Hasil buruk yang dicapai juara bertahan Liga Inggris, Leicester City, musim ini membuat manajemen mengambil sikap. Claudio Ranieri selaku manajer, resmi dipecat.
Leicester City beralasan bahwa mereka harus membuat keputusan ini meski sulit. Sebab, memang harus ada langkah yang dilakukan untuk kepentingan jangka panjang.
"Ini menjadi keputusan yang paling sulit sejak hampir tujuh tahun King Power mengambil kepemilikan Leicester City,” kata wakil presiden Aiyawatt Srivaddhanaprabha.
“Tapi kita berkewajiban untuk menempatkan kepentingan jangka panjang klub di atas semua rasa sentimen pribadi, tidak peduli seberapa kuat hal tersebut.” tambahnya.
Seperti yang diketahui, posisi Leicester di klasemen Liga Inggris saat ini memang sulit. The Foxes berada di peringkat 17 atau hanya 1 strip di atas zona degradasi.
Kondisi di atas bisa saja semakin buruk jika tak ada perbaikan, karena hanya terpaut 1 poin dari Hull City yang berada di bawahnya, dan hanya 2 poin dari Sunderland di posisi juru kunci.
https://twitter.com/panditfootball/status/829153512940412928
Ranieri sudah menangani Leicester City sejak Juli 2015. Pada musim pertamanya ia langsung membawa Jamie Vardy dkk menjadi juara Liga Primer Inggris. Sesuatu yang sangat istimewa karena pencapaian itu adalah yang pertama bagi Leicester.
Untuk sementara waktu, tim akan ditangani oleh asisten manajer Craig Shakespeare dan staf pelatih utama Mike Stowell. Pertandingan selanjutnya Leicester adalah melawan Liverpool (28/2) dalam lanjutan Liga Primer Inggris.
Baca juga:
N`Golo Kante Melengkapi Chelsea, Melemahkan Leicester
Memahami Pentingnya "Second Balls" di Sepakbola Inggris
https://twitter.com/panditfootball/status/834859592328753153
(amp)
Komentar