Kategori: Cerita

Gulir ke bawah untuk selengkapnya

Wales Sudahi Kebiasaan Nyaris Lolos

Wales memiliki banyak cerita nyaris lolos. Kali ini, cerita yang sama tidak terulang.

Legenda-legenda Tukang Catut dari Cicadas

Semua kondisi mutakhir inilah yang membuat calo-calo uzur ini tersisih. Sadar dirinya kalah fisik, kalah modal dan kalah jaringan (mengingat otoritas sekarang tak berada lagi di Jl. Gurame). Jarang mereka berjualan di Stadion Siliwangi atau Jalak Harupat.

Pelampiasan Dendam "Big Sam" Melalui Sunderland

West Ham yang ia bawa kembali ke divisi teratas Liga Inggris namun klub itu juga yang mengkhianati Allardyce. Maka untuk saat ini melatih Sunderland adalah satu-satunya jalan tercepat untuk Big Sam balas dendam dan menunjukan kebesarannya.

Pengganti yang Tepat Ternyata Sejak Lama sudah Dekat

Wajar jika Mönchengladbach tidak mencari nama besar di luar sana, karena pengganti yang tepat ternyata sejak lama sudah dekat.

Tony Adams: Profesor Pertahanan Kehidupan

Mencapai puncak di usia muda dan bertahan di sana hingga gantung sepatu jelas dua perkara berbeda. Tony Adams berhasil melewati segalanya dengan sangat baik.

Para Legenda Calo Tiket di Pertandingan Persib

Dulu orang menyebut mereka sebagai tukang catut. Generasi sekarang mengenalnya dengan sebutan calo. Mereka, para tukang catut itu, punya perannya tersendiri dalam perkembangan dan pertumbuhan sepakbola.

Upaya Menjadikan 8 Oktober sebagai "On This Day" Sepakbola

Awalnya, 8 Oktober hanyalah tanggal yang remeh buat sepakbola.

Kekhawatiran akan Masa Depan Dele Alli Setelah Dipanggil Timnas Inggris

Alli mendapatkan segudang pengalaman dari pemain berkualitas lain dalam usianya yang baru 19 tahun, walau alasan lain pemanggilannya adalah karena cederanya Jack Wilshere, gelandang Arsenal.

UE Bossost, Kesebelasan Katalunya yang Bermain di Perancis

Ketika Presiden regional Katalunya, Artur Mas, mengumumkan percepatan pemilihan umum kemerdekaan...

Siulan Kepada Gerard Piqué dan Sentimentil Suporter Real Madrid

Skuat Spanyol sudah muak terhadap atmosfer panasnya dengan tribun suporter. Apalagi pada akhir pekan ini Spanyol akan kembali bertanding di kandang sendiri meladeni Luksemburg sehingga ketakutan akan teror kepada Pique bisa berlanjut.