga Liverpool vs Manchester United ini menimbulkan kecurigaan dan ketakutan bagi pihak Liverpool. Hal ini dikarenakan Taylor merupakan wasit yang lahir di kota Manchester. Tempat lahir Taylor, Wythenshawe, berjarak tak lebih dari 10 kilometer dari markas stadion Manchester United, Old Trafford.
Hal seperti ini bisa menjadi traumatis bagi Liverpool. Pada 2013, saat Liverpool menghadapi Manchester City, laga tersebut dipimpin oleh Lee Mason. Padahal, Lee Mason merupakan pria kelahiran Bolton yang merupakan bagian dari wilayah Greater Manchester. Hasilnya, saat itu Liverpool kalah 1-2.
"Saya tidak mempertanyakan integritas wasit. Akan lebih logis jika saya mempertanyakan penunjukan wasit yang berasal dari bagian kota Manchester," ungkap manajer Liverpool saat itu, Brendan Rodgers, seperti yang dikutip ESPNFC. "Sayangnya kami tak memiliki wasit dari Greater Manchester untuk memimpin Liverpool-Manchester di masa yang akan datang."
Sindiran Rodgers tersebut ternyata menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Karena tak lama setelah komentar tersebut ia lontarkan, manajer yang kini menukangi Celtic ini didenda sebesar delapan ribu paun.
Mengenai pemilihan wasit, Keith Hackett, mantan ketua Professional Game Match Officials Limited (PGMOL), berpendapat bahwa hal seperti ini harusnya tidak boleh terjadi. Hal ini dikarenakan operator liga sudah memiliki background setiap wasit, termasuk kesebelasan yang mereka dukung, sehingga menghindari penempatan wasit yang bisa merugikan salah satu pihak.
"Mereka mengisi sebuah isian yang di dalamnya termasuk kesebelasan yang mereka dukung, sejarah pertandingan yang mereka pimpin dan alamat di mana mereka tinggal. Hal tersebut memberikan gambaran ketika mereka akan ditunjuk memimpin pertandingan," ujar Hackett pada April lalu.
"Hal tersebut untuk memastikan integritas mereka. Sebagai contoh, mereka tidak akan menunjuk wasit yang berasal dari Sheffield untuk laga yang melibatkan tim dari Sheffield," tambahnya.
Jika Liverpool menginginkan Lee Mason diganti untuk laga menghadapi Manchester United, hal itu memungkinkan untuk dilakukan. Musim lalu hal yang tak jauh berbeda sempat terjadi, di mana ketika Kevin Friend, wasit yang dikenal sebagai pendukung Leicester City, dijadwalkan akan memimpin laga Stoke menghadapi Tottenham. Dikarenakan saat itu Tottenham sedang bersaing dengan Leicester di papan atas, penunjukan Friend pun dipertanyakan oleh banyak orang di sosial media, dianggap bisa merugikan Tottenham. Akhirnya, Friend digantikan dan tak memimpin laga tersebut.
Penunjukan Taylor sendiri saat ini sudah mulai banyak mengundang reaksi dari para pendukung Liverpool di sosial media. Jika reaksi dari pendukung Liverpool masif, bukan tak mungkin Taylor pun dibatalkan memimpin laga Liverpool vs Manchester United.
Tapi sebenarnya pihak Liverpool juga tak perlu khawatir. Chelsea pernah menghadapi Manchester United di Stamford Bridge pada ajang Capital One Cup 2012 lalu dengan Lee Mason sebagai wasit laga tersebut. Saat itu, Chelsea sendiri berhasil menang dengan skor 5-4 meski harus melalui babak tambahan 2 x 15 menit.
Komentar