Font size:
Sepakbola dan musik bisa diibaratkan seperti teman seranjang. Keduanya akan saling melengkapi demi menunjang sebuah permainan dan kecintaan disela-sela kejenuhan. Bahkan, sepertinya sepakbola tak mungkin bisa untuk dipisahkan dari musik. Begitu pun sebaliknya. Sebagai olahraga yang begitu populer, sepakbola dapat dinikmati oleh siapa saja. Dan tak sedikit para musisi yang menyukai sepakbola dan memiliki beberapa saham disebuah kesebelasan.
Lihat saja pendiri Iron Maiden, Steve Harris, misalnya, ia merupakan pendukung berat West Ham. Sewaktu remaja, dia bahkan pernah masuk kesebelasan West Ham Junior. Saking cintanya pada klub ini, Harris kerap tampil dengan kostum atau syal West Ham di atas panggung dan bahkan memiliki membuat kesebelasan sendiri, yang bernama Maidonians. Kostum Maidonians pun sangat indetik dengan warna kebanggaan kesebelasan West Ham United. Sampai sekarang, ia juga masih sering meluangkan waktunya untuk datang ke stadion dan bermain gelembung udara sambil menyanyikan I’m Forever Blowing Bubble lagu yang ditulis oleh John Kellette. Harris paham benar, bagaimana cara meluangkan waktu untuk kecintaannya pada sepakbola dengan pilihan karirnya sebagai musisi. Lihat saja bagaimana logo West Ham United terpampang di body Fender Precision Bass yang biasa ia gunakan ke manapun Iron Maiden manggung. [caption id="attachment_174319" align="alignright" width="166"]
Baca juga cerita ketika Michael Carrick bertemu dengan vokalis The Stone Roses dan Ketika Band Liverpool Menghormati Tragedi MunichAkhir tahun 2014 hal menarik terjadi di Korea Selatan. Dalam rangka mempererat hubungan antara industri musik dan dunia sepakbola, Korea Selatan dengan SM Entertainment baru-baru ini menandatangani surat perjanjian kerjasama dengan Korean Football Association (KFA) untuk sebuah proyek kolaborasi. Acara penandatanganan yang dilakukan di Kantor Pusat KFA di Seoul ini melibatkan sejumlah nama penting dari kedua belah pihak, yaitu CEO SM Entertainment, Kim Young Min dan Presiden KFA, Jung Mong Kyu dan juga pelatih kepala timnas sepakbola Korea Selatan, Uli Stielike. Tak hanya itu, dua artis SM Entertainment, yaitu Kai dan Xiumin yang berasal dari boyband EXO, hadir sebagai duta kehormatan dari Asosiasi Sepakbola Korea Selatan atau KFA. Kedua member EXO ini nantinya akan dilibatkan pada sejumlah kampanye yang dilakukan oleh KFA. Penandatanganan surat perjanjian kerjasama ini diharapkan akan menciptakan sebuah kolaborasi yang saling menguntungkan, antara sepakbola Korea dan gelombang Hallyu, melalui pertukaran antara olahraga dan juga industri hiburan.
Baca juga Sepakbola dan Boyband Korea dan cerita tentang One Direction, GBK, dan Mengapa Harus Keliru Memaki?Tidak sekadar sampai di situ pentingnya musik dan lagu-lagu dalam sepakbola. Bagi setiap pengurus kesebelasan, musik kini menjadi alat pemeriah menjelang pertandingan. Setiap tuan rumah, selalu memutar lagu-lagu kebesaran setiap kesebelasan menjelang dan sesudah pertandingan. Bahkan chant-chant yang biasa dilantunkan oleh para pendukung tak jarang diubah dari lirik-lirik lagu dan lantunan musik yang telah ada. Seperti reffain lagu Can't Take My Eyes Off You yang sering dilantunkan para pendukung Juventus untuk membangkitkan semangat Carlos Tevez. Dan lagu Hey Jude yang digunakan pendukung Arsenal untuk memuja dan membakar semangat Oliver Giroud. Di Indonesia juga tak kalah dengan mendendangkan lagu-lagu pop sampai dangdut baik saat jeda maupun nyanyian suporter. Bahkan untuk urusan ini suara dari nyanyian terdengar lebih kencang seperti lagu Iwak Peyek oleh suporter dari Jawa Timur hingga Kereta Malam di stadion Jalak Harupat. Karena lagu-lagu tersebut memang sudah akrab terdengar di kehidupan mereka sehari-hari.