Font size:
Dikirim oleh : Christianto Octiandi*
Liga Champions adalah tentang pesona. Juara dari semua liga di Eropa turut berpartisipasi, pun dengan kesebelasan besar dari liga-liga top Eropa. Penonton dimanjakan, klub diuntungkan. Mulai musim ini, UEFA memutuskan untuk menaikkan hadiah partisipasi hingga 62 persen. Kesebelasan yang mencapai babak grup mendapatkan 12 juta euro. Tim yang menang di babak grup mendapatkan 1,5 juta euro. Angka ini terus melonjak mulai babak 16 besar, dengan tim yang juara mendapatkan 15 juta euro atau naik 43 persen ketimbang musim sebelumnya. Jumlah tersebut tentu tak termasuk dari klausul kontrak tambahan sponsor dan penjualan merchandise. Besaran pendapatan tersebut membuat kesebelasan yang berpartisipasi sebisa mungkin menyiapkan penampilan terbaik mereka. Ini yang seringkali menjadi alasan “konsentrasi terpecah” karena baik Liga Champions dan liga domestik sama pentingnya. Kian kompetitifnya tiap kesebelasan menjadikan banyak pengamat memprediksi siapa yang akan keluar untuk juara. Ranking Klub dan Liga di UEFA Sama halnya dengan negara anggota FIFA, kesebelasan Eropa pun memiliki ranking yang diurutkan oleh UEFA. Ranking ini diukur berdasarkan nilai koefisien masing-masing kesebelasan dalam kompetisi Eropa. Koefisian dapat menjadi alat ukur performa suatu kesebelasan.

Cara: Menghitung Koefisien Klub EropaDari ranking 30 kesebelasan top Eropa, barangkali banyak yang bertanya-tanya mengapa ada kesebelasan medioker yang menempati peringkat tinggi. Mengapa pula Benfica bisa mengalahkan PSG dan Bayer Leverkusen ada di atas Manchester United? Koefisien dihitung berdasarkan performa klub di Liga Champions dan Liga Europa selama lima tahun terakhir. Wajar rasanya jika Benfica memperoleh koefisien lebih tinggi dibanding PSG karena pada musim 2011/2012 Benfica mencapai fase grup Liga Champions dan final Liga Europa. Pada musim selanjutnya, Benfica mencapai babak perempat final Liga Champions. Benfica mengulang musim 2011/2012 pada musim 2013/2014 di mana mereka kembali ke babak final Liga Europa. Selain itu, koefisien Liga Portugal lebih tinggi ketimbang Liga Prancis, yang membuat Benfica mendulang tambahan koefisien lebih banyak. Dari perhitungan di atas, semua bisa melihat bahwa performa tiap klub di Liga Champions maupun Europa League amat berpengaruh pada peringkat klub dan liga domestik masing-masing. Peringkat koefisien ini pula yang memengaruhi jatah sebuah liga di kompetisi Eropa. Daftar koefisien ini dapat dijadikan acuan untuk melihat kesebelasan yang sedang stabil karena data diambil selama lima musim terakhir. Melihat kecenderungan dari daftar koefisien, wajar rasanya jika musim depan masih akan ada tiga kesebelasan Spanyol dalam daftar koefisien UEFA. Nilai Dari Skuad Pesepakbola merupakan aset utama kesebelasan. Kualitas pesepakbola bisa mencerminkan kekuatan dan seberapa kompetitifnya suatu kesebelasan. Angka-angka yang hadir kerap kali subjektif. Maka, untuk mengukur kekuatan skuat, perlu adanya nilai kuantitatif yang bersifat objektif. Dalam dunia nyata sulit untuk mendapatkan data yang menggambarkan skor kemampuan (ability) pemain seperti dalam gam esepakbola. Nilai yang biasanya digunakan adalah nilai pasar dalam satuan uang yang menentukan skor kemampuan seorang pemain. Makin besar nilai pasar suatu kesebelasan, semakin kuat juga kesebelasan tersebut.

*Penulis merupakan mahasiswa tinggal di Bogor berakun twitter @c_octiandi