Font size:
Jika menyimak analisis pertandingan, seperti yang sering kami lakukan, mungkin kita hampir selalu mengacu kepada FourFourTwo Stats Zone, Squawka, ataupun WhoScored. Apapun yang kita pilih, semua data yang mereka sajikan sebenarnya berasal dari sumber yang sama yaitu Opta.
Secara umum kita hanya tinggal mengakses dan memakai layanan di atas, tapi sesungguhnya data yang tersajikan tersebut pastinya tidak didapatkan, diterjemahkan, dan juga ditampilkan dengan sebegitu mudahnya oleh orang-orang di balik layar di Opta. Untuk urusan ini, kami pernah membahas tentang bagaimana tim statistik bekerja pada hari pertandingan. Jika kita melihat cara kerja di atas, tentunya akan sangat memusingkan dan memakan banyak sumber daya, apalagi Opta tidak hanya menyajikan layanan statistik untuk satu pertandingan saja, melainkan banyak sekali. Teknologi yang Dipakai oleh MLS Soal teknologi, khususnya dalam hal olahraga, Amerika Serikat adalah ahlinya. Meskipun Amerika Serikat tidak memiliki liga yang semenarik Liga Primer Inggris ataupun liga-liga lainnya di Eropa, ternyata Major League Soccer (liga sepakbola tertinggi di Amerika Serikat) adalah liga dengan teknologi paling canggih. MLS memang bekerjasama dengan "Match Analysis", perusahaan yang berbasis di California. Mereka melakukannya dengan menggunakan sistem canggih yang dinamakan "K2 Panoramic Video" yang bisa langsung melakukan pelacakan pemain dan analisis taktik. Teknologi jenis ini juga digunakan di Bundesliga melalui perusahaan Impire AG. Dengan langkah ini, MLS telah menjadi liga olahraga profesional terbesar di Amerika Serikat dan Kanada untuk urusan melacak dan menganalisa pergerakan semua pemain dan ofisial di setiap pertandingan. Bahkan, dengan teknologi ini, MLS boleh jadi menjadi liga sepakbola paling canggih di dunia dari sisi teknologi. "Match Analysis" melakukannya dengan susah payah dan juga tentunya dengan biaya yang besar. Mereka memasang kamera di seluruh stadion tim MLS, tanpa kecuali. Teknologi ini lah yang membuat MLS bisa melacak lokasi fisik pemain untuk setiap menit dari setiap pertandingan, dan juga dengan kemampuan untuk mencari dan menganalisis data dan video. Kesepakatan jangka panjang ini membuat seluruh tim MLS bisa mendapatkan video dan alat analisis statistik dan data yang langsung. Seperti yang dijelaskan oleh Match Analysis, mereka menyediakan:- Sistem video "K2 Panoramic" yang dipasang di setiap stadion tim MLS
- "K2 Panoramic Video" dari setiap pertandingan MLS
- Melacak dan visualisasi pemain dan ofisial untuk setiap pertandingan MLS melalui TruView Visualization
- Laporan kebugaran yang canggih yang disediakan untuk setiap pemain di setiap pertandingan MLS
Misalnya, seperti contoh pada gambar di atas, jika kita sentuh pemain dalam video, maka nama dan nomor pemain akan langsung muncul. Kemudian jika kita menyentuh empat pemain di lini belakang, maka garis akan muncul di lapangan di antara mereka, bukan hanya dalam animasi, namun dalam video itu sendiri.
Dengan sebuah klik, garis offside akan muncul dalam video. Lalu dengan mengklik "Team Shape" akan menunjukkan kompak atau tidak teratur (berdasarkan dari posisi pemain) tim tersebut bekerja di atas lapangan.
Bundesliga Mulai Mengikuti
Seperti yang sudah disampaikan di atas, Bundesliga juga sudah menggunakan teknologi sejenis pada tahun 2011. Sebenarnya dua teknologi yang digunakan ini, meskipun berbeda perusahaan, mengungkapkan karakteristik yang sama.
Perbedaannya, di Bundesliga "hanya" menggunakan dua buah kamera HD, satu untuk setiap setengah lapangan, dan komputer menempatkan setiap pemain untuk seluruh pertandingan. Secara teknis mungkin agak berbeda, tapi pada prinsipnya sama, yaitu tiga teknisi mengawasi komputer selama pertandingan.
Tugas mereka adalah untuk mengkalibrasi lapangan ke komputer sebelum pertandingan dimulai, menandai garis batas lapangan dan daerah penalti sebagai titik acuan. Kemudian mereka membiarkan komputer untuk tahu apa warna dari masing-masing tim yang sedang bermain.
Ketika pemain muncul, para teknisi menandai dan mengidentifikasi masing-masing pemain dengan sebuah kotak kecil, yang kemudian akan melacak pemain.
Masalah timbul ketika pemain berada terlalu dekat atau menumpuk satu sama lain. "Kadang-kadang komputer mendapati kesalahan selama perayaan gol," kata juru bicara Impire AG, Tim Schober, "Itu sebabnya para teknisi ada untuk menandai ulang para pemain."
Dengan teknologi seperti di atas, tidak heran jika statistik sudah memegang peranan penting pada sepakbola sekarang ini. Khususnya untuk Amerika Serikat yang dijuluki negara adikuasa, untuk urusan sepakbola saja, setidaknya meskipun kualitas liga mereka tidak sehebat liga-liga di Eropa, teknologi yang MLS pakai sudah sangat maju.
Bagaimana dengan di Indonesia? Rasanya statistik dan analisis pertandingan secanggih ini masih merupakan �"makanan�" yang terlalu mewah bagi para staf dan pemain kesebelasan di tanah air. "Biaya pelacakan data untuk satu pertandingan, yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan teknisi adalah sekitar 3.500 dolar AS (Rp 44 juta)," menurut Match Analysis.
Angka tersebut terbilang mahal. Namun, andaikan kita diberi data-data hasil analisis di atas pun, bisa jadi kita tidak akan mengerti bagaimana membaca atau mengaplikasikan hasil analisis tersebut untuk kesebelasan kita. Bisa jadi. Kita memang masih harus banyak belajar.
Sumber seluruh gambar: MLSSoccer.com
