Font size:
Menilai terlalu dini bukan langkah bijak. Borussia Dortmund dan Bayer Leverkusen sama-sama kesebelasan yang sempurna hingga pekan kedua Bundesliga, namun Minggu malam nanti kedua kesebelasan akan memperjuangkan kemenangan untuk alasan yang berbeda.
Rangkaian hasil sempurna Leverkusen terhenti di pekan ketiga ketika Bayern München mengalahkan mereka tiga gol tanpa balas di Allianz Arena. Kesebelasan promosi, SV Darmstadt 98, membuat Leverkusen menelan kekalahan kedua. Dua kekalahan ini membuat Leverkusen yang awalnya menghuni tiga besar terjun bebas ke peringkat ke-13; tepat di bawah mereka adalah FC Augsburg yang baru mengumpulkan satu angka. Leverkusen toh tidak perlu khawatir karena sejak ditangani Roger Schmidt mereka tidak pernah kalah dalam tiga pertandingan secara beruntun di ajang Bundesliga. Namun lawan mereka berikutnya adalah Dortmund sehingga khawatir adalah sesuatu yang wajar. Berbeda dengan Leverkusen yang berniat menyudahi rangkaian kekalahan Bundesliga, Dortmund mengincar kemenangan kelima dalam lima pertandingan Bundesliga musim ini. Kenangan buruk tentang musim lalu masih segar dalam ingatan, namun Dortmund era Thomas Tuchel sudah terlihat sama sekali berbeda dengan Dortmund di musim terakhir Jürgen Klopp. Bersama perubahan yang Tuchel bawa, Dortmund kini memuncaki Bundesliga. Dalam empat kemenangannya Dortmund mencetak 15 gol dan hanya kebobolan tiga kali saja. Itu adalah empat pekan pertama terbaik sepanjang keikutsertaan Dortmund di Bundesliga. Ditambah dengan lima kemenangan dalam lima pertandingan di kejuaraan-kejuaraan lain di luar Bundesliga, Dortmund sedang menjalani start terbaik sepanjang sejarah mereka. Sejauh ini, dari 72 pertandingan Bundesliga antara Dortmund dan Leverkusen, nama kedua memiliki keunggulan satu kemenangan (Dortmund 25, Leverkusen 26). Namun pada Minggu nanti Dortmund berpeluang besar menyamai jumlah kemenangan Leverkusen. Bukan semata karena semua catatan di atas membuat Dortmund berada di posisi yang lebih unggul dari Leverkusen, namun karena dalam adu taktik, Tuchel tampak akan mengungguli Schmidt. Roger Schmidt menciptakan Pressmaschine dengan menyempurnakan taktik Gegenpressing Jürgen Klopp. Sialnya, ia juga mengadopsi kegagalan Klopp mempersenjatai diri dengan taktik cadangan. Melawan Darmstadt atau melawan Bayern, Leverkusen selalu bermain menekan dan terbuka. Jika Schmidt tidak mengubah taktiknya melawan Dortmund, Leverkusen berada dalam masalah. [caption id="attachment_185428" align="alignnone" width="435"]