Menjaga Kebesaran Sebuah Kesebelasan à la Santos (Bagian 1)

Menjaga Kebesaran Sebuah Kesebelasan à la Santos (Bagian 1)
Font size:

Bukanlah sebuah hal aneh jika sebuah kesebelasan menggunakan mayoritas pemain muda pada timnya. Selain untuk meminimalisasi pengeluaran, dalam hal ini kegiatan transfer pemain, penggunaan pemain muda pun dipraktekkan jika para pemain lulusan akademinya cukup memiliki talenta menjanjikan.

Mungkin akan muncul keraguan dengan skuat yang mayoritas pemain muda ini. Karena minim pengalaman para pemainnya, prestasi pun diragukan bisa hadir. Pada akhirnya kesebelasan seperti ini hanya berusaha untuk bertahan di kompetisi agar tak terdegradasi. Namun di Brasil sana, terdapat sebuah kesebelasan yang cocok menjadi model ideal bagi kesebelasan muda. Meski dihuni para pemain lulusan akademi, mereka beberapa kali menghadirkan trofi juara. Dan kesebelasan itu adalah Santos Futebol Club. Kota Kecil Penghasil Pemain Besar Santos FC bukanlah kesebelasan besar Brasil layaknya Corinthians, Palmeiras, atau pun Sao Paulo. Wajar memang, karena Santos memang kota kecil dari negara bagian Sao Paulo. Santos sendiri merupakan kota pelabuhan yang jauh dari hingar-bingar Sao Paulo, kota terbesar di Amerika Selatan. Namun dengan para pemain muda yang dimilikinya, Santos pun menjelma (dan tetap) menjadi sebuah kesebelasan yang dihormati di Brasil. Dan dengan tenaga para pemain mudanya pula mereka bisa terus ‘hidup’ hingga sekarang ini, 103 tahun. Dari era Diego Ribas ke Ganso, atau era Neymar yang meneruskan era Robinho, Santos selalu melahirkan talenta-talenta hebat. Namun, hasil produksi terbaik mereka yang kemudian diakui dunia tak lain dan tak bukan adalah Edson Arantes do Nascimento alias Pele. Pele, sebagaimana kita ketahui, disebut-sebut sebagai pesepakbola terbaik sepanjang masa. Julukan yang disematkan padanya pun O Rei de Futebol yang berarti Raja Sepakbola. Ia debut bersama Santos ketika masih berusia 15 tahun. Dan setahun kemudian, menjalani debut untuk timnas Brasil. Ya, penggunaan pemain muda di Santos FC sudah terjadi sejak era Pele atau lebih dari setengah abad yang lalu. Mereka secara konsisten memberikan kesempatan para talenta-talenta muda berbakat untuk unjuk gigi di kompetisi tertinggi hingga saat ini. Lebih dari itu, mereka bersaing di kompetisi utama Brasil dengan para pemain binaannya sendiri. Santos sendiri memiliki landasan dasar dalam mengembangkan para pemainnya. Identitas permainan Santos yang diajarkan pada pemain mudanya adalah sepakbola menyerang yang cepat dan cair. Identitas ini lahir dari tempat bocah-bocah Santos dibesarkan di mana mereka memainkan sepakbola jalanan yang menjadikan gol sebagai tujuan utama bermain sepakbola. Sepakbola Santos adalah sepakbola menyerang. Santos sendiri dengan bangga menyatakan bahwa mereka telah mencetak lebih dari dua belas ribu gol dalam 103 tahun mereka, lebih banyak dari kesebelasan mana pun di dunia. Pele sendiri mencetak 1.283 gol sepanjang kariernya, seperti yang disebutkan dalam situs These Football Times. Memang, hal ini menjadi perdebatan dan banyak yang tidak mengakuinya. Selain itu, banyak gol yang mereka ciptakan dari pertandingan persahabatan. Santos sendiri merupakan salah satu kesebelasan Brasil yang sering melakukan tur ke luar negeri untuk uji coba. Meskipun begitu, seorang jurnalis asal Sao Paulo bernama Euan Marshall coba menjelaskan,“Sejarah Santos yang paling membanggakan terjadi pada 60-an, meskipun sebelumnya sepakbola menyerang yang mengalir bebas sudah menjadi ciri khas mereka. Pada tahun 1920-an, kesebelasan ini pun sudah hebat. Termasuk ketika mencetak 100 gol hanya dalam 16 pertandingan.” Pemain hebat dari Santos memang terus lahir sambung menyambung dari generasi satu ke generasi lain. Inilah yang menjadikan mereka menjadi salah satu kesebelasan yang cukup ditakuti di Brasil, meski dari kota kecil. Selain tercatat telah menjuarai Serie A Brasil sebanyak delapan kali dan 20 trofi Campeonato Paulista, Santos merupakan satu dari lima kesebelasan Brasil yang belum pernah sekalipun terdegradasi dari kompetisi teratas Brasil. Halaman berikutnya, Menjadi Besar Lewat Akademi Menjadi Besar Lewat Akademi Munculnya talenta-talenta berbakat