Diawali oleh pemboikotan dalam laga yang digelar di Red Bull Arena pada awal-awal spieltag Bundesliga, hubungan Borussia Dortmund dan RB Leipzig pun menjadi kian memanas, apalagi setelah Hans-Joachim Watzke menerima ancaman pembunuhan dari suporter Leipzig.
Suporter Dortmund yang biasa memadati tribun selatan, atau yang juga dikenal sebagai The Südtribune, pernah melakukan hal yang cukup berani pada awal musim 2016/2017 lalu. Sebagai bentuk ketidaksukaan mereka akan RB Leipzig, yang hidup berkat bantuan kucuran dana dari perusahaan minuman berenergi Red Bull, mereka memutuskan untuk memboikot pertandingan Dortmund melawan Leipzig.
Pertandingan yang sejatinya akan dihadiri oleh para suporter Dortmund yang melakukan perjalanan tandang ke timur Jerman tersebut, akhirnya tidak dihadiri oleh sebagian suporter Dortmund walau mereka sudah diberikan jatah. Sebagian besar dari suporter Dortmund memilih untuk mendengarkan pertandingan lewat siaran radio. Beruntung, mereka tidak hadir karena ketika itu Dortmund kalah 0-1 dari Leipzig.
Tensi panas itu ternyats berlanjut saat Dortmund dan Leipzig kembali bertemu dalam paruh kedua Bundesliga 2016/2017 di Westfalenstadion. Pertandingan berjalan dengan seru, namun keseruan itu ternyata tidak hanya terjadi di atas lapangan. Keseruan, atau mungkin lebih cocok disebut keributan, juga terjadi di tribun suporter. Suporter Dortmund dianggap melakukan kekerasan kepada para suporter Leipzig yang datang bertandang ke Westfalenstadion,
Bukan hanya melakukan kekerasan kepada suporter Leipzig, mereka juga memasang sebuah banner yang bersifat ofensif yang tersebar di tribun selatan, tempat Yellow Wall berdiri tegak. Tindakan dari suporter Dortmund ini pun membuat Die Schwarzgelben dihukum denda sebesar 100.000 euro dan Yellow Wall yang harus absen dalam pertandingan melawan VfL Wolfsburg pada Sabtu (18/2/2017).
Belum selesai sampai situ, hubungan antara Dortmund dan Leipzig ini menjadi lebih memanas lagi ketika CEO dari Dortmund, mengaku bahwa ia diteror oleh suporter Leipzig. Teror itu ia terima tepat setelah pertandingan antara Leipzig dan Dortmund usai, bahkan sampai dua minggu setelahnya.
"Andai saya ingin, saya ingin sekali memberitahukan apa saja yang sudah terjadi selama 14 hari belakangan ini. Banyak ancaman yang datang kepada saya, dari mulai `Kami akan menggantungmu` sampai `Kamu tidak akan selamat jika kamu berkunjung ke Jerman Timur`."
"Secara pribadi, saya mampu menghadapi semua itu. Tapi yang saya khawatirkan adalah keluarga saya. Mereka tampak takut dengan teror tersebut," ujar Watzke seperti dilansir ESPN FC.
Ternyata, teror yang datang dari suporter Leipzig ini bukan hanya disebabkan karena suporter Dortmund yang bertindak cukup beringas ketika kedua tim bertemu di Westfalenstadion. Teror ini juga disebabkan oleh Watzke yang dinilai pernah mengungkapkan sesuatu yang tidak mengenakkan kepada RB Leipzig. Ia pernah mengatakan bahwa Leipzig sedang "menjual satu kaleng soda". Ucapan ini dianggap hinaan oleh para suporter Leipzig. Watzke pun menolak bahwa ia pernah mengatakan hal tersebut.
"Percayalah, saya selalu menjaga perkataan saya. Saya tidak pernah mengatakan ucapan semacam itu (menjual satu kaleng soda). Saya tidak pernah mengejek RB Leipzig. Saya tidak pernah mengucapkan kata-kata yang bersifat diskriminatif ataupun ofensif seperti itu," aku Watzke.
Dengan adanya percikan ini, bisa saja ke depan, jika Leipzig masih bertahan di Bundesliga, hubungan antara keduanya semakin memanas. Bahkan hubungan suporter Leipzig dengan suporter lain mungkin saja akan memanas juga, karena sampai sekarang suara-suara ketidaksetujuan terhadap Die Roten Bullen masih jelas terdengar.
foto: @WellbetSports
Komentar