Mimpi Sir Alex Ferguson Itu Kini Menjadi Kenyataan

Cerita

by Dex Glenniza 160628

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Mimpi Sir Alex Ferguson Itu Kini Menjadi Kenyataan

Siapa yang lebih baik antara Liverpool dan Manchester United? Biasanya orang akan menjawab “tergantung”, dan banyak suporter The Reds dan The Red Devils juga bisa saling mengklaim kalau kesebelasan mereka adalah yang terbaik. Perdebatan ini tidak akan selesai sampai kapanpun.

Memang ada banyak hal yang membuat kita berkata “tergantung”, mulai dari jumlah gelar, posisi klasemen saat ini, stadion mana yang lebih megah, jumlah follower di Twitter, jumlah likes di Facebook, dan lain sebagainya. The list goes on and on and on and on...

Namun, jika kita mengerucutkan acuan tersebut menjadi apa yang terjadi di atas lapangan, sepertinya kita sudah mendapatkan jawabannya: Sekarang Manchester United lebih baik daripada Liverpool. (Saya bilang “sekarang” karena hal ini bisa saja berubah besok, lusa, bulan depan, tahun depan, 10 tahun lagi, 100 tahun lagi, dan seterusnya)

Pasukan Jose Mourinho baru saja mendapatkan gelar Piala Liga Inggris (EFL Cup) dini hari tadi (27/02). Gelar ini membuat Mourinho menjadi manajer pertama sepanjang sejarah United yang bisa memenangkan sebuah trofi di musim perdananya (jangan hitung “trofi” Community Shield atau International Champions Cup, ya).

Trofi Piala Liga tersebut juga menjadi trofi bergengsi ke-42 Manchester Unites sepanjang sejarah mereka, atau menjadi trofi ke-65 mereka jika kita juga menghitung gelar-gelar minor.

Dengan trofi ke-42 ini, United akhirnya berhasil menjadi kesebelasan paling sukses di Inggris, menggeser Liverpool di “papan klasemen perolehan trofi bergengsi”, karena Liverpool dan United, sebelum semalam, sama-sama berhasil mendapatkan 41 trofi bergengsi.

The Reds sepertinya sudah bersiap untuk digeser oleh United. Tercatat pada 24 Februari 2017, pihak kesebelasan Liverpool menulis keterangan pada bio Twitter mereka: “Official worldwide account of Liverpool FC, England’s most successful club with 41 major honours #LFC” (...kesebelasan tersukses di Inggris dengan 41 gelar besar...)

Bio di Twitter tersebut kemudian terlihat sudah berubah bahkan sebelum sepak mula final Piala Liga Inggris antara Manchester United dan Southampton (26/02/2017, pukul 23:30 WIB) yang berkesudahan 3-2 untuk United, dengan tertulis: “Official worldwide account of Liverpool FC. #LFC”

Akhirnya Liverpool sendiri mengakui bahwa mereka sudah tidak berstatus sebagai kesebelasan tersukses di Inggris.

***

Saat itu, September 2002, Manchester United yang masih dilatih oleh Sir Alex Ferguson sedang dalam masa-masa yang tidak mengenakkan. Di musim sebelumnya, “Setan Merah” finis 10 poin di belakang Arsenal. Sedangkan di musim baru yang baru dimulai satu bulan tersebut, United kembali sedang ketinggalan enam poin di belakang Arsenal.

Alan Hansen, seorang pandit untuk acara BBC Match of the Day yang juga mantan bek tengah Liverpool (1977-1991), mendeskripsikan posisi Ferguson sebagai “tantangan terbesar sepanjang kariernya." (the greatest challange of his career)

Hansen sebelumnya juga pernah berkomentar “kamu tidak akan memenangkan apa-apa dengan anak kecil” (you can’t win anything with kids), saat United dikalahkan oleh Aston Villa pada awal musim Liga Primer 1995/1996. Saat itu Ferguson memainkan enam dari 13 pemain yang merupakan pemain muda hasil dari akademi United.

Mendengar komentar Hansen tersebut yang menyebut bahwa Ferguson sedang menjalani tantangan terbesar sepanjang kariernya, Ferguson pun geram dan membalasnya dengan sebuah kutipan yang kemudian menjadi terkenal: “Tantangan terbesarku adalah menendang Liverpool dari tenggeran mereka. Dan kamu bisa cetak itu.” (My greatest challange was knocking Liverpool right off their f*cking perch. And you can print that)

Gelar juara liga terakhir Liverpool adalah pada 1990 saat Liga Primer masih bernama Divisi Satu. Pada masa Sir Alex, United bahkan bisa menyamai dan membalap gelar juara liga milik Liverpool.

Namun, United memang belum benar-benar “knocking Liverpool right off their perch” sebelum Louis van Gaal menjuarai Piala FA musim lalu (yang menandakan samanya jumlah gelar juara Liverpool dan United) dan Mourinho menjuarai Piala Liga semalam (yang menandakan United unggul jumlah gelar juara atas Liverpool).

Ternyata butuh lebih dari 30 tahun, sejak Ferguson menjabat sebagai manajer United pada 1986, pada saat Liverpool masih merajai Inggris sementara United adalah kesebelasan yang bahkan kurang diperhitungkan untuk sekadar menjadi calon raja Inggris, United akhirnya bisa menyelesaikan tantangan terbesar sepanjang karier manajerial Sir Alex Ferguson tersebut.

Akan tetapi, persaingan Liverpool dan United tidak kemudian selesai sampai di sini. Masih ada banyak waktu bagi Liverpool untuk mengejar United atau bagi United untuk semakin menjauhi Liverpool. Segalanya bisa terjadi di sepakbola, dan semua pihak bisa mengklaim apapun di sepakbola.

Sementara untuk sekarang ini, kita maklumi saja kalau ada suporter United yang mengklaim jika Manchester United adalah kesebelasan tersukses di Inggris (lebih sukses dari Liverpool pastinya; kan, sama-sama di Inggris). Jika tidak percaya, sajikan saja gambar di bawah ini:

Jika kita hanya melihat gelar bergengsi, United unggul satu trofi dari Liverpool, yaitu 42 berbanding 41. Trofi yang termasuk ke dalam gelar bergengsi adalah berturut-turut, sesuai gambar di atas, Divisi Satu, Liga Primer, Piala FA, Piala Liga, Piala Eropa atau Liga Champions UEFA, Piala Winners, Piala UEFA atau Liga Europa, dan Piala Dunia Antarklub FIFA.

Sementara jika kita melihat gelar “minor” lainnya, kita bisa melihat jika United juga unggul dengan 23 trofi berbanding 19. Trofi lainnya ini mencakup Community Shield (United 21, Liverpool 15), Piala Super Inggris (dulu pernah ada, Liverpool menang sekali, United tidak pernah), Piala Super Eropa (United 1, Liverpool 3), dan Piala Interkontinental (United sekali, Liverpool tidak pernah).

Trofi atau gelar juara adalah gambaran yang paling mencerminkan keunggulan Manchester United atas Liverpool. Akan tetapi, kita juga bisa membandingkan aspek lainnya, seperti yang bisa dilihat pada gambar di bawah ini, di mana disajikan juga perbandingan head to head, jumlah fans, dan nilai kesebelasan.

Setelah melihat perbandingan di atas, maka data sepakbola yang mana lagi yang kamu dustakan yang bisa membuat fans Liverpool mengklaim sebaliknya? Sebenarnya ada. Tapi mungkin tidak terlalu signifikan. Satu yang agak signifikan saat ini adalah posisi klasemen. Mungkin.


Grafis: Mayda Ersa Pratama

Komentar