Menghadapi musim yang baru, setiap manajer sebuah kesebelasan akan disibukkan oleh serangkaian agenda pra-musim. Dan ternyata hal itu tak hanya berlaku bagi para manajer di dunia nyata, karena gamers Football Manager pun demikian.
Agenda pra-musim akan berpengaruh pada performa sebuah kesebelasan saat kompetisi dimulai, bahkan hingga kompetisi berakhir. Dan dengan pra-musim yang terorganisir dengan baik, para gamers Football Manager pun bisa membuat kesebelasan yang dilatihnya tampil sesuai harapan.
Untuk memulai pra-musim, kita harus menekankan bahwa pra-musim adalah waktu bagi kita memulihkan kebugaran para pemain setelah libur kompetisi. Bagi saya, ini lebih penting dari sekadar hanya meracik taktik dan strategi untuk menjalani musim yang baru.
Baca juga artikel lain mengenai game Football Manager:Game Football Manager Akan Dipelajari di Sekolah
Seri Pertama Football Manager dan Nasib Wonderkid yang Gagal Bersinar
Mengatur Serangkaian Uji Tanding
Setelah libur kompetisi, kebugaran pemain dalam menjalani pertandingan (match fitness) akan drop karena mereka tak melakukan latihan atau menjalani pertandingan. Sementara jika pemain kurang bugar saat menjalani pertandingan, ini akan berpengaruh pada performanya dalam 90 menit. Bahkan jika atribut Natural Fitness sang pemain jelek, di bawah 10, pemain tersebut rentan mengalami cedera.
Sebelum libur kompetisi, kita akan menentukan berapa lama dan kapan pra-musim akan dimulai. Biasanya, saya memulai pra-musim pada pertengahan bulan Juli yang akan membuat pra-musim ini berlangsung selama enam pekan.
Setelah para pemain kembali dari liburan mereka, cek kebugaran pertandingan setiap pemain. Dari sini, kita bisa melihat (bila perlu catat), siapa pemain yang perlu mendapat perhatian lebih agar kebugarannya kembali fit saat kick-off liga dimulai. Apalagi jika pemain tersebut merupakan pemain andalan kita.
Langkah selanjutnya adalah mengatur serangkaian uji tanding. Agar saat liga dimulai para pemain kembali siap berlaga, saya biasanya menjadwalkan 8 sampai 12 laga uji tanding. Agar para pemain tak terlalu letih meski menjalani pertandingan, liburkan para pemain sehari setelah hari pertandingan.
Saya sendiri telah mengatur asisten pelatih agar ia yang menentukan siapa yang akan menjadi lawan uji tanding. Kemudian saya menambahkan beberapa laga uji tanding tambahan hingga para pemain memiliki banyak pertandingan untuk mengembalikan kebugaran mereka.
Saya sendiri seringkali menjadwalkan dua atau tiga pertandingan melawan kesebelasan lokal atau kesebelasan yang memiliki reputasi rendah (atau mengadakan pertandingan melawan kesebelasan Asia untuk meningkatkan penjualan merchandise). Hal ini dilakukan agar para pemain bisa mencetak banyak gol yang mana ini bisa berpengaruh pada moral bertanding mereka sehingga saat menghadapi kompetisi mereka akan berada dalam kepercayaan diri tinggi, khususnya para penyerang.
Saat menjalani laga uji tanding, dahulukan pemain-pemain yang memiliki match fitness rendah, di bawah 75%. Semakin lama atau semakin banyak sang pemain bermain pada laga uji tanding, semakin cepat pula kebugaran pemain tersebut akan meningkat. Inilah alasan mengapa kita membutuhkan banyak pertandingan uji tanding.
Hasil setelah menjalani pra-musim yang efektif. Para pemain telah kembali bugar dan siap mengarungi musim yang baru.
Mengatur Latihan
Agar saat kita tengah mengembalikan kebugaran para pemain dengan serangkaian uji tanding, jangan lupakan pula perihal mengatur latihan. Karena dengan agenda latihan yang sesuai, kita bisa mempercepat peningkatan kebugaran para pemain kita, dan tentunya akan berpengaruh benar pada permainan secara keseluruhan.
Saya biasanya mengatur General Training dengan memfokuskan tim pada mengembalikan kebugaran para pemain (Fitness) dengan intensitas yang sangat tinggi (Very High). Di dunia nyata, hal ini umum dilakukan. Bahkan di dunia nyata, biasanya hanya para pelatih kebugaran saja yang sibuk memimpin latihan tim pada dua hingga tiga minggu pertama pra-musim.
Setelah selama dua minggu memfokuskan diri pada kebugaran pemain, kemudian saya coba menyeimbangkan tim (Balanced) selama dua minggu berikutnya. Hal ini dilakukan agar segala aspek yang dibutuhkan dalam menjalani pra-musim bisa dijalankan secara bersamaan.
Intensitas yang sebelumnya sangat tinggi pun saya turunkan menjadi average. Ini dilakukan agar para pemain tak terlalu berat selama menjalani pra-musim. Bagaimanapun, latihan terlalu berat bisa membuat sang pemain jenuh (unhappy) bahkan hal terburuk mengalami cedera.
Setelah serangkaian uji tanding telah dijalani dan latihan diseimbangkan, kemudian saya memfokuskan tim agar lebih padu dengan mengatur General Training ke Team Cohesion. Hal ini dilakukan dua minggu minggu jelang liga dimulai atau pertandingan turnamen domestik dimulai.
Selama pra-musim ini berlangsung, jangan lupa atur Match Preparation Training dengan Match Tactics. Dengan begitu, para pemain tetap bisa menyesuaikan diri dengan strategi atau taktik yang akan kita gunakan. Nantinya, Tactical Familiarity akan terus meningkat. Semakin penuh tentunya akan membuat permainan kesebelasan kita semakin sesuai dengan harapan kita.
***
Agenda pra-musim seperti yang saya sebutkan di atas tentunya tak akan menjamin kesebelasan yang kita latih pasti akan memenangi setiap pertandingan. Kemampuan kita dalam meramu taktik (baik taktik dasar atau mikro taktik), menghadapi taktik lawan, dan kualitas pemain yang dimiliki tentunya turut berpengaruh pada hasil akhir pertandingan.
Namun agenda pra-musim yang efektif akan bisa memaksimalkan potensi kesebelasan yang kita tangani. Karena agenda pra-musim yang efektif akan membuat para pemain terminimalisasi dari cedera dan paham dengan strategi yang kita gunakan.
Gambar di atas adalah salah satu contoh terbaik saya saat agenda pra-musim berjalan efektif dan sesuai diharapkan. Hanya saja saya belum menemukan bagaimana cara agar kesebelasan saya bermain konsisten hingga akhir musim. Karena sampai saat ini, delapan musim saya menangani Torino, saya belum sekalipun menjuarai Liga Champions, hanya berjaya di Serie A.
Karenanya, agenda pra-musim yang saya buat ini pun mungkin belum sempurna benar. Dan saya akan dengan senang hati jika ada yang mengoreksi atau memberikan saran tentang bagaimana mengatur pra-musim yang lebih efektif. Karena tentunya, masih banyak yang bisa dikembangkan dari agenda pra-musim yang saya buat di atas oleh para gamers Football Manager lain.
Komentar