Font size:
Selasa kemarin (21/07/2015) pada konferensi pers menjelang pertandingan pra-musim Manchester United melawan San Jose Earthquakes, Louis van Gaal sempat memberikan pernyataan kepada wartawan bahwa ia telah menyiapkan salah satu “pemain kejutan” atau “surprise signing” untuk Setan Merah.
“Ia sedang dalam proses [pendekatan untuk transfer],” kata Van Gaal. “Ia bukanlah striker yang media-media telah tulis sebelumnya.” Perhatikan kutipan barusan, ia bilang “striker” alias penyerang. “Anda harus menunggu dan melihat. Periode transfer masih dibuka sampai 31 Agustus. Anda harus menunggu.” Namun, hanya berselang satu hari, setelah kesebelasannya memetik kemenangan 3-1 melawan San Jose, Van Gaal mengoreksi ucapannya dengan membantah bahwa “pemain kejutan” atau “pemain rahasia” yang ia siapkan bukanlah berposisi sebagai penyerang. (Baca juga: Apa Sebenarnya Filosofi Louis van Gaal?) Seperti yang kami kutip dari The Guardian, Van Gaal mengoreksi: “Saya tidak tahu jika saya ingin membeli seorang striker. Saya telah membacanya di media bahwa striker adalah kejutannya. Tidak, saya tidak mengatakannya. Kalian yang mengatakannya, karena jawaban saya seperti itu. Tidak, maksud saya adalah yang lain [selain striker].” Kita semua seperti sedang dikibulin, entah oleh Van Gaal, entah oleh media. Hanya Van Gaal yang tahu maksud dari ucapannya. Apakah lidahnya terpeleset, atau ia tidak berbicara seperti itu, atau memang ia mengoreksi apa yang sudah ia katakan. (Baca juga: Cara Mengetahui Kebohongan Media Terkait Rumor Transfer) Perlu kita maklumi juga bahwa konferensi pers tersebut berlangsung dengan menggunakan Bahasa Inggris, bukan bahasa utama Van Gaal (meskipun ia menguasainya). Mungkin saja Van Gaal salah berkata-kata. Baiklah, kita cukupkan tafsir buta kita terhadap konferensi pers Van Gaal di atas. Mari sebaiknya kita beralih kepada fakta dan statistik, alih-alih terus-terus dikelabuhi oleh media. Ini faktanya:- Manchester United sudah mengeluarkan 69,45 juta poundsterling (atau mendekati 1,5 triliyun Rupiah) untuk membeli empat pemain baru di awal musim ini,
- Mereka mendapatkan 9,29 juta poundsterling dari penjualan delapan pemain mereka (Nani, Robin van Persie, Ángelo Henríquez, Thomas Cleverley, Thomas Thorpe, Benjamin Amos, Saidy Janko, dan Reece James),
- Dengan uang sebanyak itu, sepertinya Manchester United belum akan berhenti mengeluarkan uang untuk membeli setidaknya satu penyerang, satu bek tengah, dan (opsional) satu penjaga gawang.
Perbandingan beberapa statistik Phil Jones, Marcos Rojo, Jonny Evans, Chris Smalling, Patrick McNair, dan Tyler Blackett musim lalu[/caption]
Enam bek tengah adalah lebih dari cukup bagi sebuah kesebelasan sepakbola. Tapi jika kita perhatikan statistik di atas, bek-bek tengah United sangat tidak memuaskan. Posisi bek tengah Setan Merah sudah divonis berkinerja terlalu buruk musim lalu dengan kesalahan (defensive error) sebanyak 29 kali.
Jika bukan karena kiper David de Gea, mungkin United sudah kebobolan lebih dari 37 kali di musim lalu di Liga Primer Inggris.
Sebanyak 13 dari 29 kesalahan United diciptakan oleh bek tengah mereka (ditambah Daley Blind sebanyak 2 kali yang sempat bermain sebagai bek tengah juga). Sejak ditinggal oleh Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic, Van Gaal lebih sering memasang Chris Smalling yang kadang diduetkan dengan Marcos Rojo atau Phil Jones. (Baca juga: Menakar Potensi Duet Smalling-Jones)
Sejujurnya, berdasarkan fakta di atas, United masih butuh setidaknya seorang bek tengah yang dapat diandalkan, dengan catatan juga sepertinya harus ada satu bek tengah yang dijual, gosip yang santer beredar, sih, Jonny Evans yang akan pergi. (Baca juga: Mengapa Van Gaal Memuji McNair?)
Sosok seperti Sergio Ramos atau Nicolas Otamendi, yang keduanya selalu dihubungkan dengan Setan Merah, bisa jadi jawaban untuk Van Gaal dan menjadi “pemain kejutan” tersebut. Tapi, jika kata Van Gaal bahwa pemain “kejutan” ini belum pernah disebut oleh media, maka bisa jadi (kami hanya menerka-nerka melalui statistik) Ryan Shawcross adalah jawabannya.
[caption id="attachment_182087" align="alignnone" width="780"]
Perbandingan beberapa statistik Sergio Ramos, Nicolas Otamendi, dan Ryan Shawcross musim lalu[/caption]
Shawcross adalah bek bertipikal pemimpin yang sudah berpengalaman di Liga Primer. Ia juga sudah lama menjabat sebagai kapten Stoke City, dan merupakan pemain didikan akademi United. (Baca juga: Generasi Baru Manchester United: Class of 2014)
Fokus: “pemain kejutan” dari lini depan
Sejujurnya kami masih tidak percaya jika Van Gaal tidak membutuhkan penyerang. Dengan tidak diperpanjangnya peminjaman Radamel Falcao yang malah pindah ke Chelsea, kepergian Van Persie ke Fenerbahce, dan dipinjamkannya William Keane ke Preston North End, maka praktis Van Gaal hanya memiliki kapten Wayne Rooney, James Wilson, dan Javier Hernández (Chicharito) sebagai ujung tombak.
Memphis Depay atau Marouane Fellaini mungkin sesekali dapat mengisi pos ini. Tapi sepertinya, melihat fakta di atas, memang United membutuhkan satu penyerang lainnya. Jadi kami lebih percaya bahwa “pemain kejutan” yang dimaksud Van Gaal memang benar-benar seorang penyerang. (Baca juga: Apakah Pemain Baru Manchester United Lebih Baik Daripada Pendahulunya?)
Untuk memahami penyerang seperti apa yang United butuhkan, mari lihat kembali statistik penyerang-penyerang yang United miliki saat ini:
[caption id="attachment_182088" align="alignnone" width="780"]
Perbandingan beberapa statistik Wayne Rooney, James Wilson, Javier Hernández, Memphis Depay, ditambah Christian Benteke pada musim lalu[/caption]
Sebelumnya, kami meminta maklum terlebih dahulu jika kami menyertakan nama Christian Benteke di atas. Meskipun Benteke sudah resmi berseragam Liverpool, kami hanya ingin membandingkannya saja dan menganggap bahwa Benteke sebenarnya sangat cocok bermain di United.
Jadi, lihat empat nama di atas. Dari statistik di atas, kita pasti menyadari satu yang kurang dari penyerang United (jangan lihat Benteke dulu):
- United sudah punya sosok penyerang utama yang hampir merata kemampuannya pada diri Rooney,
- Chicharito penyerang yang bertipikal poacher dan super-sub, ia sangat cerdik dan mampu memanfaatkan ruang,
- Sementara Wilson adalah penyerang bertipikal speedster yang gemar melakukan sprint,
- United juga bisa mendapatkan alternatif dengan memainkan Depay sebagai penyerang yang bertipikal teknis dan cepat, seperti saat di tur pra-musim kali ini.
Perbandingan beberapa statistik Thomas Müller, Edinson Cavani, Karim Benzema, Fernando Llorente, dan Alexandre Lacazette pada musim lalu[/caption]
Tentunya sudah bukan rahasia lagi jika United dihubung-hubungkan dengan kelima pemain di atas. Kita boleh percaya ataupun tidak percaya, terserah saja, karena kelima nama di atas juga kami dapatkan berdasarkan hasil penelusuran kami di berbagai sumber (yang tentunya adalah dari media).
Jika melihat kesimpulan sementara (hipotesis) dari kami pada sub-pembahasan sebelum ini, maka hampir semua penyerang di atas masuk ke dalam kriteria. Kecuali Alexandre Lacazette yang bertinggi badan 1,75 meter, semua pemain di atas memiliki tinggi badan di atas 1,80 meter.
Beberapa di antara mereka juga handal dalam mengkonversi peluang dan duel bola udara, mungkin kecuali Thomas Müller (37,24%), Lacazette (32%), dan terutama Edinson Cavani (hanya 25,71%, jauh di bawah seluruh penyerang United yang ada saat ini). Nama yang terakhir adalah yang paling santer dikabarkan akan pindah ke Manchester merah. (Baca juga yang terkait: Beberapa Jalan Keluar untuk Ángel Di María di Manchester United)
Hanya sayang saja, performa mereka pada musim lalu, jika ditinjau dari kemampuan mereka dalam mencetak gol dari sundulan, masih terbilang rendah, dengan masing-masing hanya dua kali saja. Benteke masih lebih baik daripada mereka semua, apalagi Benteke juga bermain di Liga Primer, jadi tidak membutuhkan adaptasi yang terlalu lama.
“Ketidakpuasan” kami terhadap kelima nama di atas akhirnya membuat kami menyodorkan lima nama lagi yang kami anggap cocok untuk menjadi penyerang United. Atas nama statistik (kami berusaha se-objektif mungkin), berikut lima nama terbaik yang muncul:
[caption id="attachment_182090" align="alignnone" width="780"]
Perbandingan beberapa statistik Robert Lewandowski, Harry Kane, Charlie Austin, Luuk de Jong, dan Fred pada musim lalu[/caption]
Kelima pemain di atas memiliki tinggi badan yang menjulang untuk ukuran penyerang berbadan besar, mereka semua juga relatif jago duel bola udara dan mencetak setidaknya 4 gol melalui sundulan.
Kecuali dua nama pertama, Robert Lewandowski dan Harry Kane, keduanya juga dihubungkan dengan Setan Merah. Hanya saja kami masukkan ke dalam kategori terakhir ini karena mereka kami anggap memenuhi kriteria yang kami berikan.
Nama Charlie Austin ternyata dengan mengejutkannya berhasil mencapai ke permukaan. Bermain di Queens Park Rangers, berpengalaman di Liga Primer, mematikan di kotak penalti; Austin seharusnya menjadi pemain dengan pertimbangan utama bagi Van Gaal. (Baca juga: Bagaimanapun Caranya, Austin Pasti Cetak Gol)
Jika harus keluar dari Liga Primer juga kami menyodorkan nama Luuk de Jong, penyerang PSV Eindhoven di Eredivisie Belanda, untuk menjadi jawaban lainnya bagi Van Gaal. Dari segi statistik yang masuk ke kategori “fox in the box”, De Jong adalah rajanya.
Setengah golnya (10 dari 20) ia cetak melalui sundulan, dan hampir semuanya (19) ia cetak dari dalam kotak penalti. Ia juga terkenal tidak pelit dengan menciptakan peluang (gabungan dari asist dan key pass) sebanyak 61 kali bagi rekan-rekan setimnya, jauh di atas semua penyerang yang kami sampaikan sepanjang tulisan ini.
Sedangkan nama terakhir, yaitu Fred dari Fluminense, mungkin menjadi pengecualian. Banyak dikritik di Piala Dunia 2014 bersama kesebelasan negara Brasil, ternyata Fred mampu bermain baik di Liga Brasil.
Hanya saja mungkin beberapa suporter Setan Merah pasti tidak akan suka jika Fred bergabung dengan United. Ia sudah tidak muda lagi dan punya reputasi yang tidak menterang. Tapi, jika United sudah memiliki Rooney, artinya memang United membutuhkan penyerang pelapis, maka nama Fred, bersama juga dengan De Jong, mungkin akan menimbulkan perdebatan, tapi dengan penuh pemakluman.
Jangan percaya dengan statistik
Akhirnya kita sampai pada akhir analisis. Kami masih berpegang teguh pada hipotesis kami, dengan jawaban nama-nama pada gambar terakhir. Jika Anda tidak setuju, sah-sah saja. (Bandingkan dengan saran kami di musim lalu: Siapa Lagi Pemain yang Manchester United Butuhkan?)
Bahkan jika ada yang tidak setuju dengan pendekatan kami, yaitu statistik, itu juga sangat bisa kami terima. Sejujurnya, statistik itu kadang suka menipu. Semua angka di atas adalah hasil dari performa mereka pada satu musim yang lalu, tidak mempertimbangkan musim-musim sebelumnya atau aspek-aspek lainnya, misalnya pemain yang tidak betah, liga yang tidak sekompetitif Liga Primer, dan lain-lain.
Hanya saja, kami mencoba memakai pendekatan statistik supaya hasilnya setidaknya bisa dipertanggungjawabkan. Kita boleh saja menerka-nerka siapa “pemain kejutan” Van Gaal, bisa jadi mereka di luar statistik, seperti misalnya Romelu Lukaku, Saido Berahino, Klaas-Jan Huntelaar, Pierre-Emerick Aubameyang, atau bahkan yang super mengejutkan semisal Zlatan Ibrahimovi? atau Mario Balotelli.
Anda punya nama lain? Silakan jangan sungkan untuk berkomentar dan berpendapat. Selanjutnya kita tinggal berdoa saja semoga Van Gaal mendengarkan apa yang kita semua tulis...
Sumber: The Guardian, WhoScored, Squawka, Transfermarkt, The Independent, The Telegraph, Deloitte
