Kategori: Backpass

Gulir ke bawah untuk selengkapnya

Gunnar Nordahl dan Ratusan Gol Olimpiade 1948

Setelah 12 tahun absen, Olimpiade kembali digelar. Perang Dunia II memberi waktu kepada negara-negara Blok Soviet untuk memulai dominasi, namun Swedia merusak mimpi tersebut.

Berbahagia Ala Paulinho

Paulinho mungkin bukanlah pesepakbola idola bagi masyarakat luas. Ia sendiri mungkin tidak memiliki misi dan urgensi untuk dikenang. Baginya, karier sebagai pemain sepakbola adalah hidup yang harus dijalani dengan jiwa bersuka.

Melihat, Mengingat, dan Menghargai Sejarah dengan Backpass

Dalam permainan sepakbola, selalu ada cerita menarik dari setiap operannya, bahkan operan ke arah belakang (back-pass). Melalui backpass kami berusaha terus melihat, mengingat, dan menghargai sejarah.

Legenda, Pengacara, Sekaligus Ketua Federasi

Menjadi pemain dan legenda banyak membantu Gudni Bergsson untuk hapal sepakbola "luar dan dalam". Menjadi pengacara juga membantunya memahami sisi legal dari setiap tindakannya. Itu membuatnya sukses memimpin federasi sepakbola Islandia.

Ke Final Copa America Lewat Hasil Imbang

Sebelum kalah di final oleh Uruguay, Paraguay terus menjalani hasil imbang untuk terus melangkah ke babak berikutnya.

Kemenangan Bersejarah yang Meredakan Perseturuan

Kemenangan Korea Utara atas Italia di Piala Dunia 1966, mampu sedikit meredakan perseturuan politik antara Korea Utara dengan Inggris. Hal ini disebabkan oleh banyaknya penduduk Kota Middlesbrough yang mulai menaruh respek kepada Korea Utara.

Alan Pardew: Dari Selebrasi ke Selebrasi

Dua kali Pardew melakukan selebrasi besar di pertandingan, dua kali pula ia dikhianati oleh selebrasinya itu. Selebrasi yang satu berujung perseturuan, selebrasi yang lain berujung kekalahan menyakitkan dan kemudian pemecatan.

Nadeshiko, Sang Ratu Asia dan Dunia

Asia bukan kekuatan besar dalam peta persaingan sepakbola internasional. Namun urusan menjadi berbeda ketika secara spesifik berbicara mengenai sepakbola putri, dengan Jepang sebagai ratunya.

Rumah Sepakbola adalah Tiongkok, Bukan Inggris

Inggris Raya boleh mengklaim diri sebagai penemu sepakbola. Namun ratusan tahun sebelumnya rakyat Tiongkok sudah memainkan sepakbola dalam bentuknya yang paling kuno: cuju.

Plakat Juventus

Juventus, hingga sekarang, masih menjadi satu-satunya pemilik UEFA Plaque walau empat kesebelasan lain mampu menyamai prestasi sapu bersih tiga trofi akbar Eropa .