Font size:
Nama Jamie Carragher identik dengan Liverpool FC sebagaimana nama Gary Neville dengan Manchester United FC. Membela dua kesebelasan yang bertentangan, bagaimanapun, ternyata tidak membuat Carra dan Neville begitu berbeda. Ya, mereka berseberangan di dalam pertandingan. Namun di luar lapangan, kedua sosok memiliki banyak kesamaan. Untuk beberapa alasan, mereka pantas disebut kawan ketimbang lawan.
James Lee Duncan Carragher lahir di Bootle, Merseyside, pada 28 Januari 1978. Saat Carragher menghembuskan nafasnya yang pertama di dunia, Gary Alexander Neville hanya berjarak dua puluh satu hari dari ulang tahunnya yang ketiga. Lahir dan tumbuh besar di daerah yang berbeda (Neville lahir di Bury, Greater Manchester), Carragher dan Neville menyimpan minat yang sama: sepakbola. Kerja keras Carragher dan Neville mengantar keduanya masuk ke kesebelasan besar di daerah mereka masing-masing; Carragher ke Liverpool dan Neville ke United. Neville yang berusia lebih tua dari Carragher lebih dulu mengecap sukses. Pada 16 September 1992, Neville memperoleh kesempatan tampil membela United untuk kali pertama; melawan Torpedo Moscow di ajang UEFA Cup. Kurang dari lima tahun berselang, tepatnya pada 8 Januari 1997, Carragher menjalani pertandingan pertamanya di tim utama Liverpool; melawan Middlesbrough di ajang League Cup. Walau lebih lambat menjalani debut profesional, Carragher mendahului Neville untuk urusan debut Premier League terhitung sejak tanggal debut mereka masing-masing. Sementara Neville harus menunggu dua tahun untuk mendapatkan kepercayaan tampil di liga, Carragher hanya menunggu selama tiga hari saja. Di bulan pertama tahun 1997 Carragher dipercaya tampil di liga untuk kali pertama. Di bulan terakhir pada tahun yang sama, ia menjalani pertandingan pertamanya melawan United, rival kesebelasan yang ia bela. Carragher bermain sejak menit pertama pada pertandingan tersebut, berdampingan dengan Bjørn Tore Kvarme di jantung pertahanan Liverpool. Di area pertahanan yang berseberangan dengannya, Neville juga bermain sebagai bek tengah mengawani Ronny Johnsen yang, sama seperti Kvarme, berkebangsaan Norwegia.
Seolah ditentukan oleh jumlah pengalaman yang dimiliki oleh Carragher dan Neville, Liverpool kalah dalam pertandingan tersebut. Neville, yang sudah merasakan lima pertandingan (empat, karena di satu pertandingan lainnya – final FA Cup 1995/96 – ia hanya bermain selama satu menit) melawan Liverpool sebelum laga ini, pulang membawa tiga angka. Satu gol Robbie Fowler tak mampu mencegah United mengantungi kemenangan tandang yang mereka raih melalui dua gol Andy Cole dan satu gol David Beckham.
Sejak laga 6 Desember 1997 di Anfield tersebut hingga akhir karir keduanya, Carragher dan Neville menjalani puluhan pertandingan serupa dengan status yang berbeda; bukan lagi mereka pemain muda, namun menjadi pemain utama yang sangat diandalkan.
Neville menyudahi karirnya sebagai pemain sepakbola profesional pada 2011. Dua tahun setelahnya, Carragher menyusul. Saat pensiun, keduanya menyandang status yang sama: one-team man.
Keduanya kini menjalani rutinitas yang sama sebagai pandit untuk Sky Sports.
Di awal karirnya sebagai pundit, Neville dianggap tidak memiliki kemampuan analisis pertandingan yang cukup baik. Awal karir Carragher di profesi ini pun tidak terlalu mulus; sedikit banyak karena aksen Liverpool yang ia miliki sulit dimengerti oleh kebanyakan orang Inggris, selain karena Carragher juga bermain aman dalam memberi analis. Keduanya sempat diprediksi tidak akan bertahan lama sebagai pandit, namun kemudian menjadi pasangan tak terpisahkan di layar kaca.
Carragher dan Neville nampaknya memang ditakdirkan untuk menjalani kehidupan yang sama selamanya. Setia kepada kesebelasan masing-masing di lapangan hijau, keduanya kini boleh dibilang setia kepada satu sama lain di layar kaca. Dari duel menjadi duet.
Grafis oleh: @bmzakky
