Font size:
Jika mengacu kepada skor, bisa dibilang tak ada hasil positif bagi tur pra-musim bagi Chelsea. Tak pernah menang di waktu normal sepanjang kunjungan mereka di Amerika Serikat serta lawatan Fiorentina membuat sebagian penggemar The Blues resah.
Menelan kekalahan dari New York Red Bulls dan Fiorentina serta menahan imbang (dalam waku normal) PSG dan Barcelona tentu bukan prestasi yang oke sepanjang tur pra-musim. Apalagi pasca kekalahannya dari Arsenal di laga pembuka kompetisi di Inggris raya yang bertajuk Community Shield dengan skor 0-1, rasa-rasanya penyesalan atas kekalahan dari partai tersebut masih berbekas walaupun hanya sedikit. Tapi, Jose Mourinho tetap terlihat tenang. Bahkan ia sempat mengambil hikmah tersendiri (atau mungkin menghibur diri?) atas apa yang terjadi dengan anak buahnya. Ia sendiri menyatakan bahwa: “Tak ada yang cedera dan bisa bertanding melawan tim kompetitif yang bermain untuk kemenangan membuat pertandingan tersebut sebagai latihan terbaik bagi Chelsea.”Jose Mourinho sih terkenal dengan perihal "ngeles" & memprovokasi lawan, karena memang "kehebatan Mourinho terletak pada kerongkongannya"Jose Mourinho benar, pertandingan pra-musim memang tak berpengaruh apapun bagi skuatnya. Konsistensi skuatnya dalam meraih hasil negatif pun dirasa bukan hal yang besar-besar amat baginya. Namun, tak ada salahnya meraih kemenangan. Sebab menang tetaplah menang. Dan kemenangan, di mana-mana, selalu dapat mendongkrak moral pemain, setidaknya, untuk berlaga di pertandingan resmi. Cara Chelsea Menjaga Konsistensi Tak ada tambahan amunisi bagi lini tengah Chelsea musim ini. Mereka praktis hanya menambah dua pemain baru yaitu Falcao (peeneyerang pinjaman dari AS Monaco) dan Begovi? (kiper dari Stoke City). Sedangkan Nathan (Atlético Paranaense) dan Danilo Panti? (FK Partizan) memang didatangkan Chelsea, namun mereka berdua langsung dipinjamkan ke Vitesse Arnhem di Eredivisie Belanda. Toh Chelsea sebenarnya tak perlu repot-repot menambah skuat mereka karena di Liga Primer Inggris musim lalu. Karena, sebelum berhasil menentukan gelar juara melawan Crystal Palace, Mourinho hanya menggunakan total 20 pemain selain penjaga gawang. Ini adalah jumlah pemain paling sedikit yang dipakai oleh kesebelasan manapun di Liga Primer Inggris. [caption id="attachment_183145" align="alignnone" width="439"]

Baca juga:Mahar senilai 30 juta poundsterling dikabarkan bisa meluluhkan Everton yang sampai saat ini belum mau melepas Stones. Mourinho sendiri berkomentar: “Kami memiliki tiga (bek tengah) ditambah Ivanovi?, jadi empat. Kami memiliki dua di antara mereka yang sudah berusia di atas 30 tahun (Terry dan Ivanovic). Kami ingin memiliki dua yang berusia di bawah 25 tahun, yang akan memberikan kami setidaknya 10 tahun (garansi memiliki bek tengah berkualitas). Tapi seperti yang Anda tahu, ini bukan sesuatu yang mendesak.” “Saya pikir 10 atau lima tahun yang lalu, suporter Chelsea mengatakan tidak bisa melihat Chelsea juara tanpa Frank Lampard. Dan sekarang Chelsea berhasil juara tanpa satu dari tiga pemain terbaik kami dalam 10 tahun terakhir. Tidak ada (pemain) yang tak tergantikan. Kalau sulit untuk digantikan, ya. Untuk menggantikan mereka satu per satu itu sangat sulit, sangat sulit. Untuk menggantikan mereka dengan bertahap, terstruktur, dinamis, dan dengan pilihan-pilihan yang baik, itu baru mungkin,” seperti yang Mourinho sampaikan di The Guardian. Mengurangi Ketergantungan terhadap Trio Hazard - Matic - Fabregas dan PR Besar memoles Falcao Untuk memahami kualitas skuat Chelsea, kita bisa memulainya dari Francesc Fàbregas dan Nemanja Mati? sebagai landasan lini tengah kesebelasan asal London tersebut. Kehebatan mereka berdua sangat bisa diandalkan, sayangnya ketergantungan Mourinho kepada keduanya seringkali membuat The Blues kerepotan jika salah satu di antara mereka tidak bisa bermain. Sebenarnya mereka memiliki Ramires, John Obi Mikel, dan Ruben Loftus-Cheek yang bisa bermain menggantikan Fàbregas dan Mati?. Namun, Chelsea sepertinya tidak terlalu meyakinkan tanpa Fàbregas dan Mati?, sampai-sampai Mourinho sempat memainkan Kurt Zouma, seorang bek tengah, sebagai gelandang. Mourinho hanya butuh waktu dan pembuktian oleh para barisan gelandangnya (kecuali Fabregas dan Matic, tentunya). Lagipula, tak ada salahnya jika suat kesebelasan terus berharap dari tuah dan aksi-aksi pemain seperti Hazard, Fabregas dan Matic. Terlebih lagi seorang Hazard yang menyabet gelar sekelas pemain terbaik Liga Primer (PFA Player of the Season) musim lalu. Bahkan jika mengacu pada rekapitulasi FourFourTwo melalui Stats Zone, tidak ada pemain yang mencetak dribel sukses dan mencetak peluang dari permainan terbuka lebih banyak daripada Hazard musim lalu. Aksi gemilang pemain Belgia ini sampai-sampai membuat lawannya dikartu kuning 23 kali saat ingin menghadangnya. Permasalahannya, jika tak ada Hazard, lini serang Chelsea terkadang kelimpungan. Bahkan, Hazard juga adalah pemain yang banyak menyentuh bola setelah Fabregas. Ini juga menandakan bahwa bola dari Fabregas cenderung di arahkan ke sisi kiri penyerangan Chelsea. Operan di sepertiga akhir juga menjadi andalan Hazard dalam membongkar pertahanan lawan. Karena faktanya Hazard adalah pemain terbanyak melakukan operan di sepertiga akhir lawan. Ini menandakan kreativitas Hazard juga sangat diandalkan oleh Chelsea. [caption id="attachment_183146" align="alignnone" width="653"]

Sumber tulisan: Daily Mail, ChelseaFC, Guardian, Pandit Football, About The Game, FourFourTwo Stats Zone