Font size:
Oleh: Fran HY*
Sudah sejak lama Argentina dikenal rajin memproduksi para penyerang kelas wahid. Sebut saja Guillermo Stabile, pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 1930. Lalu, ada nama-nama lain macam Alfredo Di Stefano, Mario Kempes, Gabriel Batistuta hingga Hernan Crespo. Dalam satu dekade terakhir, para penyerang berkebangsaan Argentina seolah menjadi buruan. Nama-nama seperti Carlos Tevez, Diego Milito, Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, dan tentu saja megabintang Barcelona, Lionel Messi, selalu ada di daftar buruan. Hal ini tentu berpengaruh buat komposisi kesebelasan negara Argentina itu sendiri. Mereka yang ditunjuk menjadi pelatih, dijamin tidak akan dipusingkan dengan kualitas lini serang La Albiceleste. Nama besar dan performa yang tajam di level klub, membuat nama-nama penyerang di timnas sulit tergeser. Saat ini, posisi Messi, Aguero, dan Higuain, hampir sulit digoyang. Bahkan, untuk seorang Tevez yang tak lagi berkompetisi di Eropa, pelatih Argentina, Tata Martino, masih menjamin satu tempat untuknya. Ini bukannya tanpa akibat. Sejumlah talenta lain yang bermimpi bermain di level internasional bersama Argentina, mesti berjuang lebih keras. Hal ini yang dirasakan Mauro Icardi, pencetak gol terbanyak Serie A musim 2014/2015. Status sebagai pencetak gol terbanyak tak serta merta membuatnya mengisi pos lini serang Argentina. Koleksi satu caps internasionalnya pun praktis tak pernah berubah sejak debutnya pada 2013. Kecilnya peluang penyerang Argentina mengisi lini depan timnas, menjadikannya sebagai celah bagi timnas negara lain untuk mengambil peluang. Keterbatasan SDM di lini serang, membuat mereka membujuk para penyerang Argentina yang belum pernah mendapatkan caps di timnas senior. Apalagi kalau sang pemain memang ada hubungan darah dengan negara tersebut.Sesuai aturan FIFA, pemain yang sudah mendapatkan caps di timnas senior, tidak bisa membela timnas lain.- redaksi.Baru-baru ini, striker Rosario Central, Marcelo Larrondo dan penyerang sayap AFC Bournemouth, Juan Manuel Iturbe, mengagetkan publik Argentina. Pasalnya penyerang kelahiran Argentina tersebut memutuskan untuk membela negara lain. Mereka akan memulai debutnya pada laga kualifikasi Piala Dunia pada akhir Maret ini. Larrondo masuk daftar rencana pemain yang akan dipanggil Juan Antonio Pizzi di timnas Chile, sementara Iturbe (yang semasa junior pernah membela Paraguay dan Argentina) memutuskan untuk menerima tawaran pelatih timnas Paraguay, Ramon Diaz. Alasan mereka berdua pun identik, yaitu menyadari bahwa peluang untuk menembus skuad Argentina sangat sulit buat mereka. Terlebih Larrondo berkaca pada partnernya di Rosario Central, Marco Ruben yang menjadi topskor Liga Argentina tahun lalu, namun gelar tersebut sama sekali tidak membuat pintu untuk ke timnas jadi terbuka lebar bagi Ruben. Larrondo dan Iturbe akan menyusul para penyerang yang lebih dulu berpaling sejak era Messi-Aguero-Higuain menguasai lini serang Argentina, seperti Lucas Barrios dan Raul Bobadilla yang kini membela Paraguay serta Pablo Osvaldo dan Franco Vazquez yang menerima tawaran bermain untuk Italia. Belum lagi nama Dario Benedetto, striker 25 tahun yang sukses juara Concacaf Champions League bersama Club America. Bendetto secara gamblang menyatakan siap bermain untuk Meksiko di pentas internasional jika ia mendapat panggilan, alasannya pun sama seperti yang lain. Banyak yang tak sabar, tapi ada juga yang setia. Mauro Zarate misalnya. Ia dua kali ditawar Italia dan Chile, tapi bergeming. Alasannya klasik: nasionalisme dan impian masa kecil yang ingin terus dikejar. [caption id="attachment_199238" align="aligncenter" width="594"]

*Penulis adalah wiraswasta. Tinggal di Palembang dan berakun twitter @efasmara<fva>