Sosok Paling Makiavelis di Lapangan Hijau
19 Aug 2018Bagi Materazzi, insiden tandukan Zidane benar-benar menunjukkan momen paling makiavelis di atas lapangan hijau, di laga terpenting pula; di mana Materazzi menghalalkan segala cara untuk menang.
Bagi Materazzi, insiden tandukan Zidane benar-benar menunjukkan momen paling makiavelis di atas lapangan hijau, di laga terpenting pula; di mana Materazzi menghalalkan segala cara untuk menang.
Co-ownership dihapuskan di Italia sejak 2015. Tapi kesebelasan-kesebelasan Italia tak habis akal untuk mencari cara lain agar melakukan sistem transfer yang tak jauh berbeda dengan sistem ini.
Parma punya modal kedalaman skuat yang mencukupi untuk mewujudkan misi bertahan di Serie A.
Belum ada sepatu emas untuk top skor pada Piala Dunia 1958, sehingga Just Fontaine terlupakan meski berhasil mencetak 13 gol. Meski begitu, ada kisah menarik, karena sepanjang turnamen ia meminjam sepatu temannya.
Bursa transfer musim ini berbeda, Juventus cukup berani dalam membuang pemain-pemain ikonik dan mendatangkan pemain yang tak terduga.
Setelah sukses menjadi pesepakbola, Thierry Henry kini membidik untuk meraih kesuksesan lain di ranah sepakbola sebagai pelatih.
Elliot Management berusaha menyembuhkan AC Milan lewat bantuan para legenda yang cukup kompeten di bidangnya masing-masing.
“Aku punya satu kelemahan besar. Ketika aku melatih sebuah tim, aku menjadi pendukung nomor 1 tim itu. Ini tidak terjadi [di Juventus]. Aku tidak pernah mencintai Juventus dan mungkin tidak akan pernah.”
Jika calciopoli adalah masa kegelapan Serie A yang terus membuat para penggemarnya bernostalgia, maka kepindahan Cristiano Ronaldo dan perubahan logo adalah awal dari sebuah renaisans.
Tak seperti pesepakbola profesional kebanyakan, Alex Oxlade-Chamberlain punya otot trapezius yang cukup besar, seperti milik atlet gulat atau rugbi.