Roberto Gagliardini mencoba peruntungannya karena lebih memilih hengkang ke Internazionale Milan dari pada bertahan di Atalanta. Ia dengan berani menantang gelandang-gelandang seperti Ever Banega, Geoffrey Kondogbia, Marcelo Brozovic dan Joao Mario. Padahal banyak gelandang muda yang harus terpental dari persaingan tersebut. Salah satunya Assane Gnoukouri yang dipinjamkan ke Udinese. Dengan status pinjaman dua musim, Gagliardini mencoba peruntungannya untuk menembus skuat utama lini tengah Inter yang cukup ketat.
Gagliardini pun diumumkan Inter dan diberikan nomor punggung lima peninggalan Felipe Melo. Sebetulnya kedatangan pemain dari Atalanta itu menjadi perjudian. Gagliardini patut diragukan karena ia baru menjalani debut Serie A pada Mei 2016. Ia juga baru memainkan 13 laga bersama Atalanta pada musim ini. Tapi Gagliardini menunjukkan pembuktiannya bahwa ia pantas memperkuat salah satu kesebelasan besar di Italia.
Dari tiga laga perdananya, Gagliardini sudah melakukan 32 tekel dan 23 intersepsi dengan presentase keberhasilan 84%. Statistiknya itu menunjukkan bahwa pemain 22 tahun itu efektif dalam perebutan bola. Kemampuannya itu dilengkapi dengan fisik yang kuat dan pintar membaca permainan lawan. Ia juga diimbangi dengan pergerakan yang cepat untuk melakukan semua hal itu. Gagliardini juga lihai memulai serangan karena pintar membagi bola.
Kehadiran Gagliardini di luar kotak penalti, sangat penting untuk Inter saat ini. Apalagi ia menggunakan tinggi badannya untuk memenangkan beberapa duel udara. Sekarang, Gagliardini adalah pemain terbanyak melakukan duel udara di Inter dengan rataan 3,8 kali di setiap pertandingannya. Di sisi lain, permainan agresif Gagliardini membuatnya menjadi tokoh penting bagi skuat dengan permainan tinggi seperti Inter di bawah kendali Stefano Pioli.
Kedua kaki Gagliardini memang punya teknik yang baik, namun sentuhan pertamanya tak terlalu baik. Ia merupakan pemain kelima terburuk Inter perihal sentuhan pertama. Sebanyak 1,2 sentuhan pertama perlaganya tidak diterima dengan baik. Terkadang ia juga terlalu terburu-buru menggiring bola yang pada akhirnya mudah direbut lawan. Dalam hal ini, Gagliardini gampang terjatuh. Penguasaan bolanya ketika mengontrol bola terlihat buruk. Alhasil, kelengahannya itu sering dijadikan kesempatan transisi menyerang lawannya.
Kemampuan operannya pun tidak terlalu kreatif. Gagliardini masih mengandalkan naluri ilmihanya untuk mengalirkan bola, seperti memberikan operan-operan jarak dekat. Ia belum berani melepaskan umpan-umpan jarak jauh yang membuat serangan Inter lebih kreatif. Dan di posisinya saat ini mengharuskannya berpikir untuk lebih banyak dengan bola. Padahal, Gagliardini memiliki kemampuan operan yang baik. Ia merupakan pemain ketiga Inter yang paling banyak mengoper bola. Operan perlaganya mencatat 54,7 di setiap pertandingannya. Statistiknya di Inter itu cuma kalah dari Brozovic dan Gary Medel.
Penampilan Gagliardini pun membuahkan hasil tak hanya bagi kariernya di Inter, tapi juga di timnas Italia. Gagliardini termasuk ke dalam 22 pemain untuk melakukan pemusatan latihan Italia dari 20 sampai 22 Februari. "Roberto Gagliardini adalah seseorang yang harus dilihat semua orang. Dia adalah contoh terkemuka untuk semua pemain muda Italia," ujar Lele Oriali, asisten pelatih Italia seperti dikutip dari Sempre Inter.
Bahkan agennya pun sempat merasa Gagliardini bisa berharga lebih mahal dari banderolnya sebesar 28 juta euro. Harga itulah yang harus dipikirkan Inter setelah dua tahun karena ada klausul wajib membeli. Lagipula Inter tidak akan rugi membelinya karena sekarang Gagliardini tak tergantikan di lini tengah dalam skema 4-2-3-1. Gagliardini bisa diduetkan dengan Brozovic, Kondogbia atau Medel sekalipun di posisi poros ganda. Kunci Gagliardini adalah percaya kepada kemampuan dirinya sendiri untuk membantu kesbelasan besar pertamanya itu.
Proses adaptasinya di Inter terbantu dengan kepercayaan kepadanya di skuat utama. Maka jika ia bisa terus membangun kemampuannya, tidak diragukan lagi akan menjadi gelandang berkualitas di era modern. Sekarang pun Gagliardini sedang berada di ambang prospek cerahnya untuk generasi Italia dekade berikutnya bersama Alessio Romagnoli, Daniele Rugani, Gianluigi Donnarumma, Manuel Locatelli, Mattia Caldara dan lainnya.
Sumber lain: ESPN FC.
Komentar