Menilik Kembali Juaranya SSC Napoli

Menilik Kembali Juaranya SSC Napoli
Font size:

SSC Napoli kembali meraih gelar juara (scudetto) Serie A 2024/25. Padahal, sejak ditinggal Luciano Spalletti pada 2023, mereka sempat terseok-seok dan tidak dijagokan dalam persaingan Scudetto. Namun, kedatangan Antonio Conte memberikan arah baru dan transformasi yang signifikan. Napoli kini kembali ke singgasana tertinggi sepakbola Italia tanpa membutuhkan waktu yang terlalu lama.

 

Kepemimpinan dan Mental Juara Antonio Conte

 

Salah satu faktor utama kesuksesan Napoli musim ini adalah mentalitas dan kepemimpinan Antonio Conte. Pelatih kelahiran 31 Juli 1969 ini tidak ragu melakukan perombakan besar pada skuadnya. Beberapa pemain andalan dilepas seperti Victor Osimhen, Piotr Zielinski, Leo Ostigard, Diego Demme, hingga Khvicha Kvaratskhelia dan Mario Rui, pada bursa transfer Januari lalu. 

 

Sebagai gantinya, Napoli mendatangkan wajah-wajah baru seperti Alessandro Buongiorno, Scott McTominay, Romelu Lukaku, David Neres, Billy Gilmour, Rafa Marin, dan Leonardo Spinazzola. Di bursa musim dingin, mereka menambah kekuatan dengan merekrut Noah Okafor dan Simone Scuffet.

 

Biasanya, perombakan besar semacam ini memunculkan risiko adaptasi yang lambat. Namun bersama Conte, para pemain cepat menyatu dalam sistem. Lihat saja bagaimana McTominay, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai gelandang bertahan di Manchester United, disulap menjadi gelandang serang dinamis dan bahkan dinobatkan sebagai MVP Serie A musim ini.

 

1748056131110

Scott McTominay. Sumber: Sport Flash

 

Conte juga berhasil mengembalikan performa pemain-pemain lama seperti André-Frank Zambo Anguissa, Alex Meret, dan Matteo Politano. Ia mengedepankan sistem permainan berintensitas tinggi dengan pressing agresif dan eksploitasi kesalahan lawan. 

 

Menariknya, alih-alih memakai formasi tiga bek seperti biasanya, Conte menerapkan sistem 4-2-3-1 atau 4-3-3 di Napoli, menyesuaikan dengan karakteristik skuadnya.

 

Fondasi dari Lini Pertahanan

 

Keberhasilan Napoli tak lepas dari kekuatan lini belakang mereka. Mereka mencatatkan rekor sebagai tim dengan kebobolan paling sedikit di Serie A musim ini: hanya 27 gol dari 38 pertandingan, disertai 18 kali nirbobol.

 

Amir Rrahmani menjadi sosok vital di lini pertahanan. Ia tampil dalam 38 pertandingan sepanjang musim dan hampir selalu bermain penuh. Selain kuat dalam bertahan, Rrahmani juga mencatat satu gol dan tiga asis. Ini merupakan Scudetto keduanya bersama Napoli setelah musim 2022/23.

 

Ia mampu menularkan pengalamannya kepada pemain-pemain belakang lainnya seperti kepada Buongiorno. Ia langsung menjadi pilar penting setelah didatangkan dari Torino pada bursa musim panas 2024. Kedatangannya menjadi salah satu pembelian sukses Napoli karena adaptasi cepat dan performa yang stabil. 

 

alessandro-buongiorno-napoli-2024-2025-1722507530-144072

Alessandro Buongiorno. Sumber: Transfermarkt.

 

Buongiorno menjadi idola baru karena mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan Kim Min-jae. Perpaduan Rrahmani dengan Buongiorno terkadang dilapis Juan Jesus, menjadi fondasi kuat bagi Napoli. Lini belakang klub berjuluk Gli Azzurri ini pun semakin aman dengan intensitas tinggi permainan Conte. 

Terlebih dengan dukungan para gelandang Napoli diinstruksikan untuk melancarkan tekanan yang ketat dan terkadang agresif. 

 

Fokus di satu kompetisi

 

Sebetulnya Conte tidak memiliki skuad sedalam Inter Milan. Namun minimnya kompetisi yang dijalani musim ini, membuat skuad Conte dirasa cukup. Napoli musim ini hanya bermain di dua kompetisi domestik. Mereka tersingkir dari Coppa Italia pada babak 16 besar pada 5 Desember 2024, sehingga bisa fokus sepenuhnya ke Serie A.

 

Kondisi ini memberikan keuntungan fisik dan mental bagi skuad asuhan Conte, terutama menjelang akhir musim. Mereka tetap segar dan konsisten tidak terkalahkan dalam lima laga terakhir. Situasi ini berbeda dengan Inter yang mengalami kelelahan karena padatnya jadwal dan banyaknya pemain kunci yang sudah memasuki usia senja. Jadwal yang relatif lebih ringan di pekan-pekan akhir juga membuat Napoli tak terlalu terbebani tekanan.

 

Gelar Scudetto Napoli musim 2024/25 adalah buah dari keberanian melakukan perubahan, kemampuan dan pengalaman Conte mengelola transisi. Dengan lini belakang solid, taktik fleksibel, serta efisiensi di tengah padatnya musim, Napoli berhasil melampaui ekspektasi dan kembali menancapkan bendera biru langit di puncak Serie A.

 

Musim ini menunjukkan bahwa dengan fondasi taktik tepat dan mentalitas juara yang kuat, regenerasi skuad bisa jadi kekuatan jangka panjang bagi Gli Azzurri. 

Kepuasan dan Loyalitas Seorang Dahaga Medioker
Artikel sebelumnya Kepuasan dan Loyalitas Seorang Dahaga Medioker
Artikel selanjutnya
Artikel Terkait