Kategori: Cerita

Gulir ke bawah untuk selengkapnya

Legenda, Pengacara, Sekaligus Ketua Federasi

Menjadi pemain dan legenda banyak membantu Gudni Bergsson untuk hapal sepakbola "luar dan dalam". Menjadi pengacara juga membantunya memahami sisi legal dari setiap tindakannya. Itu membuatnya sukses memimpin federasi sepakbola Islandia.

Ke Final Copa America Lewat Hasil Imbang

Sebelum kalah di final oleh Uruguay, Paraguay terus menjalani hasil imbang untuk terus melangkah ke babak berikutnya.

Pahlawan Banlieues

Mbappe tak hanya membuat harum namanya sendiri berkat berbagai prestasi yang diraihnya di Piala Dunia. Ia juga telah membuat harum tempat asalnya di kawasan pinggiran Kota Paris, yang sebelumnya selalu mendapat stigma negatif.

Kemenangan Bersejarah yang Meredakan Perseturuan

Kemenangan Korea Utara atas Italia di Piala Dunia 1966, mampu sedikit meredakan perseturuan politik antara Korea Utara dengan Inggris. Hal ini disebabkan oleh banyaknya penduduk Kota Middlesbrough yang mulai menaruh respek kepada Korea Utara.

Kante yang Rendah Hati dengan Kontribusi Tinggi

Kontribusinya yang sangat berarti untuk timnas Perancis, tak membuat Kante berubah menjadi tinggi hati. Ia tetap seperti Kante yang dulu.

Alan Pardew: Dari Selebrasi ke Selebrasi

Dua kali Pardew melakukan selebrasi besar di pertandingan, dua kali pula ia dikhianati oleh selebrasinya itu. Selebrasi yang satu berujung perseturuan, selebrasi yang lain berujung kekalahan menyakitkan dan kemudian pemecatan.

Nadeshiko, Sang Ratu Asia dan Dunia

Asia bukan kekuatan besar dalam peta persaingan sepakbola internasional. Namun urusan menjadi berbeda ketika secara spesifik berbicara mengenai sepakbola putri, dengan Jepang sebagai ratunya.

Kroasia Tetap Pahlawan di Mata Pendukungnya

Madzukic, Modric, Perisic, tak lagi menjadi pahlawan yang membawa Kroasia meraih kemenangan. Namun kendati demikian, ketiganya dan seluruh pemain Kroasia lain, ternyata tetap dianggap sebagai pahlawan penuh jasa oleh para pendukungnya.

Menyuarakan Keadilan di Final Piala Dunia

Pussy Riot mengaku bertanggung jawab atas aksi penyusupan yang terjadi di Luzhniki Stadium. Aksi tersebut mereka lakukan untuk menyuarakan protes kepada pemerintahan Vladimir Putin yang represif.

Kesempatan Modric untuk Dicintai Kroasia Kembali

Sebelum Piala Dunia 2018, Modric sempat dibenci oleh banyak orang di Kroasia akibat dugaan persekongkolannya dengan Zdarvko Mamic. Namun itu bisa berubah malam ini.