Font size:
Kontrak Manuel Pellegrini untuk melatih Manchester City baru saja diperpanjang sampai 2017. Hal yang sama juga diberikan kepada para asistennya yakni Ruben Cousillas, Xabier Mancisidor, dan Jose Cabello.
Rasanya perpanjangan kontrak Pellegrini dkk., memiliki banyak maksud. Juga mungkin menegaskan betapa City masih percaya kepada Pellegrini. Pasalnya posisi Pellegrini sempat goyah karena gagal merealisasikan target yang lebih tinggi pada ajang Liga Champions dan gagal mempertahankan gelar Liga Primer Inggris. Terlebih City dianggap kesebelasan yang mewakili tipikal "orang kaya baru" yang tak sabaran. Diperpanjangnya kontrak Pellegrini, boleh jadi, mencerminkan permakluman yang diberikan City. Untuk sebagian, kegagalan mantan pelatih Malaga tersebut bisa dibilang wajar karena City -- yang terbiasa mengandalkan wajah-wajah baru berharga mahal-- musim lalu tidak bisa mendatangkan banyak pemain karena sanksi Finansial Fair Play (FFP). Kini hukuman tersebut sudah dicabut walau masih dalam masa pemantauan oleh UEFA. Pencabutan itu membuat City bisa kembali melakukan perburuan pemain-pemain berlabel bintang dan mahal. Mereka langsung menggebrak dengan mendatangkan pemain dengan harga yang mahal, Raheem Sterling. Gelandang serang sayap dari Liverpool itu dibeli dengan harga 43,7 juta poundsterling. Selanjutnya mereka merekrut pemain tengah andalan Aston Villa, Fabian Delph, dengan harga tidak terlalu mahal yakni 8 juta poundsterling. Koleksi The Citizens untuk memenuhi kuota home-grown pun dilengkapi dengan penyerang sayap Fulham, Patrick Roberts. Khusus bagi pemain berposisi penyerang ini dibilang cukup mahal dengan harga 5 juta poundsterling. Terbilang mahal untuk pemain berusia 18 tahun yang "hanya" berkiprah di divisi Champhionship. Pemain-pemain tersebut belum termasuk dengan Kevin De Bruyne, gelandang serang Wolfsburg, si raja asist yang terus digoda City. Tapi rasa-rasanya gembar-gembor transfer pemain kesebelasan besutan Pellegrini ini seolah melupakan barisan pertahanannya yang terbilang menjadi titik lemah pada musim lalu. Slot Pertahanan yang Dikesampingkan City City mengakhiri Liga Primer Inggris 2014/2015 di peringkat kedua dengan kebobolan 38 gol. Lebih banyak dari jumlah kebobolan Arsenal yang menempati peringkat ketiga. Arsenal "hanya" kebobolan 36 gol. Manchester United di posisi empat klasemen akhir Liga Primer Inggris musim lalu pun kebobolan lebih sedikit, "hanya" 37 kali kebobolan. Jauh sebelum Sterling berhasil didatangkan, City sempat mendatangkan Eliaquim Mangala dari Porto yang direncanakan bakal menjadi tandem Vincent Kompany. Akan tetapi, penampilan Mangala selama pra-musim masih jauh dari harapan. Ia masih membutuhkan banyak adaptasi sehingga sepertinya akan memaksa Pellegrini kembali mempercayai Martin Demichelis sebagai tandem Kompany. Padahal Demichelis merupakan salah satu titik lemah City musim lalu. Walau berhasil membantu meraih gelar juara Liga Primer Inggris 2013/2014. Demichelis menurun penampulannya di musim lalu. Ia dianggap sudah mulai lamban. Sebetulnya musim lalu City masih memiliki stok bek yang lain yakni Dedryk Boyata. Sayangnya pemain kelahiran 11 November 1990 itu cuma dimainkan dua kali selama satu musim penuh. [caption id="attachment_183184" align="alignnone" width="620"]