Messi, Abidal, dan Dapur Barcelona yang Berantakan
06 Feb 2020Apabila musim 2019/20 menjadi kampanye terakhir Lionel Messi bersama FC Barcelona, hanya ada satu nama yang bisa disalahkan: Eric Abidal
Apabila musim 2019/20 menjadi kampanye terakhir Lionel Messi bersama FC Barcelona, hanya ada satu nama yang bisa disalahkan: Eric Abidal
Banyak yang mengatakan keberhasilan Miedema jadi finalis Piala Dunia, menjuarai WSL bersama Arsenal, dan cetak 49 gol selama 2019 seharusnya cukup untuk membuat dia memenangkan Ballon d’Or.
Rainbow flick merupakan salah satu senjata andalan Neymar. Ia sudah sering menggunakannya sejak masih bermain di Santos. Tapi tidak sekalipun hal ini menjadi masalah, hingga pertandingan melawan Montpellier di Ligue 1 2019/20.
Bersama Wolves, kemampuan Adama Traore mulai mendapatkan pengakuan dunia. Ia cepat, kuat, dan tak tergantikan. Tapi transformasinya ternyata belum berakhir.
Selain Marco Motta,ssedikitnya ada 7 pemain lain yang CV-nya cukup meyakinkan untuk bisa memberikan tontonan menghibur bagi para penikmat sepakbola Indonesia lewat permainan mereka.
Chicharito bisa mengangkat gairah Liga Meksiko. Tapi ia justru memilih bergabung dengan tim Amerika Serikat.
Kata Ismed Sofyan, Marco Motta akan diplot sebagai gelandang tengah, bukan gelandang bertahan.
Melalui pertandingan ini, terbukti bahwa VAR sangat membantu bagi wasit untuk mengambil keputusan adil dan benar. Jika tidak ada VAR, maka Pawson telah melakukan kesalahan fatal.
Mungkin ada banyak pendukung Manchester United yang bersuka cita dengan kepergian Ashley Young. Namun mereka juga tidak bisa melupakan bahwa Ashley merupakan bagian dari sejarah Manchester United.
Perubahan standar lisensi kepelatihan di AFC Champions League nyatanya berlaku juga di Liga 1.