Sir Matt Busby pernah sangat dekat dengan kematian. Ia adalah salah satu penumpang dalam pesawat British European Airways penerbangan 609 yang jatuh pada 6 Februari 1958 di Muenchen, Jerman. Walau terluka parah, Busby selamat. Sempat menyerah, dukungan dari Jean, sang istri, membuatnya tetap menjalani pekerjaannya sebagai manajer Manchester United. Busby pun terus menuai kesuksesan dan pada akhirnya menjadi sosok yang sangat dihormati; bahkan oleh orang-orang terhormat sekalipun.
Durasi masa bakti Busby sudah dilewati Sir Alex Ferguson sejak 19 Desember 2010. Jumlah gelar yang diraih Fergie bersama United juga jauh melampaui raihan lima gelar divisi satu (sekarang setara Premier League) dan satu European Cup (sekarang Champions League) milik Busby. Namun Fergie tak pernah merasa lebih baik dari Busby.
"Saya merasa istimewa dapat mengikuti Sir Matt, karena yang harus saya lakukan hanyalah mempertahankan standar yang ia terapkan bertahun-tahun lalu," ujar Fergie mengenai Busby.
Fergie juga menegaskan bahwa masa bakti Busby tak sebatas 24 tahun 1 bulan dan 13 hari yang ia habiskan secara resmi sebagai manajer United. Sembuh fisik dan mental dari sebuah kecelakaan besar saja sudah cukup sulit, dan Busby harus menghadapi situasi yang lebih berat lagi karena ia kehilangan delapan pemain dan tiga stafnya.
Dan para pemain yang meninggal itu bukan pemain biasa. Salah satunya adalah Duncan Edwards (selamat dari kecelakaan namun meninggal di rumah sakit), satu-satunya pemain yang mampu membuat Busby merasa inferior. Semua rasa kehilangan yang sempat membuat Busby ingin menyerah itulah yang membuat keberhasilan yang ia torehkan setelah tragedi Muenchen memiliki arti yang lebih besar.
"Saya merasa bahwa Sir Matt Busby berada di sini selamanya. Ia mulai [menjadi manajer United] di akhir perang [PD II] dan langsung menjadi juara European Cup 1968. Rentang waktunya terasa lebih lama ketimbang saya. Tentu saja karena isu emosional. Saya tidak menghadapi itu. Itulah alasan yang membuatnya seperti berada di sini selamanya," kata Fergie.
Rasa hormat tak hanya datang dari Manchester "surga bagi Busby" namun juga dari Liverpool. Bill Shankly, manajer legendaris Liverpool FC, terang-terangan merendahkan dirinya ketika menyebut nama Busby. Untuk menyemir sepatu Busby saja, Shankly merasa dirinya tak pantas.
Bahkan pihak klub pun tak malu menaruh rasa hormat kepada Busby, yang menjadi legenda bersama rival mereka. Dalam profil Busby di situs resmi mereka, Liverpool FC mengaku menyesali perbedaan pendapat Busby dengan dewan direksi.
""Sir Matt Busby sangat pantas menyandang status manajer terbaik sepanjang masa. Melihat kebelakang, sangat disayangkan bahwa perbedaan pandangan yang ia miliki dengan dewan direksi Liverpool pada 1945 membuat dirinya mencari tempat lain untuk bekerja setelah perang usai," tulis mereka.
***
Sir Alexander Matthew Busby lahir di Orbiston, Bellshill, Skotlandia, pada 26 Mei 1909. Setelah bermain untuk Alpine Villa dan Denny Hibernian, Busby mendapatkan kontrak pertamanya di Manchester City pada Februari 1928. Tujuh tahun berselang, Liverpool mendapatkan jasa Busby dengan kompensasi sebesar 8 ribu pound sterling. Sama seperti di City, Busby menjadi pemain andalan di Liverpool.
Perang Dunia II membuat Busby meninggalkan karirnya sebagai pemain sepakbola. Selama perang, ia bermain sebagai wartime guest untuk Chelsea, Middlesbrough, Reading, Brentford, Bournemouth & Boscombe Athletic, dan Hibernian.
Setelah perang berakhir, Busby ditawari posisi asisten manajer di Liverpool, yang saat itu dimanajeri oleh George Kay. Namun kesepakatan tidak tercapai karena Busby memiliki pandangan yang berbeda dengan dewan direksi mengenai mengenai gaya bermain. Busby akhirnya memilih untuk menjadi manajer Manchester United, rival dari kedua kesebelasan yang ia bela semasa bermain.
Busby meninggal pada usia 84 tahun karena kanker darah pada 20 Januari 1994 di The Alexandra Hospital, Cheadle, Stockport, Greater Manchester. Ia dimakamkan bersebelahan dengan istrinya di pemakaman Southern Cemetery, Manchester.
Baca juga
Menghormati Busby
Tragedi Munich 1958
Jimmy Murphy, Dia yang Membangun United dari Puing Reruntuhan Munich
Sang Pilot Pesawat dari Tragedi Munich Ituâ?¦.
Tugu-tugu yang Mengabadikan Tragedi
Komentar