Eric Garcia, Dari Cadangan Jadi Kartu AS Hansi Flick

Eric Garcia, Dari Cadangan Jadi Kartu AS Hansi Flick
Font size:

Jika biasanya pelatih Hansi Flick menempatkan Eric Garcia Martret sebagai bek tengah, kali ini ia dipercaya menggantikan Jules Koundé di posisi bek kanan karena cedera. Bisa dibilang Eric memerlukan waktu adaptasi yang cenderung singkat untuk bermain luwes sebagai bek kanan.

 

Sebelumnya, Flick juga sempat mencoba Eric sebagai gelandang bertahan. Pemain kelahiran 9 Januari 2001 ini tampil sebagai DMF saat melawan AS Monaco pada 19 September 2024 di Liga Champions. 

 

Sayangnya harus menerima kartu merah di menit ke-10 akibat kesalahan dari Marc-André ter Stegen. Meski insiden itu pahit, kepercayaan Flick tak luntur. Eric kembali dimainkan sebagai DMF di laga La Liga melawan Villarreal (22 September), lalu Osasuna (6 Oktober), dan Alavés (20 Oktober), menunjukkan konsistensi yang jarang dimiliki pemain sefleksibel dirinya.

 

Sayangnya, konsistensi itu sempat terhenti karena cedera yang membuat Eric absen 4 minggu dan melewatkan 5 laga. Saat kembali pada 25 November 2024, ia harus memulai segalanya dari awal lagi. Kembali menjadi penghangat bangku cadangan dan mendapat menit bermain yang minim dan tidak tentu. 

 

Tapi pelan-pelan, Eric membuktikan diri. Dengan ketenangan dan kerja kerasnya, ia kembali mencuri kepercayaan Flick. Bahkan kini, Eric bisa diandalkan sebagai bek kanan di tengah krisis cedera.

 

2168024898-0

Eric Garcia dan Hansi Flick (Tengah). Sumber: Barca Blaugrana

 

Kini, ia tak cuma dikenal sebagai bek tengah yang tangguh atau gelandang bertahan yang lincah, tapi juga sebagai bek kanan yang bisa tampil solid dan adaptif. Ia bahkan menyumbang assist saat melawan Inter Milan pada pertandingan Liga Champions 2024/25 dan gol ketika melawan Real Madrid di musim yang sama. 

 

Utamanya saat El Clasico yang menjadi penentu Barcelona untuk meraih gelar La Liga 2024/25. Eric berperan penting untuk Barcelona sukses melakukan remontada dramatis setelah tertinggal dua gol dari Madrid. 

 

Kegembiraan Madrid pupus saat Eric berhasil memperkecil ketertinggalan lewat sundulan tajam di menit ke-19, memaksimalkan umpan akurat dari Ferran Torres.  Keadaan pun mulai berbalik sehingga Barcelona akhirnya menang dengan skor 4-3. 

Pemain 24 tahun ini layak jadi sorotan pada laga tersebut. Meski diganti di menit ke-78, kontribusinya di lapangan tetap terasa. Eric telah berhasil menunjukkan cula-nya. Tidak hanya dari gol sundulannya, tetapi bagaimana cara ia perform dengan apik di lapangan. 

 

Eric Mampu berpikir cepat dalam merebut bola dari kaki lawan, melakukan  duel satu lawan satu dan banyak berlari untuk menutup ruang gerak lawan.

 

Keputusan Emas Erick dan Flick

 

Dari cadangan ke starter, dari bek tengah ke gelandang bertahan hingga bek sayap, apapun peran yang diberikan, Eric menjalaninya tanpa banyak bertanya. Pemain kelahiran Martorell ini bukan tipikal pemain yang mengejar sorotan. 

 

Eric bukan mereka yang mengangkat tangan dan mengeluh saat namanya tak tercantum di papan susunan pemain ataupun mengutarakan kekesalannya saat diberi menit bermain yang tidak menentu.

