Font size:
“Kekalahan Arsenal pekan lalu tak akan membantu kami,” ujar Alan Pardew, manajer Crystal Palace, sebelum pertandingan. “Namun mereka harus berada di tingkat permainan terbaik untuk menang hari ini.” Arsenal tidak berada di tingkat permainan terbaik; kemenangannya pun diperoleh akibat gol bunuh diri lawan.
Palace, yang meraih kemenangan tandang 3-1 saat bertandang ke markas Norwich City pekan lalu, tampil dalam formasi 4-5-1. Alex McCarthy, sang penjaga gawang, mendapat perlindungan dari barisan pertahanan berisi (dari kanan ke kiri) Joel Ward, Scott Dann, Damien Delaney, dan Pape Souaré. Wilfried Zaha dan Yannick Bolasie menebar ancaman dari sayap kanan dan kiri sementara Jason Puncheon, Yohan Cabaye, dan James McArthur bekerja di tengah lapangan. Ketiganya menjadi pelindung lini pertahanan, penghubung lini belakang dan lini depan, serta penyuplai bola untuk Zaha dan Bolasie serta sang penyerang tunggal, Connor Wickham. Arsenal sendiri tampil dengan formasi 4-2-3-1. Petr ?ech tetap dipercaya walau pekan lalu kebobolan dua kali (dan salah satunya akibat kesalahan perhitungan), namun tidak begitu dengan Mathieu Debuchy. Bek kanan asal Perancis tersebut kehilangan kesempatan bermain pekan ini; Arsène Wenger, manajer Arsenal, kembali mempercayakan posisi bek kanan kepada Héctor Bellerín. Per Mertesacker dan Laurent Koscielny tetap menjadi pasangan andalan di jantung pertahanan. Dan Nacho Monreal lagi-lagi memulai pertandingan sejak menit pertama di posisi bek sayap kiri. Santi Cazorla mengatur permainan dari kedalaman, berdampingan dengan Francis Coquelin tepat di depan barisan pertahanan Arsenal. Mesut Özil bermain di belakang Olivier Giroud sang penyerang tunggal sementara Aaron Ramsey menjadi penyerang sayap kanan dan Alexis Sánchez bermain sebagai starter di posisi penyerang sayap kiri. Arsenal tak mengubah gaya permainan mereka walau bermain di kandang lawan. Mereka tetap mengandalkan pertukaran umpan antar pemain dan serangan yang cair ketika menguasai bola, dan menekan setinggi mungkin ketika Palace yang menguasai bola. Kesebelasan tuan rumah, sementara itu, mengandalkan kecepatan dan kemampuan menggiring bola Zaha dan Bolasie untuk mencetak gol. Ketika Arsenal menyerang, Palace bertahan di kedalaman dengan dua lapis pertahanan dalam formasi 4-4-2.![Defence Arsenal](http://panditfootball.com/wp-content/uploads/2015/08/Defence-Arsenal.jpg)
![Block Palace](http://panditfootball.com/wp-content/uploads/2015/08/Block-Palace.jpg)