Font size:
Persatuan Rugby Selandia Baru, NZRU, membatalkan pertandingan tim Maori All Blacks yang akan digelar di Stadion Nasional Singapura, November mendatang.
Rencananya mereka akan bermain pada 15 November setelah menjalani dua pertandingan lainnya di Jepang. NZRU menyatakan bahwa keputusan pembatalan tersebut diambil karena kondisi lapangan yang masih perlu mendapat perbaikan. Mereka menyoroti buruknya kualitas rumput di Stadion Nasional Singapura. Hal yang sama juga dikeluhkan sejumlah tim sepakbola saat bertandang ke stadion seharga 1 miliar dollar tersebut. “Sangat mengecewakan. Stadion tersebut adalah yang terbaik. Dibuka pada Juni dan kami memiliki banyak alasan untuk berharap akan menjadi stadion kelas dunia,” kata General Manajer NZRU, Nigel Cass, seperti dikutip The New Paper.
Kondisi rumput di Stadion Nasional Singapura memang tidak sesuai harapan. Jurnalis harian Singapura Today, Adlene Wong, sempat memaparkan mengapa lapangan di stadion masih buruk.
Adlene sempat mencantumkan keterangan dari Kepala Operator Stadion Nasional, Oon Jin Teik, bahwa rumput yang digunakan merupakan produk Desso GrassMaster yang merupakan rumput hybrid yang menggabungkan rumput buatan dengan rumput alami.
Produk Desso GrassMaster sebenarnya telah digunakan di sejumlah stadion di Eropa, utamanya di Inggris. Tujuannya utamanya untuk memperkuat akar dari rumput asli itu sendiri.
Dari sejumlah video yang dirilis, rumput buatan disuntikkan setelah rumput asli terpasang. Nantinya, “akar” rumput buatan tersebut menjadi fondasi yang kokoh bagi tumbuh dan berkembangnya rumput asli.
Di Indonesia, jamak ditemui pembangunan lapangan sepakbola yang disertai dengan penanaman rumput langsung di atas tanah yang akan digunakan sebagai pijakan di stadion. Lain halnya dengan pembuatan lapangan sepakbola di Eropa atau negara maju. Biasanya rumput tidak ditanam, melainkan “dipasang”.
[caption id="" align="alignnone" width="620"]