Kategori: Cerita

Gulir ke bawah untuk selengkapnya

Peru Ciptakan Generasi Emas Tanpa Infrastruktur Memadai

Sejak di Piala Dunia 2018 hingga Copa America 2019 ini, tidak ada satupun pemain Peru yang bermain di klub besar top Eropa.

Insting Bertahan dan Menyerang Wan-Bissaka

Wan-Bissaka lebih suka membantu serangan ketimbang membantu pertahanan. Tapi statistiknya justru menunjukkan bahwa ia lebih hebat dalam membantu pertahanan.

Rodrygo Goes Si Bintang Terakhir Santos

Rodrygo Goes tampil luar biasa sejak muda sebagaimana Neymar Jr. yang juga alumnus akademi Santos.

Sang Burung Telah Terbang (Tinggi)

Liverpool terbang tinggi di langit Eropa, meninggalkan banyak klub ternama lain. Mereka membawa sepakbola ke level baru berkat perpaduan kegeniusan manajemen dan data, tanpa perlu menanggalkan etos, nilai, dan prinsip yang menjadi identitas klub.

Kemenangan di Baku adalah Milik Sarri

Semua pelatih bisa membawa timnya memenangi pertandingan. Lain urusan kalau bicara gelar juara. Setelah menanti selama 29 tahun, mimpi Maurizio Sarri tercapai.

Kala Sepakbola Indonesia Mati Suri

Sepakbola Indonesia sangat akrab dengan kisruh. Tak heran Indonesia pernah merasakan hukuman dari FIFA berupa pencabutan hak-haknya sebagai anggota FIFA pada 30 Mei 2015 silam.

Pele adalah Produk Hoaks Terstruktur, Sistematis, dan Masif? Ini Faktanya!

Apakah Anda percaya Pele adalah salah satu produk hoaks terbaik sepanjang masa? Sutradara Johan Loefstedt, melalui film Konspiration 58, dapat membuat Anda berpikir demikian.

Datang, Beraksi, dan Pergi ala Eric Cantona

Meski bukan berasal dari Inggris, Eric Cantona adalah representasi yang pas untuk sepakbola Inggris, lebih dari pemain Inggris manapun. Julukan King Eric akan selalu melekat kepada dirinya.

Pelajaran Berharga di Hari Lebah Sedunia

Seekor lebah sepanjang hidupnya hanya menghasilkan 1/12 sendok teh madu. Sangat sedikit. Namun mereka menghasilkan madu bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk generasi masa depan, jauh setelah mereka mati nantinya.

Untuk Appie #34

Titel Eredivisie ke-34 Ajax dipersembahkan untuk pemilik nomor 34 Ajax yang telah pensiun dini, Abdelhak Nouri.