Di Balik Gol (Panenka) Messi

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Di Balik Gol (Panenka) Messi

Saat Barcelona menundukkan Getafe dengan skor telak 6-0 pada pekan ke-34 La Liga musim 2014/2015, Lionel Messi turut menyumbang dua gol. Gol pertamanya pada laga tersebut dicetak pada menit ke-9. Pada gol tersebut, ia mengeksekusi tendangan penalti dengan meniru eksekusi penalti legenda timnas Republik Ceko, Antonin Panenka.

Messi tentunya bukan satu-satunya pemain yang sukses menirukan penalti Panenka. Telah banyak pemain yang juga mencoba dan berhasil menendang penalti ala Panenka. Sebagai contoh, Andrea Pirlo dan Zinedine Zidane pernah melakukannya pada level pertandingan internasional.

Namun ternyata eksekusi penalti Panenka yang dilakukan Messi itu mendapat perhatian lebih dari si empunya tendangan tersebut, Panenka. Menurut pria yang kini sudah berusia 66 tahun tersebut, Panenka ala Messi merupakan Panenka terbaik sepanjang sejarah.

“Eksekusi (Messi) tersebut merupakan (panenka) yang terbaik yang pernah saya lihat,” ujar Panenka pada stasiun radio Spanyol RAC1. “Tendangannya tak terlalu bertenaga, ke tengah, dan memiliki ketinggian yang cukup bagus.”

“Secara teknik, gol tersebut sangat mengesankan. Ini menjadi bentuk lain bagaimana Messi menunjukkan kualitasnya,” lanjut Panenka kembali memuji tendangan penalti Panenka Messi.

Kesampingkan dulu sejenak mengenai benar atau tidaknya Panenka Messi yang terbaik atau bukan. Karena komentar Panenka mengenai ‘kualitas Messi’ di atas mengingatkan saya pada cerita seorang kolumnis ESPNFC, Simon Kuper, tentang bagaimana Messi ‘menunjukkan kualitasnya di lapangan’. Kita tentunya tak bisa memungkiri mengenai kehebatan Messi. Namun cerita Kuper memperlihatkan bagaimana Messi mampu tampil hebat di atas lapangan hijau.

Cerita ini bermula saat Kuper menyaksikan pertandingan Barcelona secara langsung di Stadion Camp Nou pada Januari 2015. Saat itu, ia menonton pertandingan Barcelona menghadapi Atletico Madrid pada Copa del Rey bersama salah seorang ofisial Barcelona yang tak ia sebutkan namanya. Lalu ketika peluit tanda dimulainya pertandingan dibunyikan, ofisial Barca itu lantas berkata pada Kuper: “Perhatikan Messi.”

Kuper lantas memerhatikan pergerakan Messi secara seksama. Namun ia hanya melihat Messi yang bergerak seperti orang linglung memperhatikan keadaan sekitar, ia hanya berjalan-jalan tanpa arah, dan mengabaikan bola yang sedang bergulir.

Saat Kuper masih kebingungan, lantas ofisial Barca tersebut berkata, ”Pada beberapa menit awal, ia (Messi) hanya berjalan-jalan di lapangan. Ia hanya memerhatikan masing-masing pemain lawan yang ia hadapi, di mana posisinya, seperti apa lini pertahanan lawan bekerja. Setelah ia memahami semuanya, barulah ia mulai bermain.”

Setelah pertandingan usai, Kuper pun lantas mengecek catatan riwayat menit gol Messi sepanjang karirnya. Dan benar saja, dari 422 gol Messi yang ia analisis hingga akhir Maret 2015, gol tercepat Messi dicetak pada menit ke-2 lebih 41 detik, saat ia merobek gawang Racing Santander pada 29 Agustus 2010. Gol pada menit ketiga baru bisa ia ciptakan empat tahun berselang ke gawang Nigeria di Piala Dunia 2014. Total, hanya empat gol yang berhasil Messi buat di bawah menit kelima.

Kuper kemudian menyimpulkan bahwa inilah yang membuat Messi bisa mencetak banyak gol: menganalisis pertahanan lawan secepat ia bisa. Setelah itu, dengan kecerdasan dan kemampuan yang ia miliki, ia mencari cara untuk menaklukkan lini pertahanan lawan tersebut.

Hal ini memang masuk akal. Seorang pemain tentu saja harus memiliki kecerdasan ketika bermain. Kecerdasan akan membantu seorang pemain dalam menjalankan instruksi pelatih, orang yang menganalisis permainan yang ia jalani. Kecerdasan akan membuat san pemain bisa memahami apa yang diinginkan pelatihnya.

Seorang pelatih akan dengan mudah mengatakan, misalnya, bagaimana cara menaklukkan lini pertahanan lawan. Namun praktik tak semudah teori. Dan saat itulah kecerdasan akan melahirkan kreatifitas bagi pemain tersebut. Messi, dalam hal ini, selalu bisa menjabarkan apa yang dikatakan pelatihnya tentang lini pertahanan lawan dengan caranya sendiri.

Ahli kinesiologis AC Milan bernama Jean-Pierre Meersseman menyebut kemampuan yang dimiliki Messi seperti yang disebutkan di atas merupakan bagian dari kualitas persepsi sensori. Menurut buku psikologi yang saya baca, persepsi sensori sendiri adalah tanggapan indera terhadap rangsangan yang datang dari luar seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecapan, dan perabaan (Soewadi, 1999).

Meersseman kemudian menyebutkan bahwa kualitas persepsi sensori akan berpengaruh pada penginterpretasian otak terhadap hal-hal kecil. Oleh karena itu menurutnya, kualitas persepsi sensori seseorang merupakan hal terpenting dalam sepakbola selain kualitas permainan pemain itu sendiri.

Messi, seperti kata Panenka, kembali menunjukkan kualitasnya saat mengeksekusi tendangan penalti ala Panenka. Kecerdasan Messi pun tentu saja yang menyebabkan ia bisa mengeksekusi tendangan penalti Panenka secara sempurna, hingga diakui sebagai yang terbaik oleh Panenka sendiri. Ia menganalisis tendangan Panenka, lalu mempraktikkannya pada saat yang tepat.

Baca juga artikel lain tentang Messi:

Lionel Messi, Ronaldinho dan Gol Bersejarah itu...

Messi dan Ingatannya tentang Hattrick

Ronaldinho, Rivalitas Messi-Ronaldo, dan Siapa Pesepakbola Terbaik Dunia

Mite Messi


Melakukan tendangan Panenka tentu saja tak mudah. Selain membutuhkan kemampuan teknik menendang dengan baik dan akurat, diperlukan konsentrasi dan kepercayaan diri tinggi untuk melakukan tendangan ini.

Sang penendang pun harus bisa meyakinkan kiper yang dihadapinya tidak akan mengira bahwa sang penendang akan melakukan tendangan Panenka. Karena jika kiper bisa menerka tendangan penalti Panenka sang penendang, kiper akan dengan mudahnya mengantisipasi tendangan tersebut. Seperti yang terjadi pada video berikut:

Oleh karena itu, mengeksekusi Panenka secara sempurna membuat Messi kembali unjuk kehebatan, kehebatan Messi dalam menganalisis hal-hal kecil pada situasi yang ia hadapi cukup menjawab pertanyaan mengapa Messi merupakan salah satu penyerang terbaik dunia. Ya, gol-gol yang diciptakannya merupakan buah dari analisis Messi dalam membaca pertandingan dan mengambil keputusan. Dan Panenka Messi, merupakan salah satu bukti lain betapa Messi adalah seorang pemain yang cerdas nan jenius.

foto: skysports.com

Komentar