Colosseum adalah inspirasi bagi rencana stadion baru AS Roma bernama Stadion della Roma. Roma memang ingin meninggalkan Stadion Olimpico yang sudah menjadi kandangnya selama berpuluh-puluh tahun. Mereka merasa tidak bebas dengan Stadion Olimpico yang dimiliki pemerintah dan harus berbagi jatah main dengan sang rival, SS Lazio.
Dengan adanya Stadion della Roma, Roma berharap mendapatkan keuntungan tiket penonton secara mutlak walau rencananya kapasitas Stadion della Roma lebih kecil daripada Olimpico. Stadion della Roma diperkirakan cuma menampung sekitar 52.000 penonton, sementara Stadion Olimpico berkapasitas sekitar 70.000 penonton. Rencananya Stadion della Roma akan dibangun di Tor di Valle yang berdekatan dengan Balai Kota Roma dan Region Lazio.
Dokumentasi lengkap proyek itu pun sudah diserahkan sejak April 2016 berbentuk kertas maupun digital. Terdapat sekitar 3.500 gambar teknis dan 50.000 laporan detil di dalamnya. Termasuk soal penunjukan insinyur, arsitek dan penasihat khusus dari 50 perusahaan nasional maupun internasional. Dokumentasi itu pun mendapatkan nomor protokol resmi administrasi kota Roma dan Region Lazio. Stadion della Roma pun diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja lokal yang baru dan mempromosikan investasi asing di tahun-tahun mendatang.
Setelah proses otorisasi, selanjutnya tinggal menunggu keputusan pemerintah daerah untuk meresmikan pembangunan agar pengerjaan segera dimulai. Dan Nicola Zingaretti selaku Gubernur Lazio pun sudah menyetujuinya. Roma pun sudah menunjuk perusahaan yang akan menjalankan program dan pelayanan operasional stadion kepada AEG Facilities Global Solutions. Merekalah yang akan mengurus seluruh fasilitas Stadion della Roma.
Begitu pun dengan fasilitas hiburan, pelayanan jangka panjang dan pembuatan konsep event pembukaan stadion. Sebab Stadion della Roma tidak hanya dijadikan tempat bermain sepakbola, melainkan disewakan untuk konser, festival dan acara lainnya yang selalu ditunggu oleh pendukung Roma dalam tiga tahun terakhir.
Stadion della Roma dipercaya bisa menghidupkan wilayah tersebut. Sebagai pendukungnya, Roma akan memperbaiki jembatan transportasi dan stasiun kereta api Tor di Valle. Dan diharapkan pembangunan stadion bisa dimulai pada Maret 2017. Sementara pengerjaannya diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua tahun. Artinya, Stadion della Roma diperkirakan bakal rampung pada 2019 nanti.
Tapi sepertinya perkiraan itu akan tertunda. Sebab pemerintah region Lazio tiba-tiba menolak proposal pembangunannya. Keputusan itu muncul setelah Walikota Roma melakukan rapat.
Tiba-tiba mereka mempermasalahkan soal keamanan di jalanan, kondisi pipa air, ketersediaan lahan parkir serta jalur transportasi. Alhasil proposal itu dikembalikan dan akan memakan waktu lama lagi untuk Roma menyelesaikan stadion pribadinya. Jika pun proposal kembali diterima, kemungkinan Stadion della Roma sendiri baru rampung pada 2021. Keputusan para elit pemerintah itu dipertanyakan karena seharusnya masalah-masalah di area tersebut menjadi urusan pemerintah daerah.
Kemudian terjadilah polemik. Tudingan-tudingan penghabisan uang rakyat oleh pemerintah daerah muncul. Memang pada saat ini situasi Kota Roma dan Region Lazio sedang mengalami bencana keuangan. Banyak yang menyayangkan penolakan proposal tersebut karena pembangunan Stadion della Roma tidak akan menghabiskan uang rakyat. Sebab biaya pembangunan dialirkan oleh pihak Roma dan para investornya itu sendiri.
Pembangunan stadion pun dipercaya bisa meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) sebesar 1,5% pertahunnya. Selain itu bisa mengurangi 0,8% pengangguran dan meningkatkan penerimaan pajak sebesar 1,4 juta euro. Jika diakumulasikan dengan proyek lainnya, setidaknya sekitar 30 juta euro bisa masuk ke dalam kas pemerintah daerah. Apalagi situasi di wilayah pembangunan tersebut tergolong kumuh. Terdapat bangunan olimpiade 1960 yang yang terancam runtuh. Tanaman liar juga tumbuh di sana serta menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah beracun. Bahkan menjadi tujuan prostitusi.
Sumber: AS Roma.Uk Football-Italia
Komentar