dari Santos tentunya tak serta merta hanya karena talenta alami para pemainnya saja. Tapi Santos memiliki akademi modern yang bisa mengasah para pemain mudanya untuk memaksimalkan bakat para pemainnya. Akademi Santos sendiri masuk dalam 1 dari 10 akademi terbaik di dunia versi Bleacherreport. Akademi Santos disejajarkan dengan akademi-akademi terbaik dunia seperti akademi Barcelona, Manchester United, Arsenal, Sporting Lisbon, Ajax Amsterdam, dan Southampton. Akademi Santos sendiri bernama Vila Belmiro yang terletak di Stadion Urbano Caldeira, markas Santos. Di sini, para pemain muda dibagi ke dalam lima kategori: U-11, U-13, U-15, U-17, dan U-20. Meskipun begitu, peralatan dan teknologi yang digunakan di akademi ini sama persis dengan yang digunakan para pemain kesebelasan utama. Selain itu, Santos pun terus mengembangkan Centro de Desenvolvimento do Futebol (Pusat Pengembangan Performa Sepakbola) untuk meningkatkan kemampuan fisik para pemain mudanya. Hal ini bahkan sudah diterapkan pada anak-anak berusia enam tahun yang kabarnya mencapai 270 atlet. Saking hebatnya akademi Santos ini, disebutkan bahwa kini terdapat 92 akademi Santos yang tersebar di beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, Paraguay, dan Amerika Serikat. Dengan sistem franchise, Santos pun berharap namanya bisa lebih dikenal di negara lain. Ini merupakan bagian dari branding nama Santos itu sendiri. Meski telah memiliki fondasi yang kuat dengan akademi modernnya ini, Santos tak pernah berhenti untuk meningkatkan kualitas akademinya. Pada 2006, pusat latihan baru didirikan di distrik kota Saboo. Tempat latihan yang memiliki dua lapangan ini di namai Robinho dan Diego, dua lulusan terbaik mereka satu dekade lalu. Tempat latihan ini dikhususkan untuk anak-anak berusia di bawah 10 tahun yang ingin unjuk kemampuan di mana nantinya akan dipublikasikan di media social seperti YouTube. Jika memiliki talenta menjanjikan, tak menutup kemungkinan anak tersebut akan direkrut ke akademi Santos atau pun ke tim futsal Santos. Tak heran pemain-pemain bertalenta menjanjikan lebih mudah tercium bakatnya oleh para pemandu bakat. Keberhasilan menelurkan lulusan akademi bertalenta menyajikan satu hal selain prestasi, yaitu pembayaran hutang. Ya, meski pada 2013 Santos pernah disebut sebagai kesebelasan Brasil kedua termahal karena memiliki nilai klub seharga 65 juta dollar dan memiliki pendapatan tertinggi keempat di Brasil dengan 114 juta dollar, pada nyatanya beberapa pemain tetap harus dijual untuk menutupi gaji pemain yang belum terbayarkan. Pada 2009, Luis Alvaro Ribeiro memang telah mengakuisisi Santos dan menjadi presiden baru mereka. Namun Santos memiliki hutang yang cukup besar karena investasi yang luar biasa di bidang akademi. Ganso dan Neymar adalah dua nama yang terpaksa dijual untuk menutupi hutang klub, dengan harga yang sangat mahal tentunya. Dalam dunia sepakbola, terkadang memiliki banyak hutang bukan berarti kesebelasan tersebut buruk dalam berinvestasi. Santos memperlihatkan bahwa meski dengan hutang yang besar karena berinvestasi, mereka bisa terus melahirkan pemain-pemain berbakat. Ini tentunya merupakan salah satu bentuk keberhasilan lain dalam sepakbola. Disebutkan, minimal sebesar 10% pendapatan klub wajib ‘dikembalikan’ pada akademi muda. Ini bertujuan agar kualitas lulusan dari akademi Santos tetap terjaga bahkan ditingkatkan. Inilah mengapa Santos bisa terus menghasilkan pemain kelas dunia dan bertahan menjadi salah satu kesebelasan besar di Brasil. “Inilah kelebihan sekaligus kekurangan Santos: mengasah kemampuan para pemainnya, lalu mengekspornya,” ujar Marshall. “Santos terkadang tak memiliki pilihan [menjual pemain terbaik]. Namun mereka bisa terus bertahan hingga saat ini. Stadion mereka yang kecil terdapat di kota yang kecil. Tapi mereka memiliki keunggulan mampu menjual aset terbaik mereka dibanding tiga kesebelasan besar lain di Sao Paulo.” foto: trivela.uol.com
Skema Permainan Mancini yang Membuat Dodo Hengkang
Artikel sebelumnya Skema Permainan Mancini yang Membuat Dodo Hengkang
Menjaga Kebesaran Sebuah Kesebelasan à la Santos (Bagian 2)
Artikel selanjutnya Menjaga Kebesaran Sebuah Kesebelasan à la Santos (Bagian 2)
Artikel Terkait