Font size:
Sepakbola pada dasarnya adalah olahraga yang bebas untuk dimainkan siapapun. Apa pun agama, ras, bahasa, suku, etnis hingga jenis kelamin bisa memainkan sepakbola. Namun, stereotipe kebanyakan orang masih banyak menganggap sepakbola adalah milik laki-laki. Pemikiran kolot ini juga yang membuat bos Real Madrid, Florentino Perez Rodriguez, tak berniat membuat kesebelasan perempuan.
Jauh mundur ke belakang, sepakbola perempuan di Spanyol sudah menyelenggarakan kompetisinya sejak 1988. Selang 27 tahun kompetisi sepakbola perempuan diselenggarakan, tak ada secuilpun nama Real Madrid dalam daftar juara kompetisi. Malah rival klasiknya, FC Barcelona, sudah mencatatkan sebagai juara sebanyak tiga kali secara berturut-turut. Lebih menyesakkannya lagi, Barca masih senang-senangnya merajai kompetisi sepakbola perempuan Spanyol dengan raihan double winner secara berturut-turut, musim 2012/13 dan 2013/14. Barca juga masih berpeluang menjuarai kompetisi musim ini dan menyamai raihan tertinggi Levante dan Athletic Bilbao yang sudah merengkuh empat gelar liga. Belum lagi jika menghitung rival sekota, Atletico Madrid dan Rayo Vallecano, yang sudah mengoleksi tiga gelar dan satu gelar. Kebebalan Real Madrid bisa diwakili oleh Florentino Perez sendiri. Pada 2009, ia pernah diwawancarai harian El Confidencial terkait sepakbola perempuan dan alasan mengapa El-Real tidak mempunyainya. Jawabannya bisa ditebak dengan mudah. Florentino lebih mementingkan aspek ekonomi. Perez mengungkapkan secara gamblang sepakbola perempuan sama sekali tidak menarik sehingga sudah pasti tidak akan menguntungkan.Tema sepakbola perempuan cukup sering kami ulas, lebih banyak ketimbang mengulas futsal. Berikut beberapa artikel tentang sepakbola perempuan yang pernah kami turunkan: Nadine Kessler Pesepakbola Perempuan Terbaik Dunia 2014 Fokus Italia untuk Sepakbola Perempuan Menggugat FIFA Sejumlah Pesepakbola Perempuan Diancam FIFA Gandakan Alokasi Anggaran untuk Sepakbola Perempuan Patah Leher, Pemain Perempuan Ini Tak Ingin Diganti Kisruh Penggunaan Rumput Buatan pada Piala Dunia Perempuan 2015 Dugaan Pengaturan Skor di Sepakbola Wanita Lewat Sepakbola Perempuan Iran Ingin Merasa “Happy” Apa Untungnya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Perempuan?Memang tak mudah untuk menyangkal perkataan Florentino di atas. Kenyataannya, sepakbola perempuan di Spanyol belum professional secara sepenuhnya. Masuk akal jika Florentino bicara keuntungan, karena memang pertandingan sepakbola di Spanyol biasaya hanya bisa menarik sekitar 1000 orang penonton saja. Itu pun jika lapangan pertandingan memiliki tribun, karena kebanyakan kesebelasan-kesebelasan perempuan di Spanyol masih mengandalkan lapangan terbuka atau bahkan lapangan yang kerapkali digunakan oleh kesebelasan laki-laki latihan. Belum lagi dari pendapatan merchandise atau bahkan hak siar televisi yang hanya ditayangkan tak lebih dari dua pertandingan saja per minggu. Tentu Florentino tak mau menaruh berjuta-juta euro untuk berinvestasi yang hasilnya akan lebih kecil daripada keuntungannya. Ini semua, memang, soal keberpihakan dan kepedulian. Mari kita berandai-andai. Real Madrid adalah salah satu kesebelasan paling kaya di kolong langit ini. Andaikan harga transfer Gareth Bale dari Spurs ke Madrid sebesar 94 juta Euro itu 10% saja disisihkan untuk membangun kesebelasan sepakbola perempuan (dengan segala tetek bengek kebutuhannya), niscaya dengan sangat gampang Real Madrid akan punya kesebelasan perempuan yang baik. Bila seandainya Real Madrid mempunyai tim sepakbola perempuan, kompetisi di Spanyol pun bisa dipompa untuk bisa lebih menarik dan semarak. Real Madrid, tentu saja, dengan membayangkan kelakuan mereka di bursa transfer, juga akan memboyong pemain-pemain top perempuan dari dalam negeri ataupun luar negeri. Barcelona dan Athletic Bilbao niscaya akan mendapat saingan super berat.


Perempuan memang masih sering mengalami diskriminasi dan hambatan dalam berbagai bidang, apalagi dalam sepakbola. Kami menuliskan beberapa persoalan diskriminasi perempuan dan seksisme dengan perspektif gender. Anda bisa menelusuri beberapa di antaranya: Eva Carneiro, Chelsea dan Pandangan Sepakbola tentang Perempuan Diacre dan Costa, Bukti Sulitnya Perempuan Menjadi Pelatih Kisah Petinggi FA dan Kasus Seksisme Petinggi FA Akhirnya Minta Maaf karena Melecehkan Perempuan Diskriminasi Gender FIFA Pada Kaum Perempuan Diskriminasi Terhadap Perempuan di Dunia Sepakbola Di Inggris, KDRT Meningkat Saat Pertandingan Sepakbola Digelar Hilangkan Diskriminasi pada Perempuan di Stadion