Font size:
Kini, mayoritas pelatih di Eropa lebih senang menggunakan poros ganda dengan satu penyerang. Posisi penyerang sendiri terkadang bukan berperan sebagai pencetak gol, melainkan pemantul bola atau pengecoh pertahanan lawan. Akibatnya, peran dari penyerang itu sendiri menjadi kurang terlihat. Malah, gelandang serang atau pemain sayap terkadang jauh lebih terlihat perannya.
Namun, berbeda dengan apa yang diterapkan Van Gaal di United. Ia menggunakan dua penyerang dengan alasan "memanfaatkan skill yang dimiliki". Pertandingan menghadapi West Ham United, semalam (27/9), menjadi bukti krusialnya penggunaan dua penyerang tersebut dalam membongkar pertahanan lawan. Sebelum Wayne Rooney di-kartu merah-kan Lee Mason, Machester United tampil begitu enerjik. Mereka tampil layaknya tanpa cela. Koordinasi di lini pertahanan sudah berjalan dengan baik. Pun di lini tengah, duet Daley Blind dan Ander Herrera makin meyakinkan. Sebenarnya, suplai ke lini serang boleh dikatakan tak begitu mulus. Peran Angel Di Maria lebih melebar sementara Rooney bergerak lebih tinggi. Tidak adanya gelandang serang seperti Juan Mata yang turun dan mengoordinasi lini tengah, nyatanya tak berpengaruh begitu banyak terhadap serangan United. Setelah mengalahkan Liverpool 3-1 pekan lalu, lini tengah West Ham bisa dibilang bermain begitu padu. Trio Alex Song, Mark Noble, dan Cheikhou Kouyate, seolah menjadi batu karang yang teramat keras untuk dapat ditempus lini serang Liverpool. Dalam pertandingan menghadapi United, Kouyate tak dapat tampil karena cedera. Posisinya pun diisi oleh Song yang kini beroperasi di sisi kanan, sementara di sisi kiri, Morgan Amalfitano dipercaya untuk bermain lebih melebar. Secara visual, formasi yang digunakan Sam Allardyce berubah dari 4-3-1-2 menjadi 4-2-3-1 untuk mengakomodasi permainan Amalfitano di sayap kiri. Sementara itu, Diafra Sakho bermain lebih melebar dan meninggalkan Enner Valencia sebagai ujung tombak. Sebenarnya, kunci kemenangan United ada pada cederanya Kouyate. Menempatkan Amalfitano yang secara teknis lebih kuat dalam menyerang, di sisi kiri, membuat gelandang West Ham hanya menyisakan Song dan Kevin Nolan. Itupun pergerakan Song lebih cenderung ke kanan untuk membantu Guy Demel menahan gempuran Angel Di Maria dan Luke Shaw. Artinya, hanya Nolan yang berada di depan dua bek tengah, Winston Reid, dan James Tomkins. Pola dua penyerang yang diterapkan Van Gaal dengan memasang Robin van Persie dan Radamel Falcao bisa dibilang berhasil. Van Gaal sebenarnya menempatkan tiga penyerang, dengan Rooney yang bermain lebih dalam sebagai gelandang serang. Formasi ini menjadi berhasil, karena Rooney lebih sering menunggu di lini tengah, dengan mempercayakan lini tengah United pada Herrera dan Blind. Sebuah hal yang tampaknya sulit terjadi jika Juan Mata yang diturunkan di tempat yang dihuni Rooney. Secara natural, Mata akan turun membantu pertahanan kala United diserang. Karena hal inilah Reid, Tomkins, dan Noble kelimpungan. Ketiganya masing-masing menjaga seorang pemain United di lini depan. Maka, jika mereka kalah duel, atau lengah dalam menjaga, sebuah hukuman berat akan menanti. [caption id="attachment_163380" align="aligncenter" width="749"]