 

Pemain setinggi 1,8 meter ini justru menjadi simbol dari kepatuhan dan kepercayaan. Ketika Flick mulai bereksperimen dengan taktiknya, Eric adalah konstan di tengah perubahan. Mau ditempatkan dimanapun, dia tidak cuma hadir. 

 

Dia hadir dan menjalankan tugasnya dengan tanggung jawab total. Bahkan saat rekan-rekannya datang dan pergi di berbagai posisi, Eric tetap jadi solusi fleksibel. Tidak peduli siapa pun partnernya. 

 

Tidak peduli apakah dia jadi tulang punggung pertahanan atau dikirim untuk menyisir sayap. Hal paling penting baginya adalah bermain sepak bola. Dan Eric akan berusaha memberikan yang terbaik. 

 

Meski dikenal sebagai pemain yang kalem dan tak banyak mengeluh, ia tetap punya selera humor yang tajam. Pemain berposisi asli bek tengah ini sempat bercanda, “Si baj*ngan Lamine itu seharusnya lebih banyak mengoper bola padaku, dia membuatku berlari tanpa hasil” ujarnya pada wawancara pasca El Clasico. 

 

Tapi dibalik candaannya, ada dedikasi yang terlihat jelas: ia tetap berlari, tetap menutup ruang, dan tetap menjalankan tugas. Eric menunjukkan bahwa loyalitas dalam sepak bola bukan diukur dari posisi yang diberikan, pasangan duet di lapangan, atau seberapa glamor liga tempat ia bermain. 

 

Ia berusaha terus tampil maksimal, membawa Barcelona menang dengan cara yang bersih, dan menerima kekalahan dengan cara yang terhormat. Bisa dibilang Barcelona sangat beruntung memiliki pemain bernomor punggung 24 ini.

 

2173020482-0

Hansi Flick & Eric Garcia. Sumber: Barca Blaugrana

 

Tidak semua pemain sepak bola bisa berlapang dada dengan keputusan line up dari pelatih dan tetap sabar sambil menunggu kesempatan dari bangku cadangan. Tidak semua pemain sepak bola bisa bermain fleksibel dan adaptif dengan pergantian posisinya. 

 

Semoga ini adalah awalan baru untuk Eric, dengan harapan penampilan masifnya akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Karena penampilannya yang begitu masif, ia sempat menjadi incaran beberapa klub, terutama Girona yang ingin membawanya pulang setelah masa peminjamannya yang sukses.

 

Selain Girona, klub-klub Premier League seperti Chelsea dan Newcastle United juga menunjukkan minat terhadap Eric. Namun Flick meminta manajemen Barcelona untuk mempertahankan pemain jebolan La Masia ini. 

 

Menurut Flick, Eric bisa bermain sebagai pemain yang fleksibel di beberapa posisi, terutama saat tim sedang mengalami krisis akibat tumbangnya para pemain Barcelona karena cedera. 

 

Walaupun keputusan Flick sempat membuat sebagian fans merasa ragu, kini terbukti bahwa keputusan yang diambil olehnya adalah keputusan emas. Keputusan Eric untuk tetap bertahan di Barcelona menunjukkan komitmennya terhadap klub dan kepercayaannya kepada Flick.

 

Meskipun menghadapi tantangan, termasuk cedera dan persaingan di posisi bek tengah, dia tetap berusaha memberikan kontribusi terbaik untuk tim. 

 

Tentang Penulis:

 

Ziel Azzahra, konten kreator skincare yang menikmati sepak bola dan suka bikin

tulisan sederhana tentang FC Barcelona.

 

Instagram : @ zielazzn

Solusi Emosional Gennaro Gattuso
Artikel sebelumnya Solusi Emosional Gennaro Gattuso
Thijmen Goppel, Kecepatan Baru Bali United
Artikel selanjutnya Thijmen Goppel, Kecepatan Baru Bali United
Artikel Terkait