Lelahnya Mengurai Masalah Sepakbola Liga 3
25 Feb 2022Liga 3 musim ini seperti salah satu cerminan kompetisi yang diburu-buru. Seharusnya Liga 3 menjadi kenikmatan rakyat yang eksistensinya tidak terjamah di divisi tertinggi sepakbola Indonesia.
Liga 3 musim ini seperti salah satu cerminan kompetisi yang diburu-buru. Seharusnya Liga 3 menjadi kenikmatan rakyat yang eksistensinya tidak terjamah di divisi tertinggi sepakbola Indonesia.
Muara dari kompetisi adalah tim nasional yang berprestasi. Jika kualitas dan integritas kompetisi ditempatkan pada nomor kesekian, jangan (pura-pura) kaget kalau timnas terus menerus jadi korban.
Bagaimana cara menganalisis pertandingan sepakbola? Inilah yang kerap dilakukan oleh para penulis di Pandit Football dalam menganalisis pertandingan.
Hungaria jadi satu-satunya tuan rumah Piala Eropa 2020 yang bisa menggelar pertandingan dengan 100% kapasitas stadion. Kenapa bisa?
Jika mengacu regulasi AFC, pengganti PSM di AFC Cup 2021 seharusnya Persipura, bukan Persija.
Sepakbola modern lebih butuh gelandang bertahan jago ketimbang gelandang serangan elegan. Apa yang dialami Christian Eriksen bisa jadi gambarannya.
Belakangan, beberapa pemain tim nasional menjadi sorotan dan target warganet karena kedapatan bermain tarkam. Pantaskah mereka melakukannya? Benarkah warganet dengan segala opini dan caci mereka?
Pelatih sering kali menjadi kambing hitam saat sebuah tim sepakbola bermain buruk. Padahal ada banyak sisi yang harus terlebih dahulu dilihat sebelum melemparkan tanggung jawab kepada sang pelatih.
Liga 1 Indonesia masih belum dilanjutkan dan belum ada kejelasan. Muncul pertanyaan mengapa negara-negara lain bisa melanjutkan kompetisi sepakbola tapi Indonesia tidak?
Rasisme benar-benar terjadi di sepakbola. Sampai detik ini. Hal tersebut tidak bisa dimungkiri lagi. Sialnya masih banyak orang yang merasa bahwa rasisme bukan hal besar.