Gelandang Unggulan FPL PanditFootball: Gameweek 6

Jika kalian sudah memiliki atau mentransfer Kevin De Bruyne atau David Silva yang masing-masing membuat tiga asis di empat laga Liga Primer Inggris, silakan dipertahankan. Sedikit petunjuk, De Bruyne mempunyai statistik yang lebih baik ketimbang David Silva jika bermain di kandang. Namun, keduanya punya risiko ditarik lebih awal jika City sudah unggul jauh (seperti ketika melawan Watford) demi menyimpan tenaga atau menghindari cedera saat menjalani laga Liga Champions UEFA di tengah pekan depan. Atau yang lebih gawat lagi, Pep Guardiola menganggap Crystal Palace begitu buruknya, sehingga merasa tidak perlu memasukkan salah satu atau keduanya di susunan sebelasa pemain utama.

Hal ini membuat kami mempromosikan gelandang potensial City lainnya yang punya kemungkinan lebih besar untuk bermain full di Liga Primer, namun luput dari pengamatan karena tenggelam oleh prestasi Sergio Aguero, Gabriel Jesus , De Bruyne, dan Silva. Di empat laga terakhir liga, Raheem Sterling (Man City, £7.8) melepas 12 tembakan dan menjadi satu-satunya gelandang yang mencetak 3 gol, dua diantaranya gol krusial, yakni penyama kedudukan (melawan Everton) dan pemenang laga (melawan Bournemouth untuk kemudian mendapat kartu merah). Sterling berpotensi bermain penuh, jika melihat starting XI City di matchday pertama Liga Champions yang tidak melibatkan Sterling.

https://twitter.com/PanditFPL/status/910700955053649920

Minggu lalu di tulisan gelandang unggulan GW5, kami memilih Bamidele Alli dengan alasan lebih trengginas saat bermain di Wembley. GW6 ini saatnya Christian Eriksen (Spurs, £9.7) yang mendapat jatah satu slot di gelandang unggulan kami. Gelandang Denmark ini menjadi motor serangan Spurs saat bertandang dengan melepas 11 tembakan (dibanding Harry Kane 10 tembakan), tertinggi di antara semua gelandang dan hanya bisa dilampaui oleh Aguero di posisi penyerang. Hasilnya, sebuah gol serta 2 asis berhasil ia hasilkan saat tandang. Dalam empat laga terahir, Eriksen juga mengambil 22 tendangan penjuru yang tentu saja membuka peluangnya untuk meraih tiga poin dari asis.

Dalam empat laga terakhir, Mohamad Salah (Liverpool, £9.2) melepas 14 tembakan dan 12 di antaranya tepat sasaran, tertinggi dari semua pemain, bahkan lebih banyak daripada Kane, Romelu Lukaku, dan Aguero. Walau sebagian besar dilakukan saat main di kandang, tapi ini tetap menunjukan frekwensi akurasi (85.7%) yang baik dari pemain asal Mesir ini. Saat tandang, walau statistiknya kurang mentereng, namun satu gol dan satu asis dapat menunjukan kalau Mo Salah tidak canggung main jauh dari rumah. Peluang Salah meraup poin semakin besar melihat kecenderungan Leicester bermain terbuka di kandang dan ia akan selalu pasang gigi 5 untuk menjadi motor serangan balik.

https://twitter.com/PanditFPL/status/910701976186372098

Pada slot keempat, yakni gelandang dengan harga bersahabat, diperebutkan oleh Pascal Groß (baca: Gross) dan Matt Ritchie yang kebetulan akan saling berhadapan. Secara individu, statistik serangan dan poin yang dikumpulkan oleh Groß lebih baik dari Ritchie. Dua gol, dua asis, lima bonus poin, serta faktor kandang yang membuat Groß sudah direkrut lebih dari 270.000 manajer menjelang GW6. Namun, secara statistik dari satu tim, Brighton akan menghadapi Newcastle yang hanya mengizinkan 17 tembakan dari dua tuan rumah yang dihadapi mereka, atau setara dengan 10.6 menit per tembakan. Hanya City, United, dan Watford yang bertahan lebih baik saat tandang. Dengan Brighton menderita tembakan setiap 6.92 menit di kandang, serta konsistensi memberi asis, menurut kami Matt Ritchie (Newcastle, £6.0) akan lebih mempunyai peluang meraih poin di laga ini. Selain itu, pemain yang waktu masuk timnas Skotlandia belum pernah ke Skotlandia ini juga bertindak sebagai pengambil tendangan penalti, tendangan bebas langsung, serta tendangan pojok.

Catatan: Pertahankan Pascal Groß jika sudah ada dalam skuat kalian